Kisah Chiang Kai-shek, Tokoh Daratan China yang Berpengaruh di Abad 20
https://www.naviri.org/2020/06/kisah-chiang-kai-shek.html
Naviri Magazine - Chiang Kai-shek atau Jiang Jie-shi (Mandarin) lahir di Fenghua, Zhejiang, pada 31 Oktober 1887. Dia adalah pemimpin kubu nasionalis yang berhadapan dengan kubu komunis dalam perang saudara di Tiongkok pada era Republik. Nama resminya adalah Jiang Zhong-zheng, sedangkan Jiang Jie-shi adalah nama kecilnya.
Pada 1925, sepeninggal Dr. Sun Yat-sen, ia melanjutkan cita-cita revolusi Dr. Sun untuk mempersatukan Tiongkok di bawah satu pemerintahan. Pada masa tersebut, banyak raja berkuasa di daerah masing-masing, karena tidak ada pemerintahan pusat yang kuat.
Dengan jabatan Panglima Tentara Revolusi Rakyat, ia kemudian melancarkan Ekspedisi Utara untuk menaklukkan raja-raja daerah tersebut. Dalam waktu 3 tahun, ia berhasil mempersatukan setengah wilayah Tiongkok, di bawah pemerintahan Nasionalis Kuomintang di Nanjing.
Perang saudara
Setelah Perang Dunia II usai, perang saudara antara kaum nasionalis dengan kaum komunis mulai berkobar lagi. Perang baru selesai pada 1949, dan dimenangkan oleh Mao Zedong, dengan diproklamasikannya Republik Rakyat Cina pada 1 Oktober.
Chiang Kai Shek-pun melarikan diri ke pulau Formosa atau Taiwan, berharap suatu hari bisa membebaskan Tiongkok daratan secara keseluruhan. Di Taiwan, negara Republik Nasional Tiongkok tetap ada dan dipimpinnya sampai ia meninggal pada tahun 1975. Lalu ia diteruskan oleh putranya, Chiang Ching-kuo.