Department Store Sepi Selama Pandemi, Masyarakat Lebih Pentingkan Beli Makanan

Department Store Sepi Selama Pandemi, Masyarakat Lebih Pentingkan Beli Makanan, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Semester pertama tahun 2020 dihabiskan sektor ritel untuk bertahan mati-matian menghadapi kelesuan akibat pandemi COVID-19. Memasuki semester kedua, prospek industri ini diperkirakan masih akan sulit untuk mencapai level seperti sebelum pandemi.

Pembukaan mal seiring dilonggarkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diperkirakan belum akan mendongkrak penjualan ritel.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengakui bahwa angka kunjungan mal masih sangat minim, yakni di angka 30 persen. Angka itu masih jauh di bawah batas yang diperbolehkan untuk tingkat kunjungan selama masa PSBB Transisi di angka 50 persen.

Pandemi membuat peritel kesulitan untuk membuat perkiraan. Apa yang dicapai bulan ini, tidak bisa dijadikan patokan untuk proyeksi ke depan. PT Mitra Adiperkasa Tbk, salah satu perusahaan ritel gaya hidup terbesar Indonesia memilih tidak memberikan panduan target yang akan dicapai pada tahun fiskal 2020.

“Dikarenakan kondisi yang tidak pasti sebagai dampak dari COVID-19, serta terjadinya perubahan-perubahan situasi yang cepat, yang diakibatkan oleh wabah ini,” kata Ratih D. Gianda, VP Investor Relations & Corporate Communications MAP Group dalam keterbukaan informasinya kepada Bursa Efek Indonesia.

Ratih mengatakan, pada awal 2020, perusahaan sebenarnya telah memulai usahanya dengan kuat di semua lini usaha ritel. Memasuki Maret, setelah Indonesia mengonfirmasi kasus pertamanya, penjualan langsung turun. Pasalnya, wabah COVID-19 telah menyebabkan turunnya tingkat kunjungan ke mal secara signifikan.

Hal senada disampaikan Ryan Alfons Kaloh, Direktur Pemasaran PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), dalam webinar yang diselenggarakan oleh Markplus awal Juni lalu. Ia mengatakan, bahwa saat ini data berubah-ubah dengan sangat cepat. “Jadi jangan senang dulu kalau kita melihat ada lonjakan [penjualan],” katanya.

Keputusan yang diambil saat ini, menurut dia, lebih banyak menggunakan data yang sifatnya jangka pendek. Untuk itu, Alfamart yang kini memiliki 14 ribu jaringan toko dan 120 ribu karyawan itu selalu menerapkan 3 hal: menggunakan latest update, merancang local insight, dan intuisi yang lebih kuat.

Para peritel kini juga harus mempelajari pola konsumsi masyarakat. Pandemi telah membuat masyarakat mengubah pola belanjanya. Stefanus Ridwan mengatakan, masyarakat mengutamakan pembelian barang-barang kebutuhan pokok ketimbang kebutuhan sekunder atau pun tersier. Masyarakat juga cenderung mengutamakan pembelian bahan makanan dan juga belanja kesehatan.

“Perlu menunggu waktu bagi orang untuk mulai membeli barang-barang sekunder dan tersier lagi,” katanya.

Inilah yang menjadi salah satu penyebab kunjungan ke mal masih relatif sepi. Menurut Ridwan, orang cenderung tidak berlama-lama di mal, dan membeli seperlunya untuk kemudian pulang.

Hal ini berbeda dengan kondisi sebelum pandemi, ketika orang-orang cenderung pergi ke mal untuk cuci mata, refreshing dan belanja barang-barang kebutuhan non-pokok juga. "Gaya hidup pelanggan berubah,” ujarnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun mengonfirmasi perubahan pola pengeluaran masyarakat. Merujuk hasil Survei Sosial Demografi Dampak COVID-19 yang dikumpulkan Badan Pusat Statistik, pembelian bahan makanan meningkat menjadi 51%.

Pengeluaran terbesar kedua adalah untuk kesehatan sebesar 20%, disusul pengeluaran untuk pulsa dan paket data sebesar 14%. Sementara pengeluaran untuk makanan atau minuman menjadi sebesar 8%. Pada Susenas Maret 2019, pengeluaran untuk kelompok makanan tercatat hanya 49%.

Data dari Bank Indonesia mengonfirmasi hal tersebut. Survei BI memperkirakan untuk penjualan eceran makanan, minuman dan tembakau akan mencatat pertumbuhan 1,9% pada Mei (month to month), setelah kontraksi hingga 12,1% pada April.

Related

News 6490718558257647157

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item