Dampak Corona, Puluhan Ribu Hewan di Kebun Binatang Terancam Kelaparan

Dampak Corona, Puluhan Ribu Hewan di Kebun Binatang Terancam Kelaparan, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Puluhan ribu hewan di kebun binatang seantero Indonesia terancam kelaparan. Absennya pemasukan dari pengunjung selama pandemi, membuat kebun binatang kesulitan membeli makanan hewan.

Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) mengaku sudah melakukan survei, dan mencatat 92 persen anggotanya (55 kebun binatang) di Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Borneo, hanya memiliki stok makanan hewan sampai pertengahan Mei.

Sisanya lebih mengkhawatirkan: tiga kebun binatang yang hanya mampu menyediakan makanan untuk satu hingga tiga bulan ke depan, dan hanya dua kebun binatang yang mengaku punya persediaan makanan untuk lebih dari tiga bulan.

Melihat prediksi paling optimis berakhirnya corona baru jatuh pada 6 Juni 2020, 55 kebun binatang ini harus putar otak untuk memberi makan hewannya sejak pertengahan Mei.

PBSI menaungi lebih dari 70 ribu hewan dari hampir lima ribu spesies Indonesia dan dunia. Juru Bicara PKBSI, Sulhan Syafi’i, mengatakan, tidak semua kebun binatang menerima uang dari pemerintah. Beberapa sudah dimiliki swasta, sehingga menggantungkan pemasukan utama dari penjualan tiket.

Karena tiket kosong, hewan di dalamnya terdampak. Saat ini, solusi darurat tahap satu sudah diambil: hewan-hewan terpaksa dikurangi jatah makannya.

"Sebagai contoh, kami biasanya memberi makan macan tutul setiap dua hari, tiga sampai empat kilo [daging sapi dan domba]. Sekarang, kami ganti makananya menjadi daging sapi dan ayam.

“Harimau biasanya makan enam hari seminggu, tapi sekarang kami hanya ngasih makan lima hari. Mungkin saja nanti kami akan kurangi jadi empat hari seminggu, kalau kondisinya tetap seperti ini," ujar Juru Bicara PKBSI, Sulhan Syafi’i.

Sekjen PKBSI, Tony Sumampau, mengatakan, anggotanya sebenarnya sudah punya rencana untuk kejadian-kejadian tidak terduga, tapi cuma untuk satu sampai dua bulan. Sedangkan saat ini, sudah hampir sebulan sejak kebun binatang diminta tutup akibat PSBB.

Salah satu kebun binatang yang masih beruntung dapat subsidi adalah Ragunan di Jakarta. Humas Kebun Raya Ragunan, Wahyudi, mengatakan sampai saat ini semua binatang dan karyawan dalam kondisi normal.

"Kondisinya baik-baik semua hewannya, kan Ragunan punya anggaran sendiri soal makanan, sudah disubsidi oleh Pemprov DKI. Jadi enggak ada masalah dengan itu [makanan]. Untuk pegawai ya tetap masuk, memberi makan satwa, membersihkan kandang seperti biasa. Namun, mereka dijadwal ya, shifting dua hari libur, dua hari masuk," ujar Wahyudi.

Kini, pihak Ragunan mengaku hanya tinggal menunggu instruksi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk kembali beroperasi.

Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indra Exploitasia, mengaku sedang mengusahakan bantuan berupa pengenduran pajak kepada para pengusaha kebun binatang. Indra mengaku sudah menyurati Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Dalam Negeri terkait hal ini.

Namun, Indra tetap membuka kemungkinan terakhir bahwa kalau memang masih mengalami kekurangan makanan, maka hewan pemakan rumput bisa dikorbankan, untuk dimakan hewan pemakan daging. Dengan catatan, hewan yang dikorbankan tidak boleh yang langka dan dilindungi.

"Ini cuma akan jadi cara terakhir. Kita tidak mau itu terjadi, kita berharap pandemi ini cepat berakhir," kata Indra.

Medan Zoo, sebuah kebun binatang di Medan, Sumatera Utara, termasuk salah satu kebun binatang swasta yang tak dapat subsidi pemerintah. Alhasil, mereka mengambil inisiatif sendiri agar tetap mampu memberikan makan binatangnya di tengah kondisi tanpa pemasukan. Karyawan Medan Zoo dilaporkan melakukan penggalangan dana mandiri.

"Penggalangan dari medsos, kalau ada yang mau ngasih, kita jemput. Karena sekarang masih ada anjuran untuk stay at home, pengumpulan dana terkendala juga karena itu. Karena biaya makan hewan dan gaji pegawai hanya mengandalkan dari karcis, tidak ada APBD. Sekarang [jadinya] mohon sana-sini, dan sebagian pinjam," kata Dirut Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Kota Medan, Putrama.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

News 6170550543774452

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item