Sejarah Kelam Perburuan Penyihir di Eropa Pada Abad Pertengahan

 Sejarah Perburuan Penyihir di Eropa Pada Abad Pertengahan, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Ada satu halaman paling kelam dalam sejarah Abad Pertengahan Eropa, karena manusia pada masa itu panik terhadap ketidakjelasan masa depan, ditambah diskriminasi terhadap kemerdekaan berpikir kaum perempuan, sehingga pelan-pelan terbentuk sepotong sejarah pemburuan penyihir selama tiga abad.

Vaud (Swiss) adalah tempat perburuan penyihir yang paling gaduh. Dari abad ke-15 hingga abad ke-17, tertangkap sekitar lima ribu penyihir di daerah ini, sekitar tiga ribu lima ratus penyihir dihukum mati, tujuh puluh persen adalah perempuan.

Kastil anggun Chateau de Chillon, yang berdiri di tepi Danau Jenewa, adalah tempat pengurungan dan eksekusi pada masa itu, sekarang telah menjadi tempat wisata yang mendunia.

Sebenarnya kaum perempuan cukup dihormati di Eropa sebelum Abad Pertengahan, terutama mereka yang mahir meramu obat, melakukan pengobatan, atau pun yang bisa membaca dan menulis. Tetapi mengapa sampai di abad ke-15 pemburuan penyihir berpusat pada kaum perempuan?

Semua ini terutama karena terbitnya sebuah buku, berjudul Malleus Maleficarum, Martil Para Penyihir. Ini adalah salah satu buku yang paling jahat dan keji dalam sejarah manusia.

Tahun 1487, Malleus Maleficarum terbit di Jerman, menguak pintu pengadilan yang sangat gila, dan memperparah pandangan bias dan cenderung merusak terhadap perempuan di Eropa pada masa itu. Isi buku itu mengajari orang bagaimana mengenali ilmu sihir, membuktikan penyihir perempuan, dan melaksanakan hukuman kejam terhadap mereka.

Menurut buku ini, karena ”penyihir perempuan” telah diperdaya iblis, mereka tidak lagi peka terhadap rasa sakit, sehingga bisa mendapat hukuman kejam. Misalnya menggunakan besi panas untuk membakar tangan mereka. Atau menyuruh mereka mengambil cincin di dalam air mendidih. Atau langsung diikat dengan sebongkah batu, dan dilempar ke dalam danau; jika selamat, berarti tidak bersalah.

Dalam tiga abad, ”penyihir perempuan” yang dieksekusi di Kastil Chateau de Chillon berjumlah 3.371 orang, kebanyakan dengan pembakaran, sebab waktu itu beredar isu bahwa penyihir perempuan harus dibakar agar tidak bisa reinkarnasi. Korban-korban ini kebanyakan berasal dari lapisan masyarakat bawah, mereka perempuan-perempuan tua, sakit, miskin, tinggal sendiri, dan yang belum menikah.

Meteorologi tentu belum begitu dipahami pada masa itu, orang-orang mengalihkan ketakutan dan kegusarannya terhadap cuaca ke ilmu sihir, dan mereka menganggap ilmu sihir yang menyebabkan bencana yang datang sambung menyambung.

Walaupun Gereja telah menolak ada hubungan antara cuaca dan ilmu sihir, namun masyarakat tetap sangat percaya. Cuaca yang tak terduga menyebabkan panen tidak stabil, lalu kelaparan menyusul, dan kelaparan menyebabkan tekanan sosial yang dashyat.

Kelaparan ditambah wabah yang meluas, kepanikan makin lama tak terkendali, emosi sosial kian perlu terobosan dan pelepasan, terakhir mendesak penguasa mengeluarkan perintah pemburuan penyihir, dan ini adalah cara masyarakat patriarki mempertahankan kuasa.

Begini tercatat dalam sejarah Vaud:

Tahun 1572, terjadi kelaparan dan harga pangan melambung. Penyihir perempuan pertama, Verena Gehrig, mati dibakar. Kelaparan pada tahun 1589 juga menyebabkan beberapa penyihir perempuan dieksekusi. Wabah hitam yang meletus pada tahun 1628 menyebabkan makin banyak penyihir perempuan mati…

Orang-orang memasukkan berbagai macam bencana ini sebagai perbuatan penyihir perempuan, oleh sebab itu perburuan penyihir pada tahun-tahun itu mencapai puncaknya. Sedikit pun tidak dianggap aneh, lagi pula semua penyihir perempuan ini secara terbuka mengakui mereka adalah penyebab semua bencana itu.

Berapa orang yang kuat menahan hukuman kejam, pengakuan mereka kemungkinan besar karena tidak mampu atau tidak ingin lagi menahan siksaan; dengan kondisi dan kedudukan mereka pada masa itu, bagaimana mereka membela diri?

Dari tahun lalu hingga Juli 2012, Kastil Chateau de Chillon yang pernah mengadili dan mengeksekusi begitu banyak penyihir perempuan ini, memamerkan sepotong sejarah perburuan penyihir yang penuh bercak darah, ini adalah satu irisan masyarakat yang kehilangan nalar di Abad Pertengahan. Sepotong sejarah kelam ini menjadi saksi sejarah perjalanan manusia dari ketidaktahuan menuju peradaban.

Related

Mistery 6272424679843415512

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item