Tips agar Aktivitas Bersepeda Tetap Aman, Sehat, dan Terhindar dari Virus Corona

Tips agar Aktivitas Bersepeda Tetap Aman, Sehat, dan Terhindar dari Virus Corona, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Semakin banyaknya pengguna sepeda di Indonesia selama fase kelaziman anyar ini, mau tak mau membuat pemerintah putar akal membuat aturan keselamatan bagi pesepeda. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi, membeberkan empat poin penting yang mungkin akan diketok sebagai protokol keamanan.

Pertama, kecuali sepeda yang dilengkapi tempat duduk, pesepeda dilarang mengangkut penumpang atau berboncengan. Memang sering kali sepeda dioperasikan dengan tidak tepat: mengangkut penumpang di sadel, stang, atau pijakan roda belakang.

Kedua, pengguna dilarang mengoperasikan perangkat seluler ketika sedang bersepeda. Ketiga, tidak boleh menggunakan payung kecuali pedagang asongan. Terakhir larangan untuk tidak berjalan berdampingan, apalagi sampai mengganggu lajur kendaraan lain.

Kabarnya Polda Metro Jaya juga tengah menyiapkan aturan tilang sepeda. Ancaman hukuman yang dipakai adalah Pasal 299 UU lalin dan angkutan jalan dengan sanksi denda Rp100 ribu hingga ancaman kurungan penjara 15 hari.

Aturan keselamatan sudah ada titik terang, lalu bagaimana dengan perlindungan kesehatan?

Bulan lalu santer berita yang menyatakan dua orang pesepeda di Semarang meninggal akibat memakai masker dan akhirnya kehabisan napas. Kejadian ini kemudian memicu sebagian orang menanggalkan masker mereka saat bersepeda. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bahkan ikut meminta warganya tidak menggunakan masker ketika berolahraga.

Isu lain kematian akibat berolahraga menggunakan masker di Indonesia dipicu rekam gambar yang beredar luas di media sosial. Video tersebut menayangkan seseorang yang meninggal akibat berlari menggunakan masker. Meski kebenarannya diragukan, kejadian serupa memang pernah terjadi di Cina.

Menanggapi polemik penggunaan masker saat olahraga, Michael Triangto, dokter spesialis kedokteran olahraga, bersuara. Ia mengatakan, sebelum berolahraga setiap individu harus paham betul kondisi tubuh, riwayat kesehatan, dan jenis masker yang digunakan.

“Kalau mau berolahraga di luar rumah harus tetap pakai masker agar mematuhi aturan,” katanya.

Pilih jenis masker yang sesuai, tak perlu masker medis seperti N95 karena lebih sesak. Yang terpenting tetap menjaga jarak aman saat berolahraga di luar ruangan. Kejadian di Cina diakibatkan penggunaan masker N95 oleh pelari. Padahal masker jenis ini khusus diperuntukkan bagi tenaga kesehatan yang berisiko langsung dengan pasien.

“Jika mulai sesak, tidak nyaman, dan sakit kepala, hentikan latihan,” tegasnya.

Riwayat kesehatan juga perlu dijadikan tolak ukur memilih jenis olahraga yang cocok. Jangan lupa tujuan utama berolahraga, yakni untuk mendapat kesehatan. Untuk mencapai tujuan tersebut, cukup lakukan olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang.

Semakin berat intensitas olahraga maka potensi cidera, gangguan penyakit, dan infeksi justru akan meningkat. Michael meyakini dalam volume ringan hingga sedang, penggunaan masker tidak akan mengganggu kesehatan.

Tapi lebih baik lagi jika tetap melakukan olahraga di rumah untuk meminimalisasi kontak dengan orang lain. Dalam kondisi seperti ini agaknya penggunaan sepeda statis lebih masuk akal dibanding mengambil risiko terpapar virus akibat berjubel gowes di jalanan.

Related

Tips 6941127455534665864

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item