Gempa Bumi Sumatera 2005, Bencana Gempa Terbesar Kedua di Dunia

Gempa Bumi Sumatera 2005, Bencana Gempa Terbesar Kedua di Dunia

Naviri Magazine - Gempa bumi Sumatera 2005 terjadi pada pukul 23.09 WIB pada 28 Maret 2005. Pusat gempa berada di 2° 04' 35? U 97° 00' 58? T, 30 km di bawah permukaan Samudra Hindia, 200 km sebelah barat Sibolga, Sumatera atau 1.400 km barat laut Jakarta, sekitar setengah jarak antara pulau Nias dan Simeulue.

Catatan seismik memberikan angka 8,7 skala Richter (BMG di Indonesia mencatat 8,2). dan getarannya terasa hingga Bangkok, Thailand, sekitar 1.000 km jauhnya.

Dengan kekuatan sebesar 8,7 SR, gempa ini merupakan gempa bumi terbesar kedua di dunia sejak tahun 1964. Segera setelah terjadi, muncul peringatan akan kemungkinan datangnya tsunami yang akhirnya tidak terjadi.

Gempa ini kemungkinan terpicu oleh gempa sebelumnya pada bulan Desember 2004, yaitu gempa bumi Samudra Hindia 2004.

Getaran terasa di beberapa provinsi di Sumatera: Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu dan Palembang. Gempa selama lima menit tersebut memutuskan aliran listrik dan telepon di sebagian pulau Sumatera.

Pemerintah Indonesia pada awalnya memperkirakan korban sebanyak 2.000 orang. Namun laporan Depkes kemudian menyatakan korban di Nias sebanyak 300 orang dan pengungsi sebanyak 2.000 orang. Data yang berbeda juga datang dari Depsos yang memberi angka 320 korban.

Di kota Palembang, gempa terjadi bersamaan dengan hujan angin.

Aliran listrik juga padam di Medan.

Kabupaten Aceh Singkil dilaporkan rusak dengan jalan-jalan retak dan tiang listrik bertumbangan.

Di Padang, warga mengantri di SPBU; bersiap untuk melarikan diri dari kemungkinan datangnya tsunami.

Nias menjadi salah satu tempat dengan kerusakan terparah. Sekitar 290 orang kemungkinan telah meninggal. Kota terbesar di Nias, Gunungsitoli, dilaporkan mempunyai banyak gedung yang rusak berat (sekitar 60%). Menara bandara juga rubuh dan jalan-jalan tampak retak.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang sedianya akan berangkat ke Australia untuk kunjungan kerja, menunda kepergiannya dan memilih pergi ke Nias.

Tercatat ada tsunami kecil setinggi 3-4 meter di Simeulue dan Singkil.

Pemerintah Amerika Serikat dan Australia berjanji akan memberikan bantuan kepada Indonesia. Australia akan menyumbangkan bantuan sebesar 1 juta dolar Australia dalam bentuk hibah serta mengirimkan peralatan dan anggota medis ke Nias.

Pemerintah Jepang menyatakan akan memberikan bantuan sebesar 15 juta Yen dan mengirimkan tim medisnya ke Nias.

Kapal induk Australia, HMAS Kanimbla, yang baru pulang ke negerinya setelah membantu proses pemulihan Aceh pasca bencana tsunami Desember, berputar kembali ke arah Sumatera.

Pasukan Spanyol yang rencananya akan keluar dari Aceh memutuskan untuk bergerak ke Nias.

Hingga 31 Maret 2005, sudah 217 mayat yang dievakuasi warga secara gotong royong. Jumlah itu diperkirakan akan melonjak, mengingat sebagian besar korban masih tertimbun di bangunan. Sementara itu, 30 orang dipastikan tewas di Kecamatan Teluk Dalam.

Pada 31 Maret 2005, jumlah korban versi Depsos melonjak ke 361 orang (344 di Nias, 17 di Simeulue), sedangkan data Pemprov NAD (Aceh) menyatakan bahwa jumlah korban di Aceh adalah 34 orang, yakni 17 orang di Sinabang dan 14 orang di Singkil.

Wakil Bupati Nias menyatakan bahwa Nias kesulitan mendapatkan air bersih akibat jalur pipa bawah tanah yang rusak.

Pada 2 April 2005, 9 anggota Pasukan Pertahanan Australia hilang, kemungkinan meninggal, setelah helikopter mereka jatuh di Nias.

Pada 7 April 2005, terjadi gempa di Bengkulu pada jam 18.20 WIB hari Rabu (6-4-2005) dengan kekuatan 4,8 SR dengan kedalaman lebih dari 50 km. Ini merupakan pusat gempa yang baru (Bengkulu selatan) menurut badan BMG Kepahiang. Akibat dari gempa ini, banyak penduduk di kota Bengkulu mengungsi ke daerah yang lebih tinggi, karena ada isu akan terjadi tsunami.

Namun sampai pukul 23.00 WIB tidak terjadi apa-apa, dan penduduk kembali ke rumah masing-masing dan tetap waspada

Tempat lainnya

Getaran juga terasa di Malaysia, Singapura, Sri Lanka, dan Thailand. Tsunami yang kecil juga tercatat terjadi di Pulau Cocos milik Australia, namun terletak dekat dengan Sumatera.

Related

World's Fact 2156974741471654698

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item