Demi Bisa Masuk Sekolah Favorit, Banyak Anak Orang Kaya Ngaku Miskin

Demi Bisa Masuk Sekolah Favorit, Banyak Anak Orang Kaya Ngaku Miskin, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Siapa sih yang tak mau masuk ke sekolah favorit? Kebanyakan dari kita pasti pada berebut untuk masuk ke sana. Selain karena kualitasnya, juga dapat gengsi jika berhasil masuk ke sekolah favorit. Sayangnya, banyak orang melakukan cara-cara licik untuk bisa masuk ke sekolah favorit.

Salah satunya adalah dengan memalsukan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Hal ini terjadi di SMA Negeri 1 Brebes pada Juli 2018 silam.

Karena banyaknya calon siswa yang melampirkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) saat mendaftar sekolah, Tim survei SMA Negeri 1 Brebes, mendatangi alamat calon siswa untuk melakukan pengecekan. Apakah benar dia termasuk keluarga tidak mampu, atau cuma ngarang saja.

Setelah ditelusuri, ternyata banyak yang hanya mengaku-ngaku miskin, padahal berasal dari keluarga mampu. Mereka diduga melampirkan SKTM supaya mendapat prioritas diterima di sekolah. Memang para pemegang SKTM lebih diproritaskan masuk.

Hal ini ditegaskan oleh Ketua panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDP) SMA Negeri 1 Brebes, Leksito Rini. Katanya, pemegang SKTM yang punya nilai minimal 24, akan langsung diterima.

"Memang aturannya pemegang SKTM yang memiliki nilai nimimal 24 mendapat prioritas diterima. Agar SKTM ini tidak disalahgunakan kami membentuk tim survei. Tim ini langsung bekerja mendatangi rumah rumah keluarga calon siswa," ujar Leksito Rini.

Prioritas inilah yang membuat banyak calon siswa ingin jalur instan. Selama pendaftaran calon siswa, ada 78 anak yang melampirkan SKTM untuk jurusan MIPA dan 50 anak untuk jurusan IPS.

Sayangnya, dari hasil penelusuran tim survei, banyak yang melampirkan SKTM tadi, ternyata anak orang kaya. Bahkan, ada yang rumahnya mewah, anak juragan warteg, punya mobil pribadi, dan punya motor lebih dari satu.

Padahal, parameter keluarga miskin yang dibuat oleh tim adalah bila rumahnya berlantai tanah, tak punya kendaraan dan alat elektronik, bangunan rumah semi permanen, serta listrik maksimal 900 watt.

Setelah survei ini, tim langsung mencoret puluhan siswa pemegang SKTM. Dari 78 SKTM MIPA, sebanyak 37 dicoret. Dari 50 SKTM IPS, dicoret 29 calon siswa.

Related

News 8707805031782922367

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item