Mahfud MD: Lebih Banyak Orang Tewas karena Kecelakaan daripada karena Virus Corona

Mahfud MD: Lebih Banyak Orang Tewas karena Kecelakaan daripada karena Virus Corona, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mohammad Mahfud MD, menyebut angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas dan penyakit diare lebih tinggi ketimbang angka kematian akibat Virus Corona. Ia pun meminta masyarakat tak terlalu risau dengan Covid-19.

Ia merinci bahwa angka kematian Virus Corona di Indonesia, sejak 1 Januari hingga akhir April 2020, rata-rata 17 kasus dalam sehari.

"Sementara angka kecelakaan lalu lintas itu 9 kali lebih banyak dari Corona," kata Mahfud dalam sambutannya di acara Halal bi Halal IKA UNS yang disiarkan di kanal Youtube Universitas Sebelas Maret.

Tak hanya itu, dia merinci bahwa terdapat 560 ribu kasus kematian selama 931 hari akibat penyakit diare di seluruh dunia. Jumlah itu, kata dia, lebih besar ketimbang jumlah kematian global akibat Corona yang menginjak 280 ribu kasus.

Tak hanya diare, Mahfud turut merinci kasus kematian akibat penyakit kanker sudah menginjak 3 juta kasus di seluruh dunia.

"Bahkan berkali-kali lebih banyak orang mati karena AIDS dan diare," kata dia.

Mahfud tak menyinggung soal perbedaan Covid-19 dengan ketiga penyakit di atas. Diare dan kanker sudah terjadi sejak era sebelum masehi. Kasus pertama HIV/AIDS diperkirakan terjadi pada 1931. Sementara, kasus pertama Covid-19 baru tercatat pada Desember 2019.

Mahfud juga meminta masyarakat tak perlu takut berlebihan terhadap Virus Corona, meski meminta agar tak meremehkannya.

"Kita tak ingin menyepelekan, tapi ingin mengatakan jangan takut berlebihan. Karena kata Ibnu Sina, kepanikan itu separuh dari penyakit. Kesabaran itu separuh dari kesembuhan," kata dia.

Di sisi lain, Mahfud mengklaim bahwa pemerintah sudah berusaha keras melakukan antisipasi di dalam negeri, jauh sebelum corona dinyatakan masuk ke Indonesia.

"Sebulan lebih sejak kasus pertama ditemukan. Indonesia sudah menutup penerbangan itu 28 Januari," kata dia.

Tak hanya itu, Mahfud menyatakan pemerintah telah berencana membuat RS Khusus Pasien Covid-19 di Pulau Galang pada 6 Februari 2020. Upaya itu sudah jauh hari sebelum ditemukan kasus pertama corona pada 2 Maret 2020 lalu.

"Nah, sesudah ditemukan, ada anggapan pemerintah lalai. Kita sampai Maretnya mengatakan bahwa memang belum ada. Itu masih menguat Indonesia sebagai belum besar di Asia belum ada corona. Ya memang belum ada," kata Mahfud.

Jika dirata-ratakan, berdasarkan hari pertama kasus Corona di Indonesia, yakni 2 Maret, kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 16,36 korban jiwa per hari.

Secara global kasus Corona mencapai 5.307.298 orang, dengan 342.070 kematian.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

News 2102007738215608450

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item