Gas Elpiji 3 Kg Naik Jadi Rp 35.000, Nasib Orang Miskin Bagaimana?

Gas Elpiji 3 Kg Naik Jadi Rp 35.000, Nasib Orang Miskin Bagaimana?

Naviri Magazine - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mencabut subsidi Elpiji 3 kilogram (kg). Subsidi tak lagi diberikan per tabung, melainkan langsung ke penerima manfaat.

Nantinya, harga jual 'gas melon' ini akan disesuaikan dengan harga pasar. Jika benar, diperkirakan harganya bisa mencapai Rp 35.000 per tabung.

Kebijakan ini ditargetkan pada pertengahan tahun ini. Diharapkan, subsidi Elpiji 3 kg bisa lebih tepat sasaran, dengan menyasar langsung kepada penerima manfaatnya, yaitu masyarakat miskin.

Masyarakat kurang mampu akan tetap mendapatkan harga 'spesial'. Pasalnya, mereka akan tetap mendapatkan subsidi yang diberikan langsung dengan cara ditransfer.

Berdasarkan survei Kementerian ESDM, rata-rata masyarakat miskin menggunakan 2-3 tabung gas Elpiji 3 kg per bulan. Dengan begitu, nantinya pembelian tabung keempat dan seterusnya oleh masyarakat miskin tak lagi disubsidi.

"Misalnya dia beli 3 tabung subsidi Rp 100.000, dan bank transfer ke nomor ini (penerima). Nanti bisa dicek, rata-rata kebutuhan orang miskin 3 tabung. Kalau beli lebih dari 3 tabung, bisa kelihatan berhak atau nggak," ujar Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, di kantornya, Jakarta Selatan.

Sedangkan mereka yang tidak berhak mendapatkan subsidi akan membayar sesuai harga pasar, sekitar Rp 35.000 per tabung. Diperkirakan, konsumsi Elpiji 3 kg bisa berkurang, karena masyarakat mampu beralih ke tabung yang lebih besar lagi, karena harga per kg yang sama.

Anggaran subsidi bisa dihemat 15%

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana mengubah skema subsidi Elpiji 3 kilogram (kg) dari tabung ke penerima. Artinya, hanya masyarakat kurang mampu yang bisa menikmati 'gas melon' dengan harga murah.

Elpiji 3 kg pada pertengahan tahun ini akan dijual mengikuti harga pasar. Jika mengikuti acuan Elpiji 12 kg seharga Rp 139.000 per tabung, maka harga jual per kg mencapai Rp 11.583 per kg. Jika begitu, maka harga jual Elpiji 3 kg bisa mencapai Rp 34.749 per tabung.

Masyarakat kurang mampu juga membelinya dengan harga pasar, namun diberikan subsidi langsung ke penerimanya agar lebih tepat sasaran.

"Misalnya direkap beli sebulan 10 tabung. Sebulan 3 tabung, 7 tabung nggak kita subsidi," kata Djoko.

Kuota Elpiji 3 kg yang disubsidi tahun ini sebanyak 7 juta metrik ton, atau naik tipis dibandingkan tahun lalu, 6,84 juta metrik ton. Djoko meyakini, penyaluran subsidi yang menyasar penerima ini berhasil, karena harga jual per kg yang sama dengan gas ukuran lain.

"Iya, kita yakin 100% akan berkurang dari 7 juta metrik ton di 2020, kalau diterapkan dari awal," ujar Djoko.

Anggaran subsidi Elpiji 3 kg juga bisa dihemat hingga 15%. Namun, jika dijalankan dari awal tahun, bisa mencapai 30% anggaran subsidi yang bisa dihemat. Subsidi Elpiji 3 kg tahun ini dialokasikan sebesar Rp 50,6 triliun.

"Kalau Januari, katakan tahap awal, sekitar 30%. Kalau pertengahan, 10-15%," tambahnya.

Related

News 8627779696485726624

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item