Kasus Corona Melonjak hingga Tembus Rekor, Jakarta Dianggap Lepas Kontrol

Kasus Corona Melonjak hingga Tembus Rekor, Jakarta Dianggap Lepas Kontrol,  naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Rekor penambakan kasus baru virus Corona (COVID-19) di Jakarta tercatat di angka 344 kasus baru. Golkar DKI Jakarta menyebut kondisi ini sebagai kondisi lepas kontrol.

Rekor itu terjadi pada Rabu (8/7). Dilihat dari situs resmi Corona Jakarta, corona.jakarta.go.id, tercatat angka 344.

Terpantau pada grafik 'Penambahan Kasus Harian', kurva untuk 8 Juli adalah kurva yang tertinggi, mengalahkan puncak kurva tanggal 5 Juli dengan 256 kasus baru, dan tanggal 25 Juni dengan 245 kasus baru.

Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Basri Baco memberi perhatian pada rekor tersebut. Terlebih, saat ini Jakarta memasuki masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi.

"Sebenarnya ini warning, ini harus jadi warning, jadi sirene waspada bencana bahwa masa transisi ini bukan menurunkan, malah menaikkan (kasus Corona)," ujar Baco saat dihubungi.

Sejumlah sektor sudah diizinkan kembali buka seperti perkantoran, mal, dan restoran. Sehingga, ada indikasi lepas kontrol pengawasan oleh pemprov DKI.

"Sebenarnya sudah bisa diantisipasi, sudah bisa diketahui cuma harusnya Dinas Kesehatan harus bisa antisipasi dan Pemda khususnya Satpol PP dan Dinas Naker (ketenagakerjaan) itu juga harus kontrol betul protokol kesehatan. Ini yang saya rasa lepas kontrol. Dinas kesehatan juga lepas kontrol atau tidak mengontrol sama Dinas ketenagakerjaannya, Satpol PP," ucapnya.

Baco meminta rekor penambahan kasus COVID-19 menjadi bahan evaluasi. Jadi, tujuan menjalankan roda ekonomi di masa PSBB transisi tidak membuat kasus Corona bertambah.

"Fakta itu harus jadi warning harus jadi bahan evaluasi jangan sampai begini lagi. Kalau bisa dengan ketatnya pengontrolan dibukanya beberapa sektor ekonomi itu kalau bisa malah turun, gimana caranya tuh, kita aktivitas ekonomi jalan, Corona-nya turun. Kalau itu bisa terwujud itu bagus, hebat. Itu kan kita harapkan. Kalau ekonominya bergerak, (Corona) semakin banyak apa hebatnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, tingginya rekor kasus baru Corona karena pihaknya gencar melakukan pencarian kasus baru atau active case finding.

"Karena kita active case finding data dari rumah sakit dan Puskesmas. Puskesmas itu turun ke lapangan langsung," ujar Widya di Balai Kota DKI Jakarta.

Related

News 2652393229561420001

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item