Sejarah dan Asal Usul Acara Talkshow di Televisi

Sejarah dan Asal Usul Acara Talkshow di Televisi

Naviri Magazine - Talkshow adalah salah satu tayangan populer di televisi, tidak hanya di Indonesia tapi juga di berbagai negara lain. Seperti namanya, talkshow adalah acara bincang-bincang atau percakapan dengan seseorang atau beberapa orang, yang dipandu oleh host acara tersebut. Di Indonesia, kita mengenal acara Mata Najwa sebagai salah satu talkshow yang populer.

Sebagian acara talkshow dihadiri penonton, sementara sebagian lain tidak ada penonton. Acara talkshow yang dihadiri penonton pun biasanya melibatkan para penonton dalam acara bersangkutan, dari sekadar mengajukan pertanyaan sampai joget bersama bintang tamu.

Bagaimana sejarah dan asal usul acara talkshow di televisi?

Acara bincang-bincang semula dibuat hanya dengan format pengaturan ruang studio berupa sofa bintang tamu, meja, dan kursi pembaca acara. Namun, Phil Donahue, presenter dalam Phil Donahue Show, memasukkan unsur penonton kali pertama dalam acaranya di Ohio, November 1967.

Terobosan Phil bisa dibilang kebetulan. Saat itu ia hanya numpang syuting pada acara lain, yang punya basis penonton. Ide melibatkan penonton dalam talkshow didapatkan saat jeda iklan. Ketika itu, sebagian dari mereka mengajukan pertanyaan kepada Phil dan narasumber. Menurut Phil, pertanyaan-pertanyaan penonton lebih menarik ketimbang daftar pertanyaan miliknya.

Kejadian ini akhirnya mengilhaminya membuat talkshow interaktif yang melibatkan penonton di dalam studio.

Bernard M. Timberg, dalam Television Talk: a History of The TV Talk Show (2002), menyebut Phil menciptakan format baru dalam acara talkshow. Rating acara Phil terus meningkat, dan format acara ini menginspirasi produser acara-acara talkshow lain, salah satunya Oprah Winfrey. Phil dikenal sebagai salah satu pelopor acara talkshow.

Gaya talkshow Phil nyatanya tak hanya populer di Amerika Serikat. Sampai saat ini, acara talkshow dan beberapa acara inhouse lain di Indonesia masih melibatkan penonton dalam ruangan. Interaksi tetap ada, meski berbeda dari yang diterapkan Phil.

Kini penonton lebih banyak bersorak, berjoget, dan tepuk tangan, saat merespons pembawa acara atau jawaban bintang tamu. Sangat jarang dari mereka yang diberi porsi untuk melontarkan pertanyaan kritis, seperti zaman Phil dulu.

Baca juga: Mengenal 5 Kategori Rating Acara Televisi di Indonesia

Related

Entertaintment 374822873826022119

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item