Menguak Manfaat Yoga untuk Kesehatan dan Penyembuhan (Bagian 1)

Menguak Manfaat Yoga untuk Kesehatan dan Penyembuhan

Naviri Magazine - Masih banyak orang mengira, yoga tak ubahnya akrobat. Kepala di bawah dengan kaki lurus ke atas. Atau, kedua kaki disangkutkan di leher. Padahal, gerakan yoga tidak harus seperti itu. Gerakan yoga harus dirasakan nyaman dan mudah. Dengan gerakan tanpa paksaan itu, beragam penyakit bisa diusir.

Kalau Anda penderita hipertensi, apa yang harus Anda jalani dari sudut pandang kedokteran barat? Seumur hidup, Anda akan selalu tergantung pada obat antihipertensi.

Bagaimana kalau mencoba melakukan yoga, apa yang bakal terjadi? Jalan menuju kesembuhan akan lebih terbuka. Mula-mula, Anda mungkin tetap minum obat sembari melakukan latihan yoga. Dua bulan setelah itu, mungkin tekanan darah Anda turun drastis.

Lalu, apa yang mesti dilakukan kemudian? Menentukan pilihan: berhenti beryoga dan tetap tergantung pada obat, atau terus beryoga dengan melepaskan ketergantungan pada obat. Terserah Anda.

Bagaimana kalau yang diderita dua penyakit yang saling bertentangan, semacam diabetes dan penyakit kuning (atau lever dan hepatitis A)? Diabetes antigula, liver butuh gula. Yoga pun bisa mengurusi keduanya. Itulah gambaran yang diberikan Anand Krishna dari Pusat Kesehatan Holistik dan Meditasi Anand Ashram, Jakarta, tentang manfaat melakukan yoga.

Ibarat lautan

Belakangan ini, yoga mulai dilirik lagi untuk berbagai tujuan, termasuk penyembuhan penyakit. Di berbagai negara Eropa, Amerika Serikat, Singapura, Bangladesh, bahkan kini Indonesia, orang tertarik mendatangi pusat-pusat pelatihan yoga.

Sejumlah selebriti dunia, semacam Christy Turlington, Madonna, Sting, Geri Halliwell, bahkan Ricky Martin, termasuk di dalamnya. Juga Perdana Menteri Bangladesh beryoga setiap hari sebelum masuk kantor. Demam yoga pun merambah kalangan artis kita. Tujuan mereka macam-macam. Sekadar mencari jalan penyembuhan penyakit, atau lebih dari itu.

Mengusir penyakit sebenarnya hanya bagian kecil dari yoga. Menurut Anand Krishna, pada tingkat paling awal, yoga bisa dikatakan menyatukan tubuh, pikiran, emosi, dan spirit (jiwa), agar semua bekerja seimbang. Pada tingkat lebih lanjut, yoga justru mengantar kita pada pelampauan segala macam kondisi yang membuat kita tergantung, bahkan pada keseimbangan sekalipun.

Menurut dia, yoga ibarat lautan luas. Seberapa pun besarnya cawan, Anda masih bisa mengisinya dengan air laut. Tapi betapa indahnya kalau Anda langsung masuk ke dalam laut, tidak usah pakai cawan.

“Yoga merupakan cara pandang holistik, keseluruhan, dalam pengertian ‘dari kesempurnaan kita keluarkan kesempurnaan, ia tetap masih sempurna’. Ini konsep dasar yang menjadi tujuan yoga,” ungkap pria kelahiran Solo ini.

Untuk menjalankan yoga dalam konteks generik, terdapat delapan cara, yakni bhakti, karma, jnana, raja, mantra, laya, tantra, dan hatha yoga.

“Saya melihat semuanya harus jalan bersama, tidak bisa dipisah-pisahkan. Namun, orang yang memisahkan juga punya dalil (alasan) kuat. Saya melihat, manusia zaman sekarang jauh lebih kompleks daripada manusia zaman dulu. Dulu, untuk mendekatkan diri pada Tuhan, misalnya, cukup dengan bhakti yoga (ritual, sesaji, sembahyang). Atau salah satu cara yoga lainnya. Sekarang mana bisa. Seorang pendeta atau pedanda pun harus mengurusi keluarga,” jelasnya.

Atas dasar itu, menjalani yoga saat ini tidak bisa cuma dengan satu cara. Maka, muncullah Kundalini Yoga, seperti diaplikasikan Anand Krishna. Dalam situs yogaworld.org, yoga ini dinyatakan sebagai cara yoga tersendiri, walaupun umumnya merupakan gabungan antara yoga raja, hatha, tantra, laya, dan mantra.

Nyaman dan mudah

Secara utuh, yoga memiliki delapan bagian (ashtangga) yang bisa diibaratkan delapan bagian tubuh yang sama penting. Kedelapan bagian itu ialah yama (peraturan), niyama (yang harus dihindari), asana (postur yoga), pranayama (pernapasan), pratyahara (menarik diri dari segala hal yang mengikat), dharana (konsentrasi), dhyana (meditasi), samadi (keseimbangan).

Inilah sistematika yoga dalam konteks generik, yang dihasilkan oleh Patanjali, seorang yogi (pelaku yoga) yang hidup lebih dari 1.000 tahun lalu. Sistematika itu kemudian dikenal sebagai Patanjali Yoga Sutra.

Lalu, pujangga bernama Shangkara memberikan sistematika baru. Dalam sebuah buku, dia memberikan penjelasan utuh tentang manusia, cara menjalani hidup secara seimbang, serta bagaimana cara bertahan hidup kalau tidak ada keseimbangan. Itulah yoga secara utuh.

Hanya saja, ujung-ujungnya (yang paling kita butuhkan) adalah yoga untuk terapi, untuk menyamankan badan, mental-emosional. Maka, yang lebih berperan adalah asana (postur yoga) dan pranayama (pernapasan). Jadi, bukan yoga secara utuh. “Inilah yang kemudian ditafsirkan sebagai yoga untuk penyembuhan penyakit,” jelas Anand.

Asana, selain berarti postur yoga, juga nyaman atau mudah. Nyatalah, latihan postur yoga mesti dilakukan dengan nyaman dan mudah. Setidaknya ada 19 postur yoga. Salah satu contoh paling populer adalah Padmasana (postur teratai).

Pada postur ini, kita duduk bersila dengan kaki kiri di atas paha kanan, dan kaki kanan di atas paha kiri. Kedua tangan diletakkan (menengadah) di atas lutut, dengan ujung jari telunjuk berada di bawah jempol, dan tiga jari lain dibuka mengarah ke depan. Postur ini sangat baik untuk berzikir, dan membantu kita mencapai ketenangan jiwa.

“Kalau kita melakukannya dengan cara akrobatik, dengan memaksa diri sampai membuat kita pusing atau pegal, itu bukan yoga. Apa pun yang dilakukan, kata akhirnya ya asana, kenyamanan, kemudahan. Sementara nyaman itu relatif, mudah juga relatif. Karena itu, dalam tradisi, latihan diberi variasi. Satu gerakan memiliki kurang lebih delapan variasi. Misalnya, gerakan Pada Hastasana (membungkuk hingga kepala berada di bawah dan tangan menyentuh kaki).

“Tujuannya, agar darah mudah mengalir ke kepala. Orang gemuk pasti tidak bisa melakukannya secara sempurna. Kalau tidak bisa, enggak apa-apa, tangan cukup sampai di paha. Kalau masih tidak bisa, sampai di perut juga boleh. Asal kepala ditundukkan sedikit. Jadi, tidak usah memaksa diri sampai mencapai kesempurnaan dalam latihan itu.”

Baca lanjutannya: Menguak Manfaat Yoga untuk Kesehatan dan Penyembuhan (Bagian 2)

Related

Health 5128413510531773678

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item