Aneka Manfaat Jengkol untuk Kesehatan (2)

 Aneka Manfaat Jengkol untuk Kesehatan

Naviri.Org - Artikel ini lanjutan artikel sebelumnya (Aneka Manfaat Jengkol untuk Kesehatan 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah artikel sebelumnya terlebih dulu.

Mengatasi sembelit pada ibu hamil

Sembelit adalah masalah umum yang dialami wanita selama kehamilan. Anda bisa mengatasi masalah itu dengan mengonsumsi jengkol, karena kandungan seratnya dapat melancarkan pencernaan, dan mengatasi sembelit. Meski begitu, sebaiknya konsumsilah secukupnya, dan tidak berlebihan.

Sumber asam folat

Ibu hamil selalu diingatkan agar mengonsumsi makanan yang dapat menambah asupan asam folat. Asam folat sangat penting, khususnya bagi ibu hamil, karena dapat menjaga pertumbuhan dan mengoptimalkan perkembangan janin dalam kandungan.

Jengkol merupakan salah satu makanan yang mengandung asam folat, sehingga bisa dipilih sebagai salah satu sumber asam folat. Meski begitu, sekali lagi, konsumsilah jengkol dalam batas wajar, dan tidak berlebihan.

Mengontrol kadar gula darah

Jengkol memiliki kandungan zat gula yang baik bagi penderita diabetes, karena zat gula dalam jengkol mudah diurai oleh tubuh. Hal itu berbeda dengan zat gula pada bahan makanan lain, seperti makanan yang mengandung karbohidrat.

Zat gula yang mudah terurai pada jengkol akan diubah menjadi energi oleh tubuh. Hasilnya, stamina tubuh pun meningkat. Selain itu, proses penguraian zat gula yang sempurna tidak akan menimbulkan timbunan gula darah di dalam tubuh.

Sumber antioksidan

Jengkol memiliki kandungan zat antioksidan yang bagus untuk kesehatan tubuh, termasuk dalam menjaga kesehatan jantung. Antioksidan tersebut akan membantu mencegah racun atau toksin yang masuk ke dalam tubuh, khususnya jantung. Antioksidan dalam jengkol juga membantu melancarkan peredaran darah, sehingga aliran darah dalam tubuh lebih lancar.

Catatan:

Seperti yang disebut di atas, penderita gangguan ginjal sebaiknya tidak mengonsumsi jengkol, karena dapat memperburuk organ ginjal. Sementara pada orang sehat—yang tidak menderita penyakit apa pun—sebaiknya membatasi konsumsi jengkol sebanyak 3-10 gram per hari. Porsi tersebut merupakan takaran yang baik, jika Anda ingin tetap sehat meski mengonsumsi jengkol setiap hari.

Pada orang sehat, yang tidak menderita masalah ginjal, konsumsi jengkol (khususnya dalam jumlah berlebihan) dapat menimbulkan penumpukan kristal di saluran urin, yang biasa disebut “jengkolan”.

Hal itu terjadi, karena jengkol mengandung asam jengkolat yang tinggi, dan sulit larut di air pada pH yang masam. Konsumsi jengkol berlebihan akan menyebabkan terbentuknya kristal tersebut, dan mengganggu proses pembuangan air kecil. Risiko terkena jengkolan diketahui bervariasi pada setiap orang, dan dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.

Kemudian, perlu diingat kembali bahwa mengonsumsi jengkol dapat menyebabkan urin menimbulkan bau tajam yang kurang sedap, terutama bila jengkol dikonsumsi sebagai makanan segar/lalap. Selain bau pada urin, konsumsi jengkol juga dapat menyebabkan bau mulut tidak sedap.

Tips mengatasi bau jengkol

Karena mengonsumsi jengkol bisa menimbulkan masalah, khususnya bau, banyak orang berusaha mencari cara untuk dapat mengatasi bau tak sedap yang ditimbulkan akibat konsumsi jengkol. Sebagian orang mengatasi bau mulut akibat jengkol dengan cara mengunyah mentimun, mengunyah beras mentah, minum kopi hitam, atau mengunyah pucuk cengkeh.

Masing-masing orang biasanya memiliki kecocokan berbeda. Namun, cara yang dianggap terbaik dalam mengatasi bau mulut akibat jengkol adalah dengan sikat gigi dan kumur-kumur menggunakan obat kumur.

Sementara bau tak sedap akibat buang air kecil, bisa diatasi dengan pembilasan air yang cukup.

Related

Health 4227124216723521009

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item