Arif Susanto, dari Jualan Kardus Jadi Pemuda Tersukses versi Forbes

Arif Susanto, dari Jualan Kardus Jadi Pemuda Tersukses versi Forbes, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Siapa yang sering menumpuk kardus di rumah atau membuangnya ketika sudah dipakai? Jangan lagi deh, karena dari kardus tersebut dapat jadi bisnis yang menjanjikan. Salah satu orang yang mempunyai ide kreatif untuk memulai bisnis ini adalah Muhammad Arif Susanto. 

Awal idenya ketika Arif Susanto dan Angger Diri Wiranata ditugaskan dari kampus untuk mata kuliah Desain Dasar di ITS, Surabaya. Tak disangka, dari tugas tersebut ia menemukan bahwa kardus yang disusun menjadi rangkaian kertas tebal dapat menahan beban sehingga bisa digunakan untuk material furnitur. 

Akhirnya mereka berdua sepakat untuk mematenkan karyanya dengan sebutan “Dus Duk Duk” atau singkatan dari kardus untuk duduk. Berikut fakta singkat perjalanan karier Muhammad Arif Susanto. 

Awal Mula Meroketnya Nama Dus Duk Duk 

Produk ini mulai mencuri perhatian Konsul Jenderal (Konjen) RI di Penang. Akhirnya Arif diundang untuk mengikuti pameran di ajang tahunan Festival George Town pada 29-31 Juli 2016. 

Sebelumnya ia hanya memasarkan produk lewat internet dan masih banyak yang menyatakan keraguan, bagaimana kardus bisa dijadikan kursi yang mampu menahan beban hingga 160 kilogram. 

Apalagi pembuatan kursi tersebut sama sekali tidak menggunakan lem perekat dan hanya mengandalkan teknik kait seperti halnya pembuatan permainan puzzle. 

Produk Dus Duk Duk Jadi Perhatian Mancanegara 

Saat mengikuti pameran Festival George Town, produk karya Arif jadi perhatian banyak pengunjung, karena terkesima dengan olahan kardus bisa dijadikan barang furnitur. Bahkan pujian juga datang dari Duta Besar RI untuk Malaysia saat itu, Herman Prayitno.

Diketahui, Dus Duk Duk bisa mencapai penjualan Rp 60 juta per bulan dari pesanan online. Produk yang selama ini hanya fokus pada kursi sebagai andalan, ditingkatkan menjadi produk boneka berbentuk binatang, bingkai foto, meja serta lemari untuk etalase toko. 

Produk khas furnitur yang dijual Dus Duk Duk dihargai mulai dari Rp 375.000, sementara untuk bingkai foto mulai dari Rp 115.000. Kini bisnis tersebut melebarkan sayapnya hingga ke mancanegara, di antaranya Australia, Prancis dan Malaysia.

Masuk 30 Under 30 Forbes Indonesia 

Tahun ini, nama Arif Susanto masuk ke dalam 30 under 30 majalah Forbes untuk bidang Business and Entrepreneur. Ia dinilai sebagai sosok anak muda yang sukses sebelum usia 30 tahun dan menjadi inspirasi bagi milenial. Sampai saat ini diketahui produk Dus Duk Duk telah berkolaborasi dengan brand papan atas seperti H&M, MRT BNI, hingga pameran Bride Story.

Related

News 736970094488613845

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item