Satu Orang Terinfeksi Virus Corona, Penduduk Satu Desa Terpaksa Diperiksa

Satu Orang Terinfeksi Virus Corona, Penduduk Satu Desa Terpaksa Diperiksa, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Pasien positif virus Corona (COVID-19) nomor 285 baru divonis positif Corona setelah 4 hari wafat. Dia pernah bepergian mengunjungi anak menantunya yang bekerja di PLTU Bawasaloe di Dusun Labungnge, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.

"Memang pernah ke Barru, kami sudah isolasi di sana, sudah turun tim dari Gugus Penanggulangan COVID-19 di dusun yang pernah dikunjungi korban yang meninggal," kata Bupati Barru, Suardi Saleh.

Dusun Labungnge berada di Desa Lampoko, Kecamatan Balusu. Selain melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh dusun, Suardi mengimbau warga untuk tidak keluar rumah sementara waktu.

"Kita akan secreening secara keseluruhan," ujarnya.

Suardi juga mengimbau agar semua pekerja di PLTU Bawasaloe tidak bekerja dulu. "Kami minta semua izin dulu, tidak bekerja, jangan ada yang keluar rumah, untuk kebaikan bersama," imbaunya.

Jejak pasien kasus 285 terlacak positif virus Corona setelah Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah, memaparkan awal mula pasien baru diketahui terinfeksi Corona setelah meninggal dunia.

Nurdin mengungkapkan, almarhumah dari Tanah Suci kembali ke Makassar pada 3 Maret 2020 lalu. Sepekan kemudian, tepatnya tanggal 10 Maret 2020, pasien 285 mulai mengalami diare dan batuk.

"COVID (kasus ke) 285 itu baru kembali dari umrah, seminggu kemudian (tanggal 10 Maret) mengalami keluhan diare dan batuk," kata Nurdin saat konferensi pers di kediamannya di Perumahan Dosen Unhas, Tamalanrea, Makassar.

Pasien 285 saat dirawat di rumah sakit, sempat diperiksa terkait sakit yang dikeluhkan saat itu, yakni demam dan sesak napas. Belum sempat tim dokter mengambil sampel swap, pasien 285 sudah meninggal dunia.

"(Pasien 285) dirawat di Rumah Sakit Siloam (Makassar) dengan keluhan demam, sesak, dan ketika dilaksanakan foto thoraks menunjukkan penomonia di kedua paru-paru. Dan yang bersangkutan belum kita ambil sampel (sudah) meninggal dunia," ujar Nurdin.

Bahkan pasien 285 tidak sempat ditetapkan sebagai kategori orang dalam pemantauan (ODP), atau pasien dalam pengawasan (PDP). Sampel baru diambil sesaat setelah pasien meninggal dunia, dan sampel swap tersebut dikirim ke Balitbangkes Kemenkes untuk dicek corona.

"Belum (ditetapkan) status, jadi sebenarnya pada saat meninggal, baru kita mengambil sampel. Jadi kita mengambil sampel swap, tentu kita tidak tahu, (karena) yang bisa memberi penjelasan ini tentu yang memiliki keilmuan patologi," ungkapnya.

Nurdin mengatakan, korban meninggal dunia pada Minggu 15 Maret 2020. Sementara korban baru diketahui pasti telah terinfeksi Corona pada Kamis 19 Maret 2020.

"Baru tadi (Kamis 19 Maret sore) kita menerima hasil bahwa almarhum itu terjangkit (Corona). Jadi belum hasilnya kita dapatkan dari Jakarta, tanggal 15 (Maret) almarhumah sudah meninggal," tuturnya.


Related

News 5800933485636883500

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item