Ahli Epidemiologi Memprediksi Kasus Positif Corona di Indonesia Tembus 2.000 Per Hari

Ahli Epidemiologi Memprediksi Kasus Positif Corona di Indonesia Tembus 2.000 Per Hari,  naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Epidemiolog dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra menyebut pemerintah hingga saat ini belum mengeluarkan kebijakan mumpuni dalam mengendalikan pandemi virus corona (Covid-19).

Oleh sebab itu, menurut Hermawan, sulit untuk memprediksi puncak lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia. Ia memperkirakan, penambahan kasus akan terus terjadi, bahkan dalam jumlah yang lebih banyak selama tak ada kebijakan yang tegas dari pemerintah.

"Sampai ada kebijakan yang berarti. Jadi sekarang tidak ada kebijakan mumpuni sebenarnya untuk Penanganan Covid-19. Sampai sekarang. Jadi sulit diprediksi," kata Hermawan saat dihubungi.

Jumlah kasus positif virus corona di Indonesia secara kumulatif mencapai 113.134 orang. Jumlah itu bertambah 1.679 kasus dari hari sebelumnya.

Dalam tiga hari terakhir sejak awal Agustus, penambahan kasus harian berada di angka rata-rata 1.586 kasus per hari.

Jumlah kasus kumulatif itu kini mengerek peringkat Indonesia ke posisi delapan tertinggi di Asia atau naik satu peringkat dalam beberapa pekan terakhir berdasarkan situs worldsometers.

Indonesia menyalib Qatar yang sebelumnya berada di posisi kedelapan. Sementara sejumlah negara lain di bawah Indonesia berturut-turut yakni, Qatar, Filipina, Kazakhstan, dan China di posisi 12.

Hermawan memperkirakan Indonesia akan terus mengalami lonjakan yang lebih tinggi, tepatnya di kisaran 2.000-an kasus per hari.

"Kita akan menanti hari-hari bisa jadi jebol dua digit, bisa jadi ke depan akan lebih dari 2.000 terus per hari. Tergantung dari kapasitas testing pemerintah," ujarnya.

Selain penambahan jumlah kasus positif, Hermawan memperkirakan, angka positivity rate (rasio positif) Indonesia juga akan terus berada di angka 10 persen.

Positivity rate adalah persentase kasus positif dibanding total kasus yang diperiksa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar positivity rate di angka 5 persen.

Situs kawalcovid mencatat positivity rate Indonesia mencapai 12,63 persen. Angka rasio positif Indonesia itu masih berada di bawah DKI Jakarta yang telah mencapai angka antara 6-7 persen.

"Itu angka positivity rate Indonesia masih di atas 10 persen. Tetapi di DKI bergerak antara 6-7 persen. Kita belum memiliki kendali kebijakan atau prilaku yang betul-betul mumpuni. Sejalan dengan kelonggaran dan aktifitas kerja di mana-mana, jadi angka ini akan naik terus," jelas Hermawan.

Related

News 5502835076070316856

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item