Misteri Tewasnya Sang Penjelajah Waktu Akhirnya Terungkap

 Misteri Tewasnya Sang Penjelajah Waktu Akhirnya Terungkap, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Suatu malam yang hangat di bulan Juli 1950. Saat itu pukul 11:30 malam, dan jalanan Time Square di New York penuh orang yang telah selesai menyaksikan bioskop, maupun beranjak pulang seusai makan malam.

Di kerumunan orang-orang itu terlihat seorang pria muda berbusana elegan, namun dengan gaya pakaian yang telah ditinggalkan lebih dari 1 dekade silam. Pria itu berjalan tergesa-gesa, seakan tak tenang dengan semua hal disekitarnya.

Mungkin karena tidak menyadari bahwa dia telah menginjakkan kaki di jalan raya yang padat, tak berapa lama sebuah taksi menabrak pria itu. Kerumunan orang di sana mulai panik, dan mencoba menolong pria itu, namun pria itu tewas dengan berlumuran darah.

Polisi yang datang langsung melakukan olah TKP, dan membawa jenazah itu untuk diperiksa lebih lanjut.

Tak ada satu pun yang terlihat normal dari pria itu. Dia mengenakan mantel panjang berwarna hitam, ditambah sebuah rompi kuno yang bahan pembuatannya tak ditemukan pada masa 1940-1950-an. Ditambah lagi barang bawaan pria 30 tahunan itu terbilang aneh, yaitu beberapa koin antik dari tahun 1800-an, kartu nama dengan nama "Rudolph Fentz", dan sebuah surat bertanggal tahun 1876.

Sebuah tim khusus ditugaskan untuk mengetahui siapa Rudolph Fentz sebenarnya. Pertama, mereka mengecek alamat yang tertera di kartu nama, namun tidak ada orang bernama Rudolph Fentz di sana. Nama ini juga tidak ada dalam buku telepon ataupun catatan SIM. Tidak juga ada dalam catatan medis. Kepolisian mulai dibuat kebingungan dalam kasus ini.

Jika melihat dari nama "Rudolph", polisi berkesimpulan pria ini berasal dari daratan Eropa, khususnya Jerman. Namun, catatan imigrasi Jerman di Amerika tidak pernah mencatat kepindahan seseorang bernama Rudolph Fentz, begitu juga di catatan Swedia dan Austria.

Beberapa minggu setelah insiden itu, nama Rudolph ditemukan di buku telepon tahun 1939, namun dengan nama Rudolph Fentz Jr. Polisi kemudian menyambangi alamat itu, dan mengetahui bahwa Fentz jr. telah meninggal beberapa tahun sebelumnya. Satu hal lagi yang aneh, Fentz jr. telah berumur 70 tahun lebih. Sedangkan Fentz yang tewas tertabrak taksi baru berumur 30 tahun.

Hubert V. Rihn, dari divisi orang hilang NYPD, mencari keterangan lewat istri Fentz. Dia mengatakan bahwa suaminya pernah bercerita bahwa ayahnya hilang pada 1876. Saat itu, ayahnya keluar untuk merokok (karena ibunya tidak suka dengan tembakau), dan sejak saat itu ayah Fentz jr. tak pernah kembali lagi.

Dari sini, Rihn mulai mengecek arsip tahun 1876, dan menemukan laporan menghilangnya Rudolph Fentz beserta fotonya. Seolah tak percaya, Rihn sempat shock karena orang yang ada di foto itu sama persis dengan orang yang tertabrak malam kemarin.

Sejak saat itulah, legenda Rudolph Fentz sebagai time traveller mulai dikenal masyarakat dunia. Tapi dengan sedikitnya bukti yang ada, mari kita lihat terlebih dulu penelitian Chris Aubeck berikut ini.

Chris Aubeck, yang dikenal sebagai peneliti kebudayaan, khususnya cerita rakyat atau folklore, memulai penelitiannya pada tahun 2000, setelah sebuah majalah Spanyol memuat artikel berjudul "Regreso al Futuro en el Corazan de Manhattan", yang berarti “Back to the Future in the Heart of Manhattan”, atau “Ke Masa Depan di Pusat Kota Manhattan”, yang ditulis Carlos Canales, yang berisi cerita Rudolph Fentz seperti di atas.

Aubeck memaparkan artikel yang ditulis Canales, berkaitan dengan 2 buku berbahasa Spanyol, dimana dalam 2 buku itu Canales bertindak sebagai co-author. Dua buku itu adalah Enigma Sin Resolver (1999), penulisnya Iker Jimenez, dan Los Enigma Pendientes (1979 & 1991), penulisnya Gomez Buron.

Dari 2 buku itu, tidak ditemukan sumber yang jelas dan mengarah pada kejadian nyata. Dari sinilah, Aubeck mulai menemukan kejanggalan dan kontradiksi antar cerita dari beberapa sumber. Misalnya, jam yang dinyatakan adalah 11:10, 11:15, dan 11:30.

Penjelasan berbeda juga terdapat pada barang bawaan Rudolph. Begitu juga penerjemahan nama yang ada dalam kasus ini, seperti Rudolph atau Rudolf. Fentz, Fents, atau Fent. Rhin, Rihn, atau Rihm. Penemuan bukti harus jelas dan detail agar kita dapat menemukan apa yang sebenarnya terjadi.

Dalam 1 tahun penelitiannya, Aubeck telah menemukan banyak kontradiksi dan menemukan bahwa orang bernama Hubert V. Rihm tidak pernah ada dalam catatan petugas NYPD.

Enam bulan berikutnya, Aubeck menemukan sumber buku Gomez Buron, yaitu "Le Livre Du Mystere", majalah berbahasa Perancis terbitan 1975, dengan penulis Jacques Bergies dan Georges H. Gallet. Dari sini, Aubeck melanjutkan menelusuri sumber majalah Perancis ini hingga berakhir pada "Il Giornaledi Misteri", majalah Italia yang terbit pada Maret 1974. Tak hanya sampai di situ, majalah ini mengambil materi dari artikel berbahasa Norwegia pada 1973, yang mengambil sumber lagi dari artikel dari Swedia.

Dari sinilah titik terang kasus kali ini mulai terungkap. Artikel Swedia itu berasal dari sebuah jurnal di California, yang berasal dari Borderland Sciences Research (BSR), sebuah institusi yang membahas penampakan UFO dan aktivitas paranormal. Tak hanya itu, kelompok ini juga mempercayai adanya alien dan semacamnya, serta berbagai fenomena di luar akal, seperti time traveller.

Dari BSR, Aubeck mendapatkan copy artikel mengenai Rudolph Fentz, bertanggal tahun 1972, yang bersumber dari buku "A Voice From Gallery", yang ditulis Ralph M. Holland. Namun, Holland telah tiada sejak tahun 1962. Aubeck, yang mempelajari biografi Holland, menemukan bahwa Holland adalah penggemar sci-fi (science fiction), sekaligus anggota BSR.

Dari sinilah semua petunjuk satu sama lain terhubung, dukungan dan publikasi dari Borderland Science Research yang telah membantu menyebarluaskan cerita Rudolph Fentz melewati samudra Atlantik hingga menggema di daratan Eropa. Dan bukti yang terakhir adalah cerita sebenarnya Rudolph Fentz adalah penggalan cerita fiksi berjudul "I'm Scared", yang ditulis oleh Jack Finney pada 1951.

Dua tahun setelahnya (1953), Holland menulis ulang cerita ini dengan tidak meminta izin atau menyertakan sumber Jack Finney dalam karyanya, serta menghilangkan semua indikasi fiksi dalam cerita tersebut. Dan inilah sebuah cerita time traveller yang melegenda selama berpuluh tahun, yang kebenarannya terkuak oleh penelitian Chris Aubeck dalam 2 tahun.

Related

Mistery 604054700940076197

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item