Kisah-kisah Nyata yang Mirip Film Final Destination (Bagian 2)

Kisah-kisah Nyata yang Mirip Film Final Destination

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah-kisah Nyata yang Mirip Film Final Destination - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Fagilyu Mukhametzyanov

Pada 2011, Fagilyu Mukhametzyanov dinyatakan meninggal dunia. Perempuan yang kala itu berusia 49 tahun tersebut dinyatakan tutup usia setelah terjatuh akibat serangan jantung.

Namun, ia sejatinya belum meninggal. Mukhametzyanov terbangun di tengah upacara pemakamannya. Dari dalam peti mati, ia berteriak dan kemudian kolaps setelah kembali mengalami serangan jantung.

Mukhametzyanov segera dilarikan ke rumah sakit, namun 12 menit kemudian ia kembali dinyatakan meninggal dunia. Kali ini, ia tak bangun lagi.

"Matanya bergerak dan kami cepat-cepat membawanya ke rumah sakit. Namun, ia hanya sempat hidup selama 12 menit di ICU, sebelum akhirnya meninggal dunia," kata sang suami. "Saya marah bukan main dan menuntut jawaban."

David Furr

Pada 13 Desember 1977, tim basket Purple Aces dari University of Evansville bertolak ke Middle Tennessee State University di Murfreesboro, Tennessee. Mereka akan bertanding di sana.

Sesaat setelah lepas landas, pesawat bermesin ganda yang membawa mereka kehilangan kendali, dan jatuh di sebuah lapangan. Sebanyak 29 orang yang ada di dalamnya tewas.

Seluruh anggota tim Purple Aces meninggal dunia, kecuali satu pemain. Dia adalah David Furr. Nyawanya selamat gara-gara tak ikut dalam penerbangan, akibat mengalami cedera pada pergelangan kaki.

Namun, keberuntungannya tak lama. Dua pekan setelahnya, David Furr dan saudaranya tewas tertabrak pengemudi yang mabuk. Kematiannya berarti bahwa semua anggota tim basket Purple Aces telah meninggal pada akhir 1977.

Jessica Ghawi

Jessica Ghawi atau Jessica Redfield adalah seorang komentator olahraga yang sedang merintis karier.

Pada Juni 2012, ia lolos dari penembakan di food court Eaton Centre di Toronto. Ia memesan makanan dan memutuskan untuk membawanya pergi, bukannya menyantapnya di tempat.

Hanya beberapa menit kemudian, seorang bersenjata melepas tembakan di sana, menyebabkan dua orang tewas, dan lainnya luka-luka.

Jessica mengaku mengalami perasaan aneh, yang membuatnya meninggalkan food court. Ternyata, itu adalah firasat yang menyelamatkan hidupnya.

Pengalaman mengerikan itu ditulis Ghawi dalam blognya. "Aku tak mampu mengeluarkan perasaan aneh di dadaku ini," tulis dia, 5 Juni 2012. "Perasaan kosong, memuakkan ini tak bisa pergi. Perasaan yang sama ketika aku berada di Eaton Center, Toronto, hanya beberapa detik sebelum seorang pria melepaskan tembakan di food court."

"Sebuah perasaan aneh yang menuntunku pergi, dan tanpa sadar keluar dari bahaya. Sulit bagiku untuk memikirkan bagaimana perasaan aneh itu menyelamatkanku dari pengalaman berada di tengah adegan penembakan."

Ghawi kembali menulis, "Sabtu itu aku menyaksikan bagaimana rentannya hidup. Aku diingatkan bahwa kita tak tahu kapan dan di mana kehidupan kita menemui titik akhir. Kapan dan di mana kita akan mengembuskan napas terakhir."

Namun, sebulan kemudian, Jessica menjadi salah satu korban tewas dalam tragedi penembakan di Aurora, Colorado. Kala itu, James Eagen Holmes melepas tembakan, memberondong penonton bioskop yang sedang menyaksikan pemutaran perdana film Batman The Dark Knight Rises.

Johanna Ganthaler

Johanna Ganthaler, seorang warga Italia, sedang bersama sang suami di Brasil. Mereka telah memesan penerbangan ke Paris pada 31 Mei 2009, menggunakan Air France Penerbangan 447.

Namun, kapal terbang itu tak pernah sampai tujuan. Pesawat Air France Penerbangan 447, yang membawa 228 orang, mengalami celaka di Lautan Atlantik pada 1 Juni 2009.

Untungnya, Ganthaler dan suaminya ketinggalan pesawat saat tiba di Bandara Rio de Janeiro, pada 31 Mei 2009.

Mereka terbang ke Eropa sehari kemudian, dan menyewa mobil untuk pulang ke rumahnya yang terletak di Provinsi Bolzano-Bozen.

Ketika berada di jalanan di Kufstein, Austria, mobil mereka membelok ke jalur yang berlawanan, dan menabrak truk. Ganthaler meninggal di rumah sakit tak lama kemudian. Sementara, suaminya menderita luka serius namun berhasil selamat.

Baca juga: Gara-gara Mengungkap Masa Depan, Seorang Penjelajah Waktu Diburu Banyak Pihak

Related

World's Fact 108408522891345848

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item