Ekonomi RI Kini Minus dan Rentan Masuk Resesi, Tapi Negara Lain Lebih Parah!

Ekonomi RI Kini Minus dan Rentan Masuk Resesi, Tapi Negara Lain Lebih Parah! naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Indonesia memang kemungkinan besar bakal mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif. Namun kontraksi ekonomi Tanah Air jauh lebih landai ketimbang negara-negara lain.

"Beberapa negara yang sudah membuka kembali menutup seperti di Australia, Inggris, dan Eropa termasuk Barcelona. Negara bagian di Amerika Serikat (AS) mengalami hal yang sama. Struggle atau upaya mengendalikan Covid-19 agar tidak terjadi second wave menyebabkan ekonomi yang dalam," papar Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, dalam konferensi pers Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.

Sri Mulyani memaparkan ekonomi Indonesia diramal terkontraksi -3,4% year-on-year (YoY) pada kuartal II-2020 berdasarkan proyeksi Bloomberg per 1 Juli. Kecuali China yang mampu tumbuh 3,2% YoY, berbagai negara-negara Asia lainnya diperkirakan mengalami kontraksi lebih parah.

Malaysia, misalnya, diperkirakan mengalami kontraksi sampai -8,4%. Singapura lebih parah, kontraksinya mencapai -12,6% YoY.

Demikian pula di negara-negara maju. Ekonomi AS diperkirakan terkontraksi sampai -10,4% YoY sementara Prancis bisa mengkerut hingga -19,6% YoY.

Sri Mulyani mengungkapkan proyeksi terbaru pemerintah untuk ekonomi kuartal II-2020 adalah -5,08% hingga -3,54% dengan titik tengah 4,3%. Namun periode ini diperkirakan menjadi titik nadir, karena pada Juni sudah ada sinyal pemulihan.

"Juni ada pembaikan karena berbagai negara terjadi pemulihan aktivitas ekonomi. PMI (Purchasing Managers' Index) ada perbaikan, beberapa negara sudah di atas 50. Harga komoditas perbaikan, minyak stabil di atas US$ 40/barel, CPO (minyak sawit mentah) dan batu bara ada perbaikan," papar Sri Mulyani.

Demikian pula di pasar keuangan. Sri Mulyani menyebut imbal hasil (yield) obligasi turun dan nilai tukar rupiah semakin stabil, bahkan ada apresiasi.

Oleh karena itu, ekonomi Indonesia pada 2020 masih berpeluang untuk tumbuh positif. Sri Mulyani menyebut perkiraan pemerintah untuk ekonomi sepanjang 2020 berada di kisaran -0,4% sampai 1% YoY.

Related

News 6446823499543118163

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item