Mengejutkan, Ternyata Asal Usul Mumi Bukan dari Mesir!

Mengejutkan, Ternyata Asal Usul Mumi Bukan dari Mesir!

Naviri Magazine - Mumi adalah artefak biologis yang merupakan hasil jasad makhluk hidup yang terawetkan. Bisa dibilang, mereka yang telah termumifikasi merupakan seorang penjelajah waktu.

Mungkin jiwa, nyawa, kehidupan mereka, telah lama meninggalkan jasadnya, namun tubuh mereka tetap ada sampai saat ini untuk menceritakan kisah hidup mereka. Ya, jasad mereka bagai buku diari seorang penjelajah waktu.

Bayangkan sebuah mumi yang ditemukan dalam keadaan baik, tentu dapat menjadi petunjuk untuk memahami sejarah. Pendataan karbon juga dapat digunakan untuk mengetahui sebarapa tua usia mumi tersebut.

Dari jasad tersebut, kita bisa mengetahui bagaimana dia mati, hingga budaya yang dia ikuti semasa hidup. Hal ini tentu membantu kita mengenal sejarah sesungguhnya dari zaman di mana mereka masih hidup.

Mungkin banyak dari kita akan teringat Mesir Kuno bila berbicara tentang mumi. Memang Mesir Kuno yang pertama membuat mumi. Merekalah yang memperkenalkan kebudayaan pembuatan mumi, dan segala hal tentang mumi lainnya. Jadi, budaya mumifikasi yang paling terkenal di dunia memang berasal dari Mesir Kuno.

Namun hal tersebut tidak selamanya benar, karena kebudayaan yang pertama kali melakukan mumifikasi adalah kebudayaan kuno yang berada di Chili, Amerika Selatan. Mereka adalah bangsa Chinchorro, sang pembuat mumi pertama.

Kebudayaan Chincorro berlangsung dari tahun 7.000 hingga 1.500 sebelum Masehi (sebagai perbandingan, Mesir Kuno mulai berlangsung pada tahun 3.150 sebelum Masehi). Mereka masih hidup secara sedenter (hunter-and-gather). Kebudayaan mereka yang paling terkenal adalah budaya mumifikasi, yang merupakan tertua di planet ini.

Pada tahun 1983, dilakukan usaha pembongkaran sebuah kuburan tua di daerah Chili utara (tempat kebudayaan Chinchorro) dan ditemukan tidak kurang 96 mumi oleh sekelompok pekerja. Setelah diteliti, ternyata mumi tertua dari sekumpulan mumi tersebut berusia sekitar 7.000 tahun. Itu berarti mumi tersebut berasal dari suatu peradaban 5.000 tahun sebelum Masehi.

Saat itu juga, ditemukan bahwa peradaban yang membuat mumi tersebut merupakan yang pertama dan tentu saja tertua di muka bumi. Kebudayaan tersebut dinamakan Chinchorro, diambil dari nama pantai dimana sisa-sisa peradaban tersebut ditemukan (Pantai Chinchorro, Chincorro berarti “jala”).

Bagaimana orang Chincorro membuat mumi? 

Mereka memiliki cara unik dalam membuat mumi. Pertama, mereka membedah perut dan dada jenazah, dan mengambil seluruh organ di dalamnya (organ adalah bagian yang paling gampang membusuk karena kandungan airnya). Selanjutnya, orang Chincorro mengambil otak si jenazah (alasannya sama seperti organ di perut). Setelah semua organ diambil, mereka menyatukan kembali tubuhnya.

Cara menyatukan tubuhnya? Pertama, mereka menggunakan ranting pohon untuk menguatkan tulang belakang, tangan, dan kaki. Setelah itu, tulang dan ranting tersebut dilapisi tanah liat dan serat tumbuhan untuk membuat bentuk tubuh.

Setelah itu, kulit mereka kembali dipasang untuk menutupi “tubuh baru” yang dibentuk dari tanah liat dan serat tumbuhan tersebut. Terkadang mereka juga menggunakan kulit singa laut untuk menutupi daerah yang kosong.

Setelah kulit kembali dipasang, mereka melapisi sang “calon mumi” dengan pasta dan abu halus. Lapisan itu nantinya akan mengeras dan permukaannya akan. Lalu mumi dihias dan didandani layaknya orang hidup.

Mereka mencat mumi (dengan warna hitam, baru warna cerah seperti merah), diberi topeng, dan lainnya (bahkan ada yang diberi wig). Barulah mumi yang sudah selesai dihias akan dimakamkan di kuburan orang Chincorro.

Sungguh cara yang unik untuk memperlakukan kerabat yang telah pergi selama-lamanya.

Related

Science 4354373875725321521

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item