Muhammadiyah Minta Shalat Idul Fitri di Lapangan dan Masjid Ditiadakan

Muhammadiyah Minta Shalat Idul Fitri di Lapangan dan Masjid Ditiadakan, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Pengurus Pusat Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdidnya menyarankan, agar Sholat Idul Fitri di lapangan terbuka ditiadakan. Pertimbangan saran meniadakan, karena kondisi pandemi virus Corona di Indonesia yang hingga saat ini belum usai.

Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, apabila pada tanggal 1 Syawal 1441 Hijriah yang akan datang keadaan Indonesia oleh pihak berwenang (pemerintah) belum dinyatakan bebas dari pandemi Covid-19 dan aman untuk berkumpul orang banyak, sholat Idul Fitri di lapangan sebaiknya ditiadakan atau tidak dilaksanakan.

"Hal itu (peniadaan sholat Idul Fitri) untuk memutus rantai mudarat persebaran virus Corona tersebut, agar kita cepat terbebas daripadanya, dan dalam rangka tindakan preventif, guna menghindarkan kita jatuh ke dalam kebinasaan, seperti diperingatkan dalam Alquran (Q 2: 195), dan demi menghindari mudarat seperti ditegaskan dalam sabda Nabi SAW yang sudah dikutip dalam ‘Tuntunan Ibadah dalam Kondisi Darurat Covid-19,’ yang disebut terdahulu," ujar Syamsul.

Syamsul menjabarkan, karena tidak dapat dilaksanakan secara normal di lapangan sebagaimana mestinya, lantaran kondisi lingkungan belum dinyatakan pihak berwenang bersih dari COVID-19 dan aman untuk berkumpul banyak orang, maka sholat Id bagi yang menghendaki dapat dilakukan di rumah masing-masing bersama anggota keluarga, dengan cara yang sama seperti di lapangan.

Meniadakan sholat Id di lapangan maupun di masjid, karena adanya ancaman Covid-19, sambung Syamsul, tidak berarti mengurang-ngurangi agama.

Ia memaparkan, ketika dibolehkan sholat Id di rumah bagi yang menghendakinya, pertimbangannya adalah melaksanakannya dengan cara lain yang tidak biasa, yaitu dilaksanakan di rumah, karena dituntut oleh keadaan di satu sisi, dan di sisi lain dalam rangka mengamalkan bagian lain dari petunjuk agama itu sendiri, yaitu agar kita selalu memperhatikan kemaslahatan manusia, berupa perlindungan diri, agama, akal, keluarga, dan harta benda, dan agar kita tidak menimbulkan mudarat pada diri kita dan kepada orang lain.

Syamsul menegaskan, tak ada ancaman agama atas orang yang tidak melaksanakannya, karena sholat Id adalah ibadah sunnah. Ia mengungkapkan, dalam pandangan Islam, perlindungan diri (jiwa dan raga) sangat penting, sebagaimana Allah menegaskan dalam Alquran, yang artinya, “Barangsiapa mempertahankan hidup satu manusia, seolah ia memberi hidup kepada semua manusia.” [Q 5: 32].

"Menghindari berkumpul dalam jumlah banyak, berarti kita berupaya memutus rantai pandemi Covid-19, dan berarti pula kita berupaya menghindarkan orang banyak dari paparan virus Corona yang sangat mengancam jiwa ini. Semoga Allah senantiasa melindungi umat Islam dan bangsa Indonesia dari segala bahaya dalam limpahan rahmat dan karunia-Nya," urai Syamsul.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

News 492959673730557878

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item