Kisah Terindah di Dunia (29)

 Kisah Terindah di Dunia

Naviri.Org - “Unicorn tidak akan menyakitimu. Dia datang untuk menunjukkanmu jalan yang ingin kau tuju.”

Nazar memalingkan kepalanya ke arah suara itu, dan sekali lagi jantungnya terasa berhenti berdetak. Tak jauh di sampingnya berdiri, nampak sesosok hewan lain yang sama anehnya dengan yang telah ada di hadapannya—sesosok hewan mirip kambing dengan...kepala manusia.

Mungkin inikah yang disebut...Centaurus itu, pikir Nazar sambil mengingat-ingat ucapan Naufal tentang hal-hal aneh yang akan didapatinya di hutan ini. Dia memperhatikan sosok Centaurus di hadapannya, tak tahu apa yang harus dikatakannya, sementara debaran jantungnya seperti terdengar di telinganya. Mengapa aku harus terdampar di negeri antah-berantah ini...?

“Kau adalah orang kedua setelah empat ratus tahun berlalu.” Centaurus itu berkata kepada Nazar, dengan suara yang terdengar serak, dengan wajah tanpa ekspresi. Nazar kini menyaksikan janggut kambing di wajah Centaurus itu.

“Aku...aku tidak paham,” ucap Nazar dengan bingung bercampur takut.

Dan Centaurus itu kembali berkata, dengan ekspresi yang sama—wajah tanpa ekspresi, “Bintang-bintang laut memberitahu kepadaku. Bintang-bintang laut tahu segala sesuatu. Dan mereka mengatakan kepadaku, kau adalah orang kedua setelah waktu empat ratus tahun berlalu. Kau akan kembali ke duniamu, atau setidaknya begitu.”

Jadi dia tahu maksudku, batin Nazar dengan perasaan galau. Tetapi setelah ingat ucapan Naufal bahwa Centaurus adalah sosok yang baik hati, Nazar pun menguatkan hatinya dan mencoba bertanya, “Bisakah kau memberitahuku jalan menuju ke danau itu?”

Centaurus itu kini menatap Nazar dengan wajahnya yang nampak berkerut, kemudian berkata tanpa ekspresi seperti tadi, “Bertanyalah pada bintang-bintang laut, dan kau akan memperoleh jawaban bagi setiap pertanyaanmu. Mengapa kau di sini? Dan mengapa Unicorn mendatangimu? Dia mendatangimu untuk menuntun langkahmu... menuju tempat yang ingin kau tuju.”

Jadi hewan aneh bertanduk panjang itu bernama Unicorn, batin Nazar sambil mencoba memahami ucapan si Centaurus. “Jadi...jadi maksudmu, Unicorn itu akan menunjukkanku ke tempat...danau itu?” tanya Nazar kemudian dengan nekat.

“Unicorn adalah hewan suci, seperti yang dibisikkan bintang-bintang laut ke telingaku. Dia datang untuk setiap kaki yang mengikuti panggilan hati. Dan kau akan melangkah...di belakangnya, untuk menemukan yang kau inginkan.”

“Bb-baiklah, aku mengerti,” ucap Nazar sambil menganggukkan kepalanya dengan khidmat, meski dia sendiri tak yakin apakah dia memang benar-benar mengerti.

Kemudian terdengar suara ringkikan halus, dan Nazar menengok ke arah hewan bertanduk tadi—Unicorn. Hewan itu seperti memanggil dirinya. Kemudian, dengan langkah yang amat indah, hewan dengan kulit putih keperakan itu mulai membelakangi Nazar, kemudian mulai melangkah dengan perlahan-lahan. Kulitnya yang putih keperakan itu seperti memantulkan sinar, dan Nazar merasa tak memerlukan obor lagi untuk menerangi jalannya.

Sepanjang perjalanan itu, Nazar cukup menikmati pemandangan di sekelilingnya. Pohon-pohon yang rimbun, kegelapan yang terasa damai—dan entah mengapa, perlahan-lahan ia mulai bisa melepaskan rasa takutnya. Ia terus melangkah mengikuti Unicorn di depannya, dan hewan itu sepertinya telah hafal jalan-jalan di hutan itu.

Langkah kaki Nazar terus menapak di jalan yang halus—sepertinya telah terbiasa dilalui—dan Nazar bisa berjalan dengan cukup nyaman. Beberapa kali ia menjumpai beberapa sosok Centaurus yang tengah berjalan-jalan di dalam hutan itu, dan sekarang Nazar tak terlalu terkejut lagi.

Nazar ingin bertanya pada si Unicorn apakah perjalanan mereka masih jauh, namun Nazar ragu apakah si Unicorn bisa berbicara. Semenjak perjumpaan mereka tadi, hewan indah itu hanya diam dan hanya sesekali meringkik dengan halus.

Bersambung ke: Kisah Terindah di Dunia (30)

Related

Romance 8641918509014566755

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item