Hubungan Captain Marvel dengan Shazam, Superhero Tertua di Dunia

Naviri Magazine - Marvel dan DC Comics adalah dua “musuh bebuyutuan” dalam dunia komik dan lahirnya tokoh-tokoh superhero. Melalui merekalah, kita mengenal tokoh-tokoh semacam Superman, Batman, Wonder Woman, X-Men, Iron Man, Spider-Man, dan lain-lain. Kini, Marvel maupun DC merilis film terbaru masing-masing superhero mereka, yaitu Captain Marvel dan Shazam.

Warner Bros telah merilis cuplikan kedua untuk film Shazam melalui YouTube pada Selasa (5/3/2019). Film pahlawan super yang tayang di bioskop pada awal April ini adalah yang terbaru dari semesta DC Comics. Shazam satu dunia dengan superhero DC seperti Superman, Batman, Wonder Woman, dan Aquaman.

Perilisan cuplikan berdurasi dua menit lima detik itu nyaris berbarengan dengan perilisan film Captain Marvel, yang tayang perdana di Indonesia sejak Rabu (6/3/2019).

Captain Marvel merupakan pahlawan super dari Marvel Cinematic Universe (MCU). Ia satu semesta dengan superhero Marvel seperti Iron-Man, Spider-Man, Dr. Strange, dan Guardians of the Galaxy.

Meski berasal dari dua kubu berseberangan, DC dan Marvel, rupanya Shazam dan Captain Marvel punya keterkaitan. Ini ditambah fakta bahwa penayangan perdana keduanya hanya berselang sebulan.

Shazam memang baru dijadikan film bioskop pada tahun ini, tapi karakter ini merupakan salah satu pahlawan super tertua di dunia komik. Dilansir dari Screenrant, Shazam diciptakan oleh seniman C.C. Beck dan penulis Bill Parker pada 1939.

Namun, saat itu namanya bukan Shazam. Pahlawan super dengan identitas asli bocah lelaki bernama Billy Batson itu disebut Captain Marvel (Kapten Keajaiban). Ia adalah salah satu superhero paling terkenal dari Fawcett Comics pada 1940-an.

Namun, Fawcett dituntut oleh DC Comics karena Shazam dianggapnya terlalu mirip dengan Superman.

Beberapa ciri keduanya memang serupa, yaitu berwajah tampan, mengenakan kostum ketat, menggunakan sayap, punya logo di dada, tahan peluru, bisa terbang, dan sangat kuat. Musuh utama keduanya mirip; sama-sama ilmuwan yang berkepala botak.

Pengadilan setuju dengan klaim DC, sehingga Fawcett tak boleh merilis komik dengan karakter Captain Marvel.

Pada 1972, DC Comics membeli lisensi karakter ini dari Fawcett. Mereka ingin membangkitkan kembali Captain Marvel, yang masih populer di kalangan pembaca komik.

Namun, DC seakan kena karma. Mereka tersangkut sengketa dengan Marvel Comics mengenai nama “Captain Marvel”. Sebab, Marvel telah mendapatkan hak dagang “Captain Marvel” pada akhir 1960-an.

Untuk karakter superhero-nya Billy Batson, DC terpaksa menggunakan nama baru, yaitu Shazam. Kata tersebut merupakan akronim dari enam legenda Yunani; Solomon, Hercules, Atlas, Zeus, Achilles, dan Mercury.

Meski memiliki nama awal yang sama, Captain Marvel dan Shazam sama sekali berbeda. Captain Marvel punya beberapa versi berbeda, tapi intinya selalu sama. Kekuatannya untuk terbang dan menembakkan energi berasal dari angkasa luar, tepatnya dari kaum Kree.

Shazam adalah karakter yang lebih punya aroma sihir daripada fiksi ilmiah seperti Captain Marvel.

Ia tercipta setelah Billy Batson bertemu dengan seorang penyihir tua. Ia diberi kekuatan super; syaratnya hanya perlu mengucapkan kata “Shazam!”. Dengan begitu, Batson berubah jadi sosok dewasa berkaos ketat dengan logo petir di dadanya.

Kisah Shazam versi bioskop persis dengan cerita Shazam di atas. Bily Batson (diperankan Asher Angel) digambarkan berusia 14 tahun. Shazam diperankan Zachary Levi, sementara si penyihir oleh Djimon Honsou. Dalam film, Shazam akan menghadapi musuh bebuyutannya, si botak Dr. Thaddeus Sivana (Mark Strong).

Sementara, Captain Marvel versi bioskop adalah Carol Danvers (Brie Larson). Pilot pesawat tempur ini terperangkap dalam perang antara dua ras alien. Danvers selamat, ia malah menerima kekuatan super, setelah DNA-nya terpengaruh makhluk asing Kree dalam sebuah ledakan.

Karakter ini tampaknya akan menjadi kunci dalam Avengers: Endgame, titik puncak MCU yang akan tayang pada Mei. Captain Marvel adalah kartu as bagi alam semesta; tokoh yang dibutuhkan untuk mengalahkan Thanos, setelah makhluk Titan itu membunuh separuh makhluk hidup dalam Avengers: Infinity War (2018).