Penting! Ini Cara Mengurangi Risiko Penularan Covid-19 di Ruangan Ber-AC

Penting! Ini Cara Mengurangi Risiko Penularan Covid-19 di Ruangan Ber-AC, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Selain dari cairan liur atau droplet, sebanyak 239 ilmuwan meyakini penyebaran virus corona memungkinkan terjadi melalui udara atau airborne. Pimpinan teknis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk pencegahan dan pengendalian infeksi, Benedetta Alleganzi menyatakan terbuka terhadap temuan tersebut.

Mengingat, kata dia, ada bukti di lapangan yang menunjukkan potensi penyebaran airborne. Kendati begitu ia menekankan masih perlu banyak penelitian terkait transmisi Covid-19 tersebut.

"Jadi, ini adalah bidang penelitian yang masih berkembang dan temuan yang ada, ada beberapa bukti yang muncul tapi itu tidak definitif," tutur Alleganzi.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Amin Soebandrio tak kaget dengan perkembangan penyebaran virus corona melalui udara atau airborne. Sebab menurut dia, penelitian sejak berbulan lalu menunjukkan, pada kondisi tertentu droplet memang bisa berubah menjadi partikel yang lebih kecil sehingga bertahan di udara.

"Misalnya, kalau di rumah sakit, itu beberapa prosedur medis--pemasangan ventilator, suction, intubasi, dokter gigi yang menggunakan alat bor kompresor atau nebuliser--itu kan bisa menimbulkan aerosol," terang Amin.

"Kemudian di ruangan juga bisa demikian, misalnya terdapat aliran udara yang cukup kencang di ruangan tertutup, kemudian ada udara dari AC menyembur cukup kuat, itu bisa menyebabkan yang tadinya droplet menjadi beterbangan," tambah dia lagi.

Karena itu konsentrasi virus di ruang tertutup pun boleh jadi lebih banyak. Itu sebab, perkembangan virus corona yang menyebar lewat udara atau airborne memungkinkan risiko penularan di ruang tertutup akan lebih tinggi.

Pernyataan ahli epidemiologi dan biomolekuler itu mengacu pada penelitian yang dilakukan di restoran, rumah sakit dan transportasi publik. Dalam ruangan tertutup dengan aliran udara yang kencang, bisa mengakibatkan droplet menjadi partikel yang lebih kecil dan beterbangan.

"Artinya bisa lebih jauh dari yang selama ini kita anggap. Misalnya selama ini hanya dua meter, tapi kalau ada faktor lain bisa terbang lebih jauh, bisa lima meter atau enam meter," terang Amin Soebandrio.

Ruangan ber-AC menjadi salah satu yang berpotensi memiliki risiko penularan tinggi. Ini karena aliran angin yang kencang bisa memperkecil partikel virus dari yang semula droplet, sehingga membuat virus beterbangan dan bertahan di udara.

Ahli epidemiologi dan biostatistika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono mengungkapkan, kondisi akan lebih parah ketika ruang tertutup ber-AC itu memiliki sirkulasi udara yang buruk.

"Ruangan bersirkulasi AC itu bisa meningkatkan risiko terkena Covid-19 atau penyakit pernapasan lain. Kalau mau pakai AC, sirkulasinya harus lancar dan kalau bisa pakai filter," kata Pandu Riono.

Pandu menambahkan, sirkulasi udara menjadi kunci utama. Yang penting untuk membuat ruangan aman dari virus, kata dia adalah memastikan udara segar masuk. Ini bisa dilakukan dengan membuka pintu atau jendela secara berkala.

"Kedua, kalau pakai AC, ACnya itu jangan pakai sistem yang close, jangan yang sirkulasinya tertutup tapi yang sirkulasi keluar. Lalu AC-nya kalau bisa pakai filter virus, HEPA filter. Sekarang sudah banyak kok setelah avian influenza," tutur Pandu.

Senada diutarakan Amin Soebandrio yang juga menyarankan untuk memastikan sirkulasi di dalam ruangan dan tambahan filter udara.

"Bisa dilengkapi dengan tambahan air filter, ada semacam AC yang portable dia fungsinya menjaga kelembapannya. Sebab kalau udara di kamar ber-AC itu kan kering, jadi ada alat namanya humidifier. Tapi ada juga alat humidifier yang dilengkapi filter, lalu dia bisa menghasilkan ozon dan mengeluarkan cairan antiseptik di udara begitu lah ya," terang Kepala LBM Eijkman tersebut.

"Ada juga yang dilengkapi HEPA filter kecil di dalamnya, jadi dia ikut menyaring udara di kamarnya. Biasanya HEPA filter digunakan di rumah sakit," tutur dia.

Sementara pengaturan suhu AC menurut Amin memang bisa saja berpengaruh. Tapi orang akan cenderung sulit mengatur kondisi ini. Sebab kata dia, kondisi yang tak nyaman bagi virus corona, tak nyaman pula bagi manusia.

Amien mengatakan, virus corona akan mati pada suhu 56 derajat dan cenderung tidak suka suhu yang terlalu dingin, tapi suhu itu pun tak nyaman bagi manusia. Jadi yang bisa dilakukan adalah memastikan ruangan kamar memiliki sirkulasi yang baik.

"Kita ketahui virus corona ini lebih suka di udara dingin dan kering, jadi dengan menjaga kelembaban, kemudian suhunya tidak terlalu dingin dan tentu harus difilter, diharapkan bisa mengurangi konsentrasi virus," dia menyarankan.

"Kalau suhu, kita tidak bisa membuat suhu di ruangan jadi panas atau dingin sekali. Yang penting bisa dipastikan ada udara segar, kalau bisa difilter itu akan lebih baik," sambung dia.

Ventilasi udara yang baik harus dibarengi dengan protokol lain seperti menggunakan masker dan menjaga jarak.

"Misalnya, sebelumnya ada enam orang yang kerja maka sekarang harus dikurangi. Harus dibatasi. Tapi tetap, kalau udaranya diputar di situ-situ saja, walaupun duduknya jauh-jauh, tetap saja bisa terbang si virusnya," ucap Amin.

Kepala Pusat Krisis Gugus Tugas Covid-19, Budi Sylviana menyatakan belum ada pernyataan resmi WHO mengenai penyebaran virus corona melalui udara atau airborne. Namun sebagai langkah pencegahan, Kementerian Kesehatan telah menerbitkan surat ke pengelola perkantoran dan industri untuk menjaga kualitas udara melalui pengoptimalan sirkulasi udara dan masuknya sinar matahari, serta pembersihan rutin filter AC.

"Berbicara airborne tidak hanya kantor dan industri, tetapi juga rumah dan fasilitas umum. Yang terpenting adalah menjaga kualitas udara dengan mengatur sirkulasi udara sebaik mungkin, menjaga kelembaban udara dalam ruangan agar tetap kering," tutur Budi Sylvana melalui pesan singkat.

Ia pun menyarankan ke publik agar sebisa mungkin menghindari pemakaian AC. "Sebaiknya sirkulasi udara lewat jendela dan pintu terbuka."

Related

Tips 3263271213895106695

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item