Sejarah Somalia, Negara yang Memiliki Pengungsi Terbesar di Dunia

 Sejarah Somalia, Negara yang Memiliki Pengungsi Terbesar di Dunia

Naviri Magazine - Somalia (bahasa Somali: Soomaaliya; bahasa Arab: As-Sumal), dahulu bernama Republik Demokratik Somali, adalah negara yang terletak di Tanduk Afrika. Negara ini berbatasan dengan Djibouti di barat laut, Kenya di barat daya, Teluk Aden dan Yaman di utara, Samudra Hindia di sebelah timur, dan Ethiopia di sebelah barat.

Somalia tidak memiliki pemerintah nasional yang efektif. Di barat laut, ada pemisahan Republik Somaliland. Di bagian lain terdapat beberapa warlord, yaitu Puntland dan Somalia Barat Daya.

Pemerintahan yang diakui dunia internasional adalah "Pemerintahan Transisi Nasional", awalnya dikepalai oleh Abdulkassim Salat Hassan, yang mengontrol hanya sebagian dari Mogadishu, ibu kota Somalia.

Pada 10 Oktober 2004, Perdana Menteri Somalia terpilih, Abdullahi Yusuf, presiden Puntland, menjadi presiden berikut. Karena kekacauan di Mogadishu, pemilihan diadakan di pusat olah raga di Nairobi, Kenya.

Yusuf terpilih menjadi Presiden transisional oleh parlemen transisional Somalia. Ia memenangkan 189 dari 275 suara parlemen. Sesi parlemen juga diadakan di negara tetangga, Kenya. Pemerintahannya diakui oleh banyak negara Barat sebagai penguasa legal negara tersebut, meskipun otoritas aktualnya dipertanyakan.

Banyak organisasi politik kecil berdasarkan klan, lainnya mencari politik yang bebas-marga (seperti Front Somali Bersatu). Banyak yang terbentuk sejak pemilihan presiden baru.

Sejarah

Tanah Somalia terkenal sebagai “Tanah Aromatik” pada zaman Mesir kuno. Namun bangsa Somalia meyakini bahwa nenek moyang mereka sekarang adalah orang-orang Arab yang bermigrasi ke wilayah Somalia pada abad ke-7, pada masa penyebaran agama Islam sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh orang-orang Arab muslim.

Sebagian besar dari mereka menetap dan berasimilasi dengan penduduk nomadik setempat, yang akhirnya melahirkan bangsa Somalia kini.

Sejarah modern Somalia dapat ditarik dari masa kolonialisasi Inggris dan Italia pada pertengahan tahun 1880-an. Daerah Zeila, Berbera, diperintah oleh Inggris sebagai Somaliland Inggris, dari tahun 1880-an sampai tahun 1960. Sedangkan di wilayah selatan terdapat Somaliland Italia.

Setelah Perang Dunia II, Somalia menjadi wilayah perwalian PBB, dan akhirnya mendapatkan kemerdekaan pada tahun 1960 dengan nama Republik Somalia.

Republik Somalia merupakan negara demokrasi parlementer sampai tahun 1969, sebelum akhirnya angkatan bersenjata mengambil tampuk kepemimpinan dan menjadikan Somalia sebagai negara sosialis dengan nama Republik Demokratik Somalia.

Undang-undang dasarnya baru disahkan pada 1979, dan pemilihan umum telah dilakukan untuk memilih Majelis Rakyat. Selain itu, Somalia juga memiliki majelis hukum yang biasa, dan yang berdasarkan syariah Islam.

Somalia memiliki enam wilayah administratif, yang meliputi Mijirtein, Mudugh, Benadir, Hiran, Juba Atas, dan Juba Bawah. Somalia sekarang dipimpin oleh presiden dan perdana menteri, yakni presiden Sharif Ahmed dan perdana menteri Omar Ali.

Pada tahun 1977, Somalia sempat terlibat konflik dengan Ethiopia, karena Somalia menginginkan wilayah Ogaden yang secara tradisional merupakan wilayah Somalia karena banyak sekali suku-suku Somalia yang menetap di sana.

Dengan bantuan Uni Soviet, Ethiopia berhasil mempertahankan wilayah itu dan menyebabkan lebih dari 1.000.000 keluarga mengungsi ke Somalia. Hal ini menimbulkan masalah pengungsi yang sangat besar di Somalia.

Somalia memiliki jumlah tentara yang sangat kecil, karena negeri ini selalu dilanda konflik dan perang saudara yang berkepanjangan, dan juga masalah perompakan yang belakangan sangat marak di wilayah laut Somalia.

Related

World's Fact 5588669738759148958

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item