Mengenal Bigo Live, Aplikasi yang Kontroversial

Naviri.Org - Sebagian orang mungkin sudah mengenal Bigo Live, aplikasi berbasis Android dan iOS yang sedang populer akhir-akhir ini, khususnya di Indonesia. Berdasarkan deskripsinya, Bigo Live ditujukan untuk menyiarkan aktivitas sehari-hari seseorang (disebut broadcaster) ke member Bigo Live lainnya.

Untuk masuk ke Bigo Live , kita bisa menggunakan akun Facebook, Twitter, atau akun Google. Di halaman muka, kita akan disuguhi beragam pilihan broadcaster Bigo Live yang dapat ditonton. Untuk melihat, kita hanya perlu memilih salah satu yang tersedia.

Saat masuk, kita dapat melihat broadcaster yang sedang beraksi dan berinteraksi dengan pengunjung. Kita bisa mengirim pesan atau mengirim hadiah ke broadcaster yang kita sukai. Dari banyak pilihan broadcaster, sebagian besar didominasi wanita. Dari para boradcaster wanita itu, sebagian ada yang menampilkan siaran atau pertunjukan dengan pakain seksi, menari erotis, atau sengaja menunjukkan bagian vital di tubuh mereka.

Kenyataan itulah yang menjadikan banyak orang menyayangkan, bahkan mengkhawatirkan, mengingat aplikasi Bigo Live bisa diakses siapa pun, dari segala usia. Pada dasarnya, aplikasi Bigo Live ditujukan untuk orang-orang yang ingin menyiarkan kesehariannya, namun kemudian disalahgunakan untuk aktivitas yang berbau pornografi.

Meski begitu, tidak semua broadcaster ini menampilkan hal-hal negatif di Bigo Live, karena ada pula broadcaster yang menampilkan bakat-bakat mereka, mulai dari bakat menggambar, keahlian bernyanyi, bahkan ada pula yang bernuansa religius (seperti berdakwah dan mengaji). Ada pula broadcaster yang memanfaatkan keahliannya untuk membantu orang lain, melalui tanya jawab via Bigo Live.

Mengapa Bigo Live menarik perhatian banyak orang? Selain karena kontroversi mengenai aplikasi ini (terkait dengan pornoghrafi di dalamnya), Bigo Live juga menarik perhatian banyak orang karena aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan uang. Yang pertama kali perlu dilakukan adalah membuat channel di Bigo Live, lalu membuat siaran yang menarik.

Semakin banyak orang mengunjungi channel broadcast kita, dan memberi Gift (istilah pemberian hadiah melalui icon), maka semakin banyak pula Diamond terkumpul. Diamond adalah semacam poin yang kita peroleh dari banyaknya Gift yang berhasil diraih. Nantinya, Diamond yang kita miliki bisa ditukarkan menjadi uang cash. Minimal penarikan adalah 6.700 Diamond, yang setara dengan Rp2.000.000.

Keberadaan fitur Diamond yang bisa ditukarkan dengan uang itulah yang menyebabkan banyak Broadcaster sampai melakukan hal-hal unik, dan terkadang melampaui batas, yaitu dengan menunjukan bagian intim tubuh mereka, bahkan banyak di antaranya yang sengaja menari erotis demi menghasilkan Diamond. Motivasinya, tentu saja, semakin banyak terkumpul Diamond, semakin banyak pula uang yang akan diperoleh.

Salah satu pengguna Bigo Live yang terkenal mendapat banyak uang dari aplikasi ini adalah akun dengan nama Queen Of Banned, yang dimiliki seorang wanita bernama Olyvia, yang konon merupakan orang Jakarta namun tinggal di Bali. Dia kerap memperlihatkan tarian erotis, dan tidak segan membuka bagian dadanya di Bigo Live, dan hal itu membuatnya mampu mendapatkan uang dalam jumlah besar (mencapai 20 juta setiap kali penarikan atau withdraw).

Apakah pihak Bigo Live memang mengizinkan penggunanya melakukan hal-hal semacam itu? Sebenarnya, pihak Bigo Live sudah menerapkan aturan yang ketat, salah satunya melarang pengguna memperlihatkan bagian intim saat sedang siaran. Tapi tampaknya banyak pengguna melanggar aturan itu, dan biasanya pihak Bigo Live pun terpaksa mem-banned akun pengguna yang menyalahi aturan.

Bahkan, saat ini, Bigo Live makin ketat menjalankan aturannya. Jika didapati ada pengguna yang menyimpang dari aturan, maka tak lama kemudian akun miliknya segera di-banned. Sayangnya, meski begitu, citra Bigo Live bisa dibilang sudah telanjur “rusak” akibat banyaknya penyimpangan pengguna yang telah terjadi sebelumnya.