Energi Terbarukan dan Upaya Menunda Kiamat Bumi

 Energi Terbarukan dan Upaya Menunda Kiamat Bumi

Naviri.Org - Pada 2015, dunia internasional pernah melakukan perjanjian bersama, yang disebut Perjanjian Paris, yang isinya merupakan kebulatan suara untuk sama-sama menyadari bahwa risiko perubahan iklim terlalu besar untuk diabaikan, dan perjanjian itu menjadi pengikat dan penggerak berbagai negara untuk mulai melakukan kebijakan dekarbonisasi.

Masalah dunia saat ini memang masalah tingginya karbon dioksida, yang dihasilkan dari peradaban manusia yang makin modern. Polusi dan asap pabrik, juga asap kendaraan berbahan bakar fosil, serta tingginya konsumsi listrik, semuanya itu menjadi satu kesatuan yang mendorong bumi kepada masalah besar.

Dalam sejarahnya, planet bumi telah mengalami penurunan dan kenaikan suhu. Keduanya merupakan proses alamiah dan rutin. Namun, kehadiran spesies manusia telah mempercepat salah satu dari kedua perubahan itu, yaitu kenaikan suhu bumi karena meningkatnya emisi karbondioksida yang lepas ke atmosfer di bumi, dan menyebabkan efek rumah kaca.

Dilansir dari The Futurism, dua sumber energi terbarukan yang menonjol adalah angin dan matahari. Pembangunan infrastruktur dan kapasitas kedua sumber tersebut tengah digenjot di berbagai negara maju. Namun, seperti dicatat Lauren Kuntz, mahasiswa PhD bidang Ilmu Bumi dan Planet pada Harvard University, angin dan matahari merupakan sumber daya yang sulit diandalkan secara konstan.

“Anda bisa saja membangun panel surya atau ladang kincir angin, tapi Anda akan sulit menjamin ada energi listrik yang terus dihasilkan,” tuturnya.

Contohnya di Irlandia, sebuah negara dengan cuaca buruk. “Mustahil Anda bisa mendapatkan listrik dari panel surya ketika hujan atau mendung. Kalau cuaca tak berangin, kincir angin pun sia-sia.”

Menurut Kuntz, pasokan listrik haruslah selalu memenuhi kebutuhan manusia. Dengan kata lain, masih sangat sulit untuk sepenuhnya bergantung pada energi terbarukan seperti angin dan matahari.

Solusi penyimpanan dan manajemen energi seperti yang disediakan oleh sistem Powerwall Tesla boleh jadi pilihan. Namun harga sistem seperti ini tidaklah murah. Menambah banyak perangkat pendukung lain pun mengundang masalah, karena keuangan domestik terancam membengkak.

Bagi Kuntz, sektor tenaga air tidak lebih baik. Masalah akses dan lokasi jadi faktor minus yang patut diperhatikan. Negara sebesar Amerika Serikat, catat Kuntz, sangat sulit memenuhi kebutuhannya hanya dengan mengandalkan sumber energi air di sungai-sungai.

Pilihan pun jatuh ke nuklir. Apakah nuklir dapat memenuhi kebutuhan listrik yang aman dan berkelanjutan?

Jawabannya bisa. Tetapi jelas ada dampak lain terkait perkara teknis pembangkit listrik tenaga nuklir. Kebocoran pembangkit tenaga nuklir kerap menjadi momok. Efek kebocoran reaktor nuklir buruk adanya bagi lingkungan dan manusia di sekitarnya, sebagaimana yang telah terjadi di Fukushima dan Chernobyl.

Belum lagi faktor iklim dan lokasi geografis rawan bencana badai dan gempa bumi. Dampak kebocoran reaktor akibat bencana alam bisa lebih fatal ketimbang bencana alam itu sendiri.

Kendati demikian, upaya berbagai negara untuk mau beralih ke sektor energi terbarukan tak surut. Di Cina, hamparan gurun sudah disulap jadi ladang panel surya. Di negara-negara Eropa, ladang kincir angin mendominasi sektor energi terbarukan.

Pada Juni 2017, jurnal sains Nature menerbitkan artikel berjudul “Three years to safeguard our climate”, yang ditulis oleh Christiana Figueres dkk. Figueres adalah mantan kepala Framework Convention on Climate Change yang berada di bawah PBB.

Dengan nada optimistis, artikel tersebut memaparkan pertumbuhan emisi karbondioksida global yang cenderung minim, dan bisa dibilang stabil dalam tiga tahun terakhir.

Kebijakan negara dalam mitigasi iklim disebut-sebut dalam artikel tersebut sebagai faktor kunci. Amerika Serikat, Cina dan negara-negara lain mengganti batubara dan gas alam dengan meningkatkan sektor sumber energi terbarukan.

Baca juga: Bumi di Ambang Bencana Kepunahan Massal

Related

Science 72172145873615077

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item