Kisah dan Fakta Terselubung tentang Romawi Kuno yang Jarang Diketahui (Bagian 1)


Naviri Magazine - Masyarakat Romawi kuno dikenal sering menyimpan catatan tertulis tentang kehidupan sehari-hari mereka. Tak heran, buku-buku sejarah dunia dan peradaban barat selalu mencakup sejarah Romawi di dalamnya. 

Namun, ada beberapa fakta terselubung yang tidak diketahui oleh khalayak umum. Beberapa di antaranya akan dibahas di bawah ini. 

Bangsa Romawi memuja dewa kotoran 

Sterculius adalah dewa pupuk dan kotoran Romawi kuno. Entitas "kotoran" lainnya adalah Cloacina, dewi saluran pembuangan, serta Crepitus, dewa toilet. Cloacina adalah dewi pelindung saluran pembuangan kota Roma, yang dikenal sebagai Cloaca Maxima.

Seperti dilansir Sewer History, bangsa Romawi juga menganggap Cloacina sebagai dewi kesucian, dewi kotoran, dan pelindung hubungan dalam pernikahan. Selama berabad-abad, dia berafiliasi dengan Venus, dewi kecantikan dan cinta, dan secara bertahap dikenal banyak orang sebagai Venus Cloacina.

Romawi pernah dipimpin oleh seorang kaisar transeksual 

Para sejarawan mungkin telah mengenal sosok Kaisar Elagabalus, walau kebanyakan orang belum pernah mendengarnya. Mengingat Elagabalus adalah seorang kaisar transeksual, tidak mengherankan kalau sebagian besar sekolah dan buku sejarah menghindari pembahasan tentangnya.

Beberapa sumber sejarah menyatakan kalau Elagabalus disunat seperti para pendeta pada masanya. Namun, ada juga klaim yang mengatakan kalau penisnya telah diinfibulasi.

Menurut sejarawan dan negarawan Romawi, Dio Cassius, Elagabalus menginginkan pengebirian kelamin demi masalah "kewanitaan" alih-alih atas nama agama. Tak ayal, banyak sejarawan modern yang menganggap Elagabalus sebagai seorang kaisar transeksual.

Meskipun awalnya didukung oleh tentara Romawi, Elagabalus akhirnya dibenci oleh jajaran senat Romawi. Elagabalus pun dibunuh, mayatnya dimutilasi, lalu diseret ke jalanan Kota Roma sebelum akhirnya dilempar ke Sungai Tiber.

Caligula menunjuk kudanya sendiri sebagai anggota senat 

Menurut sejarawan Suetonius, Kaisar Caligula sangat memuja kudanya, Incitatus. Bahkan, ia menunjuk kudanya sebagai seorang anggota Senat. Jadi, apakah ini pertanda dari kegilaan Caligula yang semakin parah?

Beberapa sejarawan berpendapat kalau hal ini dilakukan untuk menghina para senat dan elite Roma pada masa itu. Seperti diketahui, pemerintahan Caligula yang relatif singkat ditandai dengan perseteruan antara dirinya dan senat Romawi.

Dengan memberikan jabatan publik yang tinggi kepada kudanya, Caligula mencoba menjelaskan kepada senat kalau pekerjaan mereka tidak begitu berarti. Toh, seekor kuda pun dapat melakukannya.

Mithridates tumbuh besar di alam liar dan memiliki kekebalan terhadap racun 

Meskipun secara teknis bukan seorang kaisar Romawi, Raja Mithridates VI dari Pontus memainkan peran besar dalam sejarah Romawi kuno. Dia adalah salah satu ancaman terbesar bagi Romawi layaknya Hannibal dari Kartago.

Ketika masih kecil, Mithridates dianiaya dengan kejam oleh ibunya. Ia pun dibuang ke hutan dan dipaksa untuk tinggal di sana selama tujuh tahun. Selama di hutan, ia mencoba bertahan hidup sembari mengembangkan ketertarikannya pada toksikologi.

Pada saat itu, ia terus menelan racun dosis rendah sampai dia kebal terhadapnya. Sayangnya, strategi kebal racun ini menjadi bumerang ketika dia menjadi raja Pontus.

Ketika kotanya dikepung oleh pasukan Romawi yang dipimpin oleh Pompey, Mithridates mencoba bunuh diri dengan racun. Sayangnya, ia tidak mati karena sudah kebal dari racun. Mithridates pun terpaksa meminta salah satu pengawalnya untuk membunuhnya.

Baca lanjutannya: Kisah dan Fakta Terselubung tentang Romawi Kuno yang Jarang Diketahui (Bagian 2)

Related

History 1246189237130935487

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item