Asal Usul Burning Man, Festival di Gurun Pasir Paling Terkenal di Dunia

Asal Usul Burning Man, Festival di Gurun Pasir Paling Terkenal di Dunia, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Burning Man didirikan pada tahun 1986, saat teman-teman Larry Harvey dan Jerry Goodell membakar sebuah patung kayu pria di Baker Beach, San Francisco, untuk menandai titik balik matahari musim panas, namun berubah menjadi menarik kerumunan orang banyak.

Semenjak itu tumbuh menjadi festival tahunan, yang pada tahun 1990 diadakan di Black Rock Desert, Nevada, untuk pertama kalinya.

Sekarang, Burning Man semakin membesar. Berjalan sebagai organisasi nirlaba, Burning Man Project melaporkan pendapatan tahunannya sebesar $ 37.5 miliar pada tahun 2015, dimana $ 30.4 miliar dibajak untuk menjalankan acara tersebut.

Goodell pertama kali bergabung dengan organisasi tersebut pada 1996, setahun setelah dia meluangkan waktu dari pekerjaannya sebagai manajer proyek untuk perusahaan pengembang perangkat lunak, karena mengalami luka bakar.

Pria berusia 54 tahun itu mengingat pengalaman pertamanya dalam festival tersebut, dengan sangat baik.

“Itu padang pasir yang indah, dan saya ingat saat itu belum terlalu ramai,” katanya. “Saya sedang dalam sebuah perjalanan dan mengalami pengalaman magis. Ada kesempatan nyata untuk berkreasi dan terlibat lebih jauh.”

Pekerjaan pertamanya di Burning Man adalah mengerjakan kampanye pemasaran. Melihat ke masa sebelumnya, dia berkata, “Ada enam dari kami bekerja berdampingan, dan kami hanya fokus pada apa yang terbaik bagi kami. Salah satu gairah terbesar saya adalah komunikasi, jadi fokus saya memberi Burning Man sebuah visibilitas dan sebuah suara.”

Pada tahun 2013, Goodell telah menjadi kepala eksekutif pertama organisasi tersebut, dan sekarang memimpin sebuah tim yang beranggotakan sekitar 100 orang dari markas di San Francisco.

Kiprah dan tanggung jawabnya juga melebar. “Saya berbicara lantang pada dunia, dan membuat penampilan publik, bekerja pada pengembangan dan menghasilkan uang,” katanya.

“Ini adalah tantangan yang menjelaskan kepada dunia bahwa kita lebih dari sekadar sebuah acara di padang pasir selama delapan hari. Sisa waktu kita memberi contoh kepemimpinan, dan menciptakan kesempatan untuk terhubung satu sama lain.”

Pada kasempatan lain, dia menyinggung ada sekitar 80 acara Burning Man pecahan, yang sekarang digelar di seluruh dunia.

Tim ini membantu kelompok lokal mengadakan pertemuan, seperti AfrikaBurn di Afrika Selatan, yang menarik sekitar 12.000 orang, dan Midburn di Israel, yang menarik 11.000 orang.

Meski dijalankan sebagai bisnis nirlaba, Burning Man Project juga mendukung kegiatan amal di seluruh dunia.

Salah satu contohnya adalah inisiatif Burners Without Borders, yang membantu masyarakat untuk membangun kembali setelah bencana alam, atau untuk mengatasi kemiskinan.

Mereka juga bekerja untuk membantu para staf di badan amal dan perusahaan sosial, mempertajam keterampilan mereka dengan menghadiri konferensi kepemimpinan Burning Men.

Bagaimanapun, pekerjaan Goodell belum sepenuhnya berjalan. Tahun lalu, festival ini menjadi berita utama karena semua alasan negatif, saat sebuah area perkemahan mewah mengalami perusakan. Barang-barangnya dilaporkan dicuri, dan pintu trailer ditutup rapat.

Sejak saat itu, Goodell mengatakan bahwa dia dan timnya telah menghabiskan banyak waktu untuk mengkomunikasikan apa arti kewarganegaraan yang baik bagi para pengunjung festival.

Dia juga harus menghadapi kritik karena festival tersebut telah menjadi terlalu elitis. “Dalam 20 tahun, saya telah melakukan ini, selalu saja ada orang yang mengira bahwa seseorang seharusnya tidak berada di sana,” kata Goodell.

Related

World's Fact 9065746754702936600

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item