Sekarang, Masuk Pulau Komodo dan Pulau Padar Wajib Punya Membership

Sekarang, Masuk Pulau Komodo dan Pulau Padar Wajib Punya Membership, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Pulau Komodo dan Pulau Padar di Taman Nasional Komodo ditetapkan sebagai lokasi wisata yang bersifat eksklusif dan pengunjungnya dibatasi hanya untuk yang telah memiliki tanda keanggotaan (membership).

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Wayan Darmawa, menjelaskan, nantinya ada pengaturan kunjungan ke Taman Nasional Komodo, sehingga tidak semua lokasi menjadi bisa dikunjungi secara massal.

"Untuk kunjungan massal bisa di Pulau Rinca, sementara Pulau Padar dan Pulau Komodo sifatnya eksklusif," katanya.

Provinsi NTT yang telah mendapat kebijakan konkuren dari Pusat untuk ikut mengelola kawasan wisata yang terkenal sebagai habitat satwa purba Komodo (Varanus komodoensis) itu.

Kebijakan konkuren artinya urusan pengelolaan Taman Nasional Komodo dibagi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten.

Kebijakan ini disebutnya istimewa, karena tidak diperoleh provinsi lain di Tanah Air, di mana pemerintah daerah dilibatkan dalam mengelola sebuah taman nasional.

"Ini untuk pertama kalinya kebijakan nasional memberikan ruang kepada Provinsi NTT, dan saya pikir ini pertama kali di Indonesia dalam rangka membangun destinasi super prioritas," ujarnya.

Sementara Balai Taman Nasional Komodo fokus pada fungsi konservasi dan pengawasan, Pemerintah Provinsi NTT, melalui PT Flobamor, mengelola dari sisi bisnis.

Untuk pengelolaan dari sisi bisnis, pemerintah provinsi akan menggandeng perusahaan dari Singapura yang bergerak di bidang informasi teknologi yang bekerjasama dengan perusahaan nasional.

Pendapatan dari hasil pengelolaan bisnis ini, lanjut Wayan Darmawa, akan dimanfaatkan untuk kepentingan berbagai aspek seperti konservasi, perawatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta pemasukan untuk pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat.

"Jadi dari sisi bisnis baik itu baik itu wisata di pulau-pulau yang ada dalam kawasan termasuk wisata laut, pengelolaannya akan melibatkan pemerintah provinsi," pungkasnya.

Hingga saat ini belum diketahui lebih lanjut mengenai cara pendaftaran membership, berikut langkah konservasi terbaru setelah adanya pembatasan jumlah pengunjung dengan sistem membership itu dari pengelola Taman Nasional Komodo.

Sempat ramai diberitakan pada tahun 2018, taman nasional yang juga terkenal dengan Pantai Pink-nya ini sempat menjadi perhatian dunia setelah UNESCO menyoroti masalah sampah yang menumpuk.

Jumlah timbunan sampah di Taman Nasional Komodo rata-rata mencapai 650 Kg per hari.

Timbunan sampah terbanyak terdapat di Pulau Komodo, yaitu Desa Komodo dan Wisata Loh Liang serta Pulau Rinca di Desa Pasir Panjang dan Wisata Loh Buaya.

Related

News 5482390980197244231

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item