Kejahatan Begal di Jalan Makin Marak, Ini Tips Menyiasati agar Lebih Aman
https://www.naviri.org/2020/05/kejahatan-begal-di-jalan-makin-marak.html
Naviri Magazine - Kasus begal atau perampasan yang disertai tindak kejahatan di jalan makin marak terjadi. Pelaku pun tak segan-segan melukai korbannya dengan senjata tajam berupa celurit hingga samurai.
Umumnya, selain dilengkapi senjata tersebut, pelaku lebih dari satu orang, sehingga saat melancarkan aksinya membuat korban langsung ciut.
Kasus terbaru, driver ojol tutup usia di Rawamangun, diduga korban begal. Korban tergeletak di pinggir jalan dengan kondisi luka di bagian punggung.
Agar korban tidak lagi berjatuhan, bagaimana seharusnya kita menyikapi kejahatan ini? Khususnya bila sewaktu-waktu dihadapkan begal?
Menjawab hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menegaskan, utamanya cegah dengan tidak keluar rumah hingga larut malam.
"Di tengah kondisi kayak begini, idealnya keluar rumah maksimal pukul 7 malam saat suasana masih hidup, atau sebelum buka puasa segera balik ke rumah karena kondisinya rawan," jelas Sony dalam wawancara virtual.
Apabila benar-benar terpaksa, usahakan tidak berpergian sendiri. "Selalu riding motor cari teman, bukan bonceng tapi ya. Paling enggak, dua sampai tiga motor. Kalau enggak, jangan jalan," tambah Sony.
Kemudian lengkapi juga dengan alat perlindungan diri yang mudah dibawa, seperti stun gun.
Sebelum memulai perjalanan, rencanakan pula rute yang akan dilewati. Artinya, hindari ruas jalan yang sepi, dan pastikan kendaraan dalam kondisi optimal sehingga tidak membuat berhenti mendadak di tengah perjalanan.
Lalu informasikan rute tadi dengan orang terdekat. Manfaatkan juga fitur live tracking, agar orang di rumah bisa terus memantau pergerakan selama di perjalanan.
"Intinya tentukan jadwal berangkat, dan jangan ambil risiko."
Kemudian, apa tindakan saat dipepet kawanan begal? Cara ampuhnya segera bunyikan klakson sebagai pertanda darurat, agar menarik perhatian warga sekitar.
Bila ada kesempatan untuk menghindar, segera jauhi kawanan tersebut, dan hindari untuk melawan kawanan begal sehingga terhindar dari petaka.
"Berantem melawan itu enggak pakai akal sehat, itu emosi jiwa dan nggak prepare. Mereka kan memang sudah siap melukai orang, jadinya nggak akan seimbang," jelas Sony.
Terakhir, hafalkan pelat nomor dan ciri-ciri kawanan begal. Hal tersebut berguna sebagai informasi tambahan saat melapor ke polisi.