Gadis Indonesia Ingin Kuliah di Jerman, Sampai di Sana Malah Ditangkap, Dihukum, dan Didenda. Kok Bisa?

Gadis Indonesia Ingin Kuliah di Jerman, Sampai di Sana Malah Ditangkap, Dihukum, dan Didenda. Kok Bisa? naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Jerman termasuk negara impian untuk kuliah maupun bekerja. Seorang gadis Indonesia, Elya Ayunda, semangat menggapai cita-citanya tinggal di Jerman.

Dia ikutan Au Pair di Jerman, program bagi anak muda untuk memperdalam kemampuan bahasa asing sambil tinggal di negara tujuan. Selain itu, Elya Ayunda juga mengikuti sebuah program fellowship.

Gadis ini pun mendapat banyak pengalaman menyenangkan selama tinggal di Jerman. Namun ada pula kisah pahit yang ia alami, justru saat baru tiba di Jerman pertama kali, beberapa tahun lalu.

Kisahnya dibagikan dalam video di YouTube channel Girindra Wiratni Puspa, yang diunggah pada Januari silam. Dalam video itu, gadis yang akrab disapa Ayu menceritakan kalau dia pernah ditahan di bandara, bahkan dideportasi saat baru tiba di Jerman.

Ceritanya, Ayu berangkat ke Jerman mengikuti dua program, Au Pair dan fellowship. Semua sudah dipersiapkan, host family yang rumahnya akan dia tinggali selama di Jerman pun sudah berkomunikasi.

Berangkatlah ia ke Jerman, dengan tujuan Frankfurt. Sesampainya di imigrasi bandara, Ayu tertahan. Oleh pihak imigrasi, tujuan Ayu dianggap kurang jelas karena ikut dua program.

Umumnya orang-orang datang untuk satu tujuan yang jelas, seperti Au Pair setahun. Sedangkan Ayu, Au Pair hanya 6 bulan, sisanya fellowship. Masalah berikutnya, ia dicurigai gara-gara mendarat di bandara yang jauh dari kota tujuan Au Pair.

"Aku dibilang enggak jelas, ilegal, gara-gara host fam aku di (Jerman) utara, fellowship selatan dan aku turun di Frankfurt," ujar Ayu.

"Aku bilang Frankfurt itu murah, aku juga punya kenalan di Frankfurt. Mereka (petugas imigrasi) sempat telepon ke gast family, ya itu memang sudah kesepakatan semua, kecuali diam-diam," imbuhnya.

Ayu secara perlahan menjelaskan dua program yang diikutinya. Dia juga menjelaskan kalau keluarga yang akan menerimanya di Jerman sudah paham akan program-program yang akan Ayu ikuti.

Masalah tersebut selesai, namun ada satu hal lagi yang tak bisa ditoleransi. Ayu tiba di Jerman lebih cepat dari tanggal mulai berlakunya visa. Wanita cantik ini mengaku tak sengaja bisa sampai salah tanggal.

"Aku baru bisa berangkat di tanggal 1 Juli kalau enggak salah, tapi aku berangkat tanggal 5 Juni, tapi masalahnya aku lolos di imigrasi. Dari Jakarta bisa lolos, dari (transit) Bangkok bisa lolos, enggak tahu gimana imigrasinya," jelas Ayu.

Visa Ayu tidak memungkinkannya untuk bisa masuk ke Jerman hari itu juga. Ayu juga sudah meminta bantuan pihak KJRI Franfurt, tapi tetap tak bisa lolos. Gadis ini pun sampai tertahan 9 jam dengan petugas imigrasi, sampai akhirnya diputuskan ia harus dideportasi.

"Selama 9 jam di kantor imigrasi Frankfurt aku dikurung di dalam. Aku akhirnya dideportasi malam itu juga, enggak bisa balik ke Jerman 5 tahun, denda Rp27 juta. Pihak KJRI datang, mereka cukup membantu. Akhirnya dihapus dendanya. Mau bayar juga gimana, enggak punya uang," jelas Ayu.

Gadis ini kemudian pulang ke Indonesia dengan selamat. Selang beberapa waktu, rupanya host family Ayu masih ingin dia bisa kembali ke Jerman.

Akhirnya Ayu dibantu agar bisa kembali ke negara itu, karena sebelumnya sempat kena sanksi tak boleh ke Jerman 5 tahun. Berbagai cara dicoba, kemudian bagai keajaiban, Ayu bisa ke Jerman tanpa harus menunggu 5 tahun.

"Waktu menjelang Juli itu ditelepon sebelum keberangkatan. Aku dibolehin lagi balik ke Jerman," ucapnya.

Ayu kembali lagi ke Jerman dan bisa lolos imigrasi. Dia pun menjalankan program di sana yang sudah menjadi impiannya. Ayu berharap cerita pahitnya ini bisa jadi pelajaran, agar lebih teliti lagi ketika akan bepergian ke luar negeri.

Related

News 657004330140789821

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item