Liliane Bettencourt dan Kisah Keluarga Terkaya di Prancis (Bagian 1)

Liliane Bettencourt dan Kisah Keluarga Terkaya di Prancis

Naviri Magazine - Liliane Bettencourt lahir pada 21 Oktober 1922, dan dia orang terkaya di Perancis, juga salah satu orang terkaya dunia menurut Forbes.

Bettencourt merupakan anak satu-satunya Eugène Schueller, pendiri L'Oréal, perusahaan pemimpin dalam kosmetik dan kecantikan. Pada 1927, ibunya meninggal ketika dia berumur 5 tahun. Pada 1950, dia menikah dengan politisi Prancis, André Bettencourt. Sekarang dia tinggal di Neuilly-sur-Seine, Prancis.

Pada 1957, Bettencourt diwarisi kekayaan L'Oréal dari ayahnya. Dia merupakan pemegang saham utama L'Oréal. Sebanyak 27,5% kepemilikan L'Oréal dipegang oleh Liliane, 26,4% oleh Nestlé, dan 46,1% selebihnya dijual ke publik.

Siapa pun tak menyangkal Liliane Bettencourt adalah orang beruntung. Liliane lahir sebagai anak tunggal pemilik kerajaan bisnis L'Oreal, Eugene Schueller. Otomatis, ketika orang tuanya meninggal dunia, Liliane menjadi penguasa L'Oreal dan mendapatkan seluruh warisan keluarganya.

Liliane bisa membuktikan dia bukan hanya kaya berkat warisan. Liliane bahkan sukses mengembangkan perusahaan kosmetik tersebut menjadi perusahaan kelas dunia.

Berdasarkan data terbaru Forbes, Liliane menempati posisi ke-21 dalam daftar orang terkaya di dunia. Jumlah kekayaan Liliane mencapai US$ 13,4 miliar. Sebagian besar kekayaannya berasal dari perusahaan warisan ayahnya, yaitu L'Oreal.

Liliane Bettencourt terlahir dengan nama Liliane Henriette Charlotte Schueller. Anak tunggal Eugene Schueller ini lahir di Paris, Prancis. Sewaktu berumur lima tahun, ibunya, yang bernama Louis Madeline Berthe Doncieux, meninggal dunia, tepatnya pada 27 Oktober 1927.

Sejak saat itu, Liliane hanya hidup berdua dengan ayahnya. Kematian ibunya membekas begitu dalam bagi Liliane. Dia pun menjadi pribadi yang tertutup. Apalagi, sang ayah terlalu ketat mengawasi Liliane.

Tidak banyak informasi mengenai kehidupan masa kecil Liliane. Yang jelas, ayahnya seolah sudah mendesain Liliane agar menjadi penerus kerajaan bisnis kosmetik L'Oreal.

Sedikit soal L'Oreal, sejarah perusahaan kosmetik ini dimulai ketika seorang ahli kimia muda bernama Eugene Schueller berhasil membuat formula pewarna rambut yang inovatif, yang ia namakan Aureole. Schueller lantas mendirikan perusahaan Societe Franncaise de Teentures Inoffensives pour Cheveux pada 1909. Perusahaan itu kemudian berganti nama menjadi L’Oreal.

Era 1980-an, L'Oreal merupakan industri manufaktur paling besar di Prancis. Di masa inilah, Liliane mengambil langkah penting bagi pengembangan perusahaannya. Pada 1984, L'Oreal membeli divisi kosmetik Warner Communications, yaitu Warner Cosmetics. Perusahaan kosmetik ini antara lain memegang merek Gloria Vanderbilt dan Ralph Lauren.

Liliane bergabung di L'Oreal pada 1937 sebagai karyawan magang. Liliane harus merasakan berbagai jabatan, sebelum akhirnya menjadi pemimpin L'Oreal.

Pada 1993, ayah Liliane meninggal. Sebagai anak tunggal, otomatis Liliane langsung mewarisi seluruh harta dan perusahaan ayahnya.

Saat itu, L'Oreal sudah menjadi salah satu perusahaan kosmetik ternama di dunia. Sejak saat itu, Liliane menjadi pemegang saham utama di L'Oreal. Liliane menguasai 27,5% saham perusahaan ini. Sementara 26,4% saham lainnya dikuasai oleh Nestle, dan sebanyak 46,1% dikuasai oleh publik.

Liliane berusaha menambah kepemilikan saham. Hingga akhirnya, dia menguasai 32% saham, Nestle 30%, dan sisanya adalah publik.

Meskipun Liliane mendapatkan kekayaan dari warisan, dia memiliki kemampuan untuk mempertahankan bahkan mengembangkan perusahaannya. Maklum, keluarga Schueller masih menganut pola pikir keluarga bangsawan Eropa kuno.

Liliane dibesarkan bagai perempuan dalam keluarga kerajaan. Dia harus mempelajari keterampilan negoisasi, kecerdasan politik, dan kecerdasan tata krama. Hal tersebut membantu Liliane mengembangkan bisnis yang didirikan oleh ayahnya.

Terbukti, selama lebih dari lima dekade di bawah kepemimpinan Liliane, L'Oreal terus memperbesar pangsa pasar. L'Oreal juga berkembang dan menembus pasar global. Saat ini, produk L'Oreal tersebar di 130 negara, dengan total karyawan 63.000 orang. Padahal, awalnya L'Oreal hanya tersebar di 17 negara.

L'Oreal memiliki lima pusat penelitian dan pengembangan produk, dua di Prancis, serta satu di AS, Jepang, dan Cina. Kelima pusat penelitian itu didirikan untuk menciptakan inovasi terbaru dan produk yang berkualitas unggul.

Selain itu, di bawah kepemimpinan Liliane, L'Oreal juga memperluas pangsa pasarnya. Caranya, L'Oreal melakukan beberapa aksi akuisisi strategis, termasuk dengan mengakuisisi waralaba toko kosmetik terkenal, Body Shop.

Liliane Bettencourt membuktikan bahwa dia memegang posisi puncak di L'Oreal bukan cuma karena dia anak pendiri perusahaan kosmetik tersebut. Liliane membuktikan bahwa dirinya memang mampu dan pantas menjadi petinggi di L'Oreal.

Terbukti, di bawah kepemimpinannya, pemasaran L'Oreal berkembang ke seluruh dunia. Kini, L'Oreal menguasai 49% pangsa pasar kosmetik Eropa, serta menguasai 23% pangsa pasar kosmetik di Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

Selain melebarkan penjualan, Liliane juga terus mengembangkan produk L'Oreal. L'Oreal memiliki beberapa jenis produk, seperti produk perawatan kulit, perawatan rambut, pewarna rambut, make-up, dan produk styling. Bahkan L'Oreal juga merambah produk parfum dan produk perawatan kulit (dermatologi).

Ekspansi Grup L'Oreal terus berlanjut. Pada Maret 2006, L'Oreal membeli toko waralaba kosmetik terbesar kedua di dunia, yakni Body Shop. Nilai akuisisi tersebut sebesar € 652 juta. Pembelian Body Shop semakin melebarkan sayap L'Oreal untuk menjadikannya industri kosmetik nomor satu di dunia.

Liliane juga mulai menyasar pasar kosmetik di India. Di negeri Sungai Gangga ini, Liliane memasarkan produk kosmetik yang ramah lingkungan. Hal ini sesuai dengan kecenderungan pasar kosmetik dunia yang kini mulai memasyarakatkan konsep kembali ke alam (back to nature).

Dari India, L'Oreal mengembangkan produk kosmetik alami ke seluruh dunia, terutama ke Eropa dan Amerika. Mujur, konsumen di kedua kawasan tersebut mulai beralih dari produk kosmetik dengan bahan kimia ke kosmetik dengan bahan alami.

Kepemimpinan Liliane berhasil membuat pundi-pundi penghasilan L'Oreal makin gendut. Pada 2001, L'oreal mampu mencetak pendapatan sebesar € 1,2 miliar. Empat tahun kemudian, laba bersihnya sudah naik menjadi € 1,9 miliar, melebihi total pendapatan pada tahun 2001.

Pertumbuhan tersebut terus berlanjut. Tahun lalu, pendapatan L'Oreal berhasil menembus angka € 15,8 miliar euro, atau naik sekitar 9,5% dari tahun sebelumnya.

Liliane memang sukses membawa L'Oreal ke puncak keberhasilan. Liliane berbagi rahasia bahwa strategi kesuksesan L'Oreal simpel saja. Pertama, dia menegaskan L'Oreal selalu berkomitmen penuh pada penelitian dan pengembangan produk baru.

Kedua, L'Oreal selalu mengedepankan inovasi dan kualitas. Ketiga, L'Oreal hanya menciptakan produk-produk yang orisinal. Keempat, Liliane menekankan perusahaan menghargai karyawan, dan memberikan penghargaan bagi karyawan terbaik.

Di antara itu semua, yang paling penting dalam pengembangan L'Oreal adalah peningkatan teknologi dan inovasi. Melalui riset, L'Oreal telah berhasil mematenkan sekitar 500 unit produknya. L'Oreal juga mengembangkan 110 formula dasar kosmetik lebih dari 35 tahun.

Liliane tidak hanya berinovasi di produk. Dia juga berinovasi di bidang pemasaran dan distribusi. Untuk mereka yang gemar berbelanja di pasar swalayan, L'Oreal menyediakan produk bermerek Garnier dan Gemey. Sedangkan mereka yang lebih senang membeli kosmetik di apotek, bisa membeli Vichy.

Baca lanjutannya: Liliane Bettencourt dan Kisah Keluarga Terkaya di Prancis (Bagian 2)

Related

Figures 1716901629426277502

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item