Gara-gara Wabah Corona, Mayoritas Layanan Pangkas Rambut Pilih Tutup
https://www.naviri.org/2020/06/mayoritas-pangkas-rambut-tutup.html
Naviri Magazine - Mayoritas pengusaha cukur rambut asal Garut di Jakarta menutup usaha mereka, karena pengaruh penyebaran corona atau covid-19. Persaudaraan Pemangkas Rambut Garut (PPRG) mencatat dari sekitar 4.000 anggotanya, 85 persen sudah tak lagi beroperasi.
Para pencukur rambut tersebut lebih memilih pulang ke kampung halaman mereka meski ada imbauan agar tak mudik.
"85 persen sudah tutup di Jakarta, termasuk barber shop saya di Pancoran," kata Penasihat PPRG, Rudi, di Jakarta.
Rudi mengatakan, penutupan usaha cukur rambut terjadi pertengahan Maret lalu. Bukan hanya di Jakarta, namun juga di beberapa wilayah di sekitarnya.
Rudi mengatakan, penutupan tempat pangkas rambut ini bukan hanya karena pelanggan yang sepi. Tapi juga karena para pencukur rambut khawatir tertular dari pelanggan mereka.
Pasalnya, saat mencukur jarak antara pencukur dengan pelanggan cukup dekat. Padahal sejak Maret lalu sudah diterapkan jarak fisik dan jarak sosial untuk mencegah penularan covid-19.
Rudi belum tahu sampai kapan usaha cukur rambut buka lagi. Apalagi sudah berlaku Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk mencegah corona.
Para pekerja harian di ibu kota banyak yang terimbas pembatasan aktivitas sosial. Mereka adalah pekerja yang menggantungkan hidup dari penghasilan harian.
Pemerintah telah memiliki mekanisme untuk membantu mereka yang terimbas. Dari mulai pemberian bantuan sosial, pemberian kartu pra kerja dan paket sembako hingga bantuan langsung tunai.
Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.