Sri Mulyani Pusing karena Kesulitan Menarik Pajak Google

Sri Mulyani Pusing karena Kesulitan Menarik Pajak Google

Naviri Magazine - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa saat ini seluruh negara di dunia kesulitan dalam memajaki sejumlah perusahaan digital seperti Google, Facebook, Amazon, Netflix, dan lainnya.

Hal tersebut diungkapkannya di sela Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI, pasca dirinya menghadiri pertemuan negara-negara G20 yang diadakan di Jepang.

Kendati demikian, lanjut dia, seluruh negara yang hadir di pertemuan di Fukuoka, Jepang, tersebut sepakat untuk bekerja sama dalam perpajakan internasional, dalam hal perpajakan digital.

"Kami sampaikan juga kepada Banggar, kemarin di G20, salah satu kemajuan yang paling penting adalah kerja sama perpajakan internasional, terutama untuk perpajakan digital. Karena yang pusing mengahadapi pajaknya Google, Facebook, Amazon, Netflix, itu tidak hanya kita, tapi seluruh dunia pusing," ujarnya.

Menurutnya, sejumlah negara kesulitan memajaki perusahaan digital tersebut, karena perusahaannya tidak ada di negara mereka, namun mendapatkan revenue yang efektif.

"Sehingga tidak bisa diaplikasikan yang selama ini di dalam undang-undang, dan perjanjian pajak internasional, yaitu BUT (badan usaha tetap), permanen establishment. Karena, mereka itu tidak perlu BUT di sini, namun mereka mendapatkan revenue yang cukup besar," ujarnya.

Oleh karena itu, saat ini prioritas tertinggi adalah melakukan redefinisi dari Bentuk Usaha Tetap (BUT) atau permanent establishment tersebut.

"Ini yang akan menjadi salah satu tema kerja sama yang sangat bagus di G20, karena semua merasa erosi basis pajak yang sangat besar," tegasnya.

Related

News 5585171223715255583

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item