Kisah Hidup Maria Ozawa, Kesepian di Puncak Ketenaran

Kisah Hidup Maria Ozawa, Kesepian di Puncak Ketenaran

Naviri Magazine - Maria Ozawa a.k.a Miyabi adalah fenomena dalam industri film di Asia, setelah berakhirnya era Asia Carera pada tahun 90-an. Gadis muda ini dengan sekejap menjadi kaya meskipun masih tinggal di apartemen yang disewanya sebesar 16 juta rupiah per bulan.

Dengan sewa semahal itu, berapa gaji yang dia dapatkan sebulan? Jangan heran jika Miyabi, dengan profesi yang digelutinya, bisa mendulang 8.000 USD dolar per bulan (sekitar 75 juta rupiah). Tinggal di apartemen mewah yang lebih mirip mansion, ia lebih senang hidup menyendiri setelah diusir dari rumah dan dijauhi teman-temannya.

Awalnya, kehidupan Miyabi dengan kedua orang tuanya baik-baik saja, sampai suatu ketika orang tuanya melihat Miyabi tampil bugil di sebuah majalah Jepang. Seketika meledak murka orang tuanya demi melihat Miyabi yang masih remaja melakukan hal yang tidak pantas dilakukan anak seusianya.

Meskipun demikian, Miyabi tetap menjalankan profesinya, dari sekadar foto-foto berlanjut ke film. Miyabi kembali “cari gara-gara” ketika membawa 20 film yang ia bintangi ke rumah, dan ia tunjukkan ke orang tuanya. Sejak itu, kedua orang tuanya tidak mau melihat dan mengakuinya lagi sebagai anak.

Bahkan teman-teman dekatnya, yang dulu akrab dengannya, satu per satu mulai meninggalkan. Mereka alergi dicap berteman dengan bintang film porno. Namun, sebagai wanita muda yang punya ambisi besar, situasi ini tidak membuatnya patah arang untuk melanjutkan profesinya.

Hidup soliter membuat dia pintar memasak. Bagaimana tidak? Orang seperti dia selalu menghindari membeli makanan di tempat-tempat umum, jika tidak ingin diserbu penggemar atau dimaki orang-orang yang nyinyir terhadap profesinya.

Selain gemar memasak, Miyabi juga suka nonton film-film yang ia bintangi. Sebagai bintang film papan atas, ia juga perlu belajar berbagai posisi dari bintang-bintang film dewasa lainnya.

Meskipun banyak tawaran mengalir untuk keluar Jepang (Amerika dan Eropa) dan bermain dengan pria-pria bule, Miyabi tidak mau dan tetap memilih tinggal di Jepang, dan memilih pasangan main pria-pria lokal. Alasannya cukup masuk akal juga. Menurutnya, "perabot" pria Jepang lebih kecil dan tahan lama dalam melakukan adegan syur, dibandingkan pria bule yang menurutnya memiliki "perabot" lebih besar dan menyakitkan.

Seringkali, dalam melakukan adegan di filmnya, Miyabi tampak menangis, dan itu memang benar-benar tampak alamiah. Sebabnya, ia sedang tidak menikmati dan benar-benar sakit.

Miyabi juga mengancam akan cabut dari AV (PH film) jika dipaksa melakukan adegan atau posisi yang tidak ia sukai. Bahkan dulu pacar-pacarnya (4 orang, sebelum semuanya diputus) ketika sedang bersamanya dan ingin menonton film yang ia bintangi, Miyabi tidak pernah mengizinkan.

Namun, setenar apa pun dan sebanyak apa pun uang yang ia hasilkan dari pekerjaannya, sosok Miyabi juga manusia normal yang merindukan orang tua, sahabat, teman-teman, dan keinginan untuk menikah seperti wanita kebanyakan. Jika ia melakukan seks untuk bisnis, suatu hari nanti ia merindukan ada laki-laki yang menikahinya.

Related

Entertaintment 2208855255810710612

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item