Ledakan Besar di Beirut Tewaskan 100 Orang, Walikota: Seperti Medan Perang
https://www.naviri.org/2020/08/ledakan-besar-di-beirut-tewaskan-100.html
Naviri Magazine - Jumlah korban meninggal akibat ledakan di Beirut, Lebanon terus bertambah. Perkembangan terbaru, di kutip dari kantor berita Reuters, kurang lebih ada 100 orang yang menjadi korban jiwa dari bencana tersebut.
"Kami masih menyisir lokasi kejadian di Beirut. Kemungkinan masih ada korban yang belum diselamatkan. Kami harap kami salah," ujar Kepala Palang Merah Lebanon, George Kettani, dikutip dari Reuters20.
Selain ada 100 orang yang menjadi korban jiwa, ada ribuan warga yang menjadi korban luka-luka. Terakhir dikabarkan, jumlah korban luka-luka ledakan di Beirut kurang lebih 4000 orang dan masih bisa bertambah.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Lebanon untuk mulai menyiapkan pemakaman karena rumah sakit sudah kewalahan," ujar Kettani.
Ledakan di Beirut itu sendiri diduga berasal dari gudang penyimpanan amonium nitrat di kawasan pelabuhan. Menurut Presiden Lebanon Michel Aoun, ada 2.750 ton amonium nitrat di gudang tersebut dan sudah dibiarkan selama enam tahun. Amonium nitrat, umumnya, digunakan sebagai bahan pupuk dan peledak.
Walau asal asal ledakan sudah diketahui, pemicunya masih diselidiki. Dugaan sejauh ini, ledakan dipicu proyek pengelasan yang berlangsung di gedung penyimpanan amonium nitrat itu.
"Situasi di Beirut sudah seperti medan perang. Saya sampai kehabisan kata-kata," ujar Wali Kota Beirut, Jamal Itani. Itani menaksir kerusakan akibat ledakan di Beirut mencapat miliaran Dollar AS.