Hati-hati, Membaca Gejala Penyakit di Internet Justru Bisa Membuat Kita Sakit

Hati-hati, Membaca Gejala Penyakit di Internet Justru Bisa Membuat Kita Sakit, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Cyberchondria adalah rasa takut/cemas atau sindrom yang terjadi usai mencari tahu tentang gejala suatu penyakit di internet.

Masifnya penggunaan internet yang menyediakan akses informasi yang mudah, menjadikan banyak orang mengandalkan informasi secara daring daripada bertanya langsung ke ahli atau pakarnya. Hal ini tentunya berpengaruh baik bagi banyak kalangan.

Namun, bagi sebagian kecil orang yang mengalami kecemasan tinggi terhadap kondisi kesehatannya, informasi di internet dapat berakibat buruk bagi mereka. Orang-orang ini seringkali menjadikan data digital sebagai acuan untuk melakukan diagnosa terhadap diri sendiri atas gejala-gejala sakit yang mereka alami.

Orang yang memiliki kecemasan tinggi, lalu kerap mencari informasi di internet mengenai gejala-gejala penyakitnya, dikenal dengan sebutan cyberchondria.

Dilansir laman Medical Center dari University of Vermont, orang yang mengalami cyberchondria terobsesi dengan informasi kesehatan di internet. Ia menghabiskan banyak waktu untuk berselancar secara daring, demi meyakinkan diri terhadap suatu penyakit yang diduga sedang ia alami.

Bukannya meredakan kekhawatiran yang sedang dirasakannya, banyaknya informasi kesehatan yang ia baca malahan memperburuk kecemasan yang ia alami. Hal ini berisiko buruk, apalagi jika pengidap cyberchondria melakukan diagnosa serampangan, lalu membeli obat di apotek tanpa resep dokter.

Jika ia hanya mengira-ngira penyakit yang sedang ia rasakan, lantas meminum obat yang tidak sesuai dengan kondisi kesehatannya, bukannya menyembuhkan malah cenderung merusak kesehatan fisiknya. Jika awalnya hanya berupa kesemasan mental, kini beralih merusak kesehatan fisik.

Bagaimana mengetahui bahwa Anda mengalami cyberchondria? Laman Psychology Today menulis beberapa indikasi yang bisa jadi acuan atau tanda bahwa Anda terkena cyberchondria:

Mengecek gejala penyakit di internet 1-2 Jam tiap hari 

Rata-rata, seseorang yang mengalami kecemasan tinggi terhadap suatu penyakit akan menghabiskan sekitar 2 jam sehari memikirkan gejala-gejala sakit yang dialaminya. Sedangkan orang yang mengidap kecemasan ringan menghabiskan kurang dari atau sejam, dibayang-bayangi pikiran negatif mengenai gejala sakit yang dirasakan.

Jika Anda terus mencari selama sejam hingga tiga jam di internet mengenai gejala-gejala penyakit yang Anda alami, bisa jadi Anda terkena cyberchondria.

Rasa cemas mengidap beberapa penyakit bersamaan 

Tingginya kecemasan bahwa Anda mengalami pelbagai jenis penyakit secara bersamaan menunjukkan adanya indikasi cyberchondria. Hal ini disebabkan ada banyak informasi yang tersedia di internet, sedangkan pengidap cyberchondria rentan dan tidak bisa membedakan secara rasional apa yang dialaminya, karena luapan perasaan khawatir yang berlebihan.

Mengecek gejala penyakit di internet 3-4 kali sehari dalam situasi buruk 

Seseorang dengan kecemasan tinggi tidak hanya menghabiskan banyak waktu di internet, melainkan juga mencari lebih banyak kesempatan untuk mencari informasi, dan membandingkan gejala-gejala yang dirasakan dengan data digital secara daring.

Semakin sering Anda mencari informasi mengenai gejala penyakit yang Anda rasakan, biasanya kian yakin Anda dengan tanda-tanda penyakit tersebut. Padahal, bisa jadi hal tersebut bukan realita sebenarnya, melainkan pembenaran saja dari asumsi keliru yang terbangun sejak awal.

Informasi dari internet justru menambah kecemasan 

Jika tujuan orang yang mengidap kecemasan adalah untuk meyakinkan diri dengan informasi yang tersedia di internet, setelah memperoleh data mengenai gejala-gejala yang diinginkan hal ini malah memperburuk kekhawatiran mengenai kemungkinan penyakit yang ia diduga.

Selama dan seusai melakukan pengecekan secara daring, studi menemukan bahwa orang dengan cyberchondria melaporkan bahwa kecemasan mereka terus bertambah dan kian menebalkan kekhawatiran awal mereka.

Realitanya, kesehatan pengidap cyberchondria sebenarnya normal 

Kendati orang yang mengalami kecemasan tinggi melaporkan dugaan bahwa mereka terkena penyakit tertentu, sebenarnya kondisi kesehatan mereka tidak seburuk yang mereka bayangkan. Secara umum, keadaan fisik orang dengan cyberchondria tidak berbeda dari orang dengan kecemasan rendah pada umumnya.

Masalahnya, karena pikiran khawatir yang terus membayangi, menjadikan aktivitas dan kegiatan yang mereka lakukan jadi terganggu dan kurang produktif lagi.

Jika Anda mengalami lima indikasi di atas, bisa jadi Anda mengalami cyberchondria. Bagaimana mengatasinya? Psychology Today menyarankan bahwa cara terbaik untuk melawan cyberchondria adalah dengan berhenti mencari informasi mengenai gejala-gejala penyakit di internet.

"Alih-alih berpengaruh baik, mengecek informasi di internet bagi orang dengan kecemasan tinggi malah berefek negatif bagi kesehatan mental mereka," tulis tim Doherty-Torstick, sebagaimana dikutip dari Journal of Consultation and Liaison Psychiatry.

Menjaga kesehatan fisik dan mental Anda adalah faktor utama untuk menikmati kepuasan di setiap aspek kehidupan. Dan menjauhi bahaya dari cyberchondria tampaknya adalah cara terbaik untuk mencapai hal tersebut.

Related

Psychology 2160221709199229239

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item