Matinya Adam Weishaupt dan Lahirnya Konspirasi Illuminati

Matinya Adam Weishaupt dan Lahirnya Konspirasi Illuminati

Naviri Magazine - Setelah skandalnya terkuak, Adam Weishaupt akhirnya dipecat dari jabatannya sebagai profesor di Universitaet Ingolstadt, dan dikenai tuduhan mulai dari pengkhianatan sampai homoseksual. Ia melarikan diri ke Regensburg.

Ketika ia menghadapi masyarakat yang bersikap sama bermusuhan seperti di tempat asalnya, ia meneruskan ke Gotha, dimana ia diberi perlindungan oleh Duke Ernst II. Seorang kawannya, Dr. Schwartz, mengangkut koleksi buku-buku Cathar, Qabala, dan berbagai ragam buku tentang okultisme milik Adam Weishaupt, ke atas sebuah gerobak sapi dan menggiringnya ke Moskow.

“Konspirator paling cerdas yang pernah hidup” itu menjalani sisa masa hidupnya di Gotha. Ia terlibat dalam kejahatan lain, yaitu Revolusi Prancis, bersama rekan korespondennya, Jean-Baptiste Willermoz, seorang Illuminatus dari Lyons.

Dan dalam sisa umurnya, ia masih sempat memberikan ilham kepada generasi baru “Illuminati” yang berlindung di bawah mantel “Freemasonry”, seperti tokoh anarki Cloots, Francois Babeuf, dan Filippo Buonarotti.

Adam Weishaupt meninggal pada 18 November 1830 di Gotha. Bahkan dalam matinya, ia tetap menjadi tokoh yang penuh kontroversi.

Encyclopaedia Catholica Roma tahun 1910 menyatakan Adam Weishaupt telah bertaubat ketika sakarat, dan melakukan rekonsiliasi dengan Gereja. Tetapi penulis riwayat hidupnya, Gary Allen, mengklaim bahwa Adam Weishaupt, sebelum meninggal, tengah menulis sebuah esai tentang seni sihir berjudul ‘Two Fragments on a Ritual’ (Ritual Dua Fragmen), ketika tiba-tiba ia lunglai dan meninggal.

Lebih dari seabad kemudian, dalam Kongres Zionis Intemasional ke-1 yang berlangsung pada 29-31 Agustus 1897 di Bazel, Switzerland, dokumen rahasia ‘the Protocols’, disahkan oleh kongres sebagai acuan utama gerakan Zionis.

Tentang hal itu, John Robinson pada 1789 menulis sebuah buku berjudul ‘Proof of a Conspiracy to Destroy All Governments and Religions’ (’Bukti Adanya Persekongkolan untuk Menghancurkan Semua Pemerintahan dan Agama’), yang memperingatkan masyarakat dunia mengenai agenda kaum Zionis terhadap bangsa-bangsa dan agama-agama di dunia.

Para peneliti “Illuminati” meyakini bahwa salah satu konspirasi “Illuminati” untuk menghancurkan Gereja Katolik Roma ialah upaya kaum Qabalis membina paham rasionalisme, yang kemudian melahirkan gerakan “Reformasi Gereja” di Jerman, di bawah pendeta Martin Luther, yang berujung dengan berdirinya gereja Protestan.

Para “cendekiawan terpilih”, atau kaum “Illuminati”, menurut keyakinan Adam Weishaupt, kelak akan mampu mengambil-alih kepemimpinan dunia, dan dengan itu akan mampu melaksanakan program-program mereka.

Baca juga: Kisah Terbongkarnya Protokol of Zion yang Menghebohkan

Related

Insight 6341323963790771790

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item