Ini 7 Merek Fashion Terkenal Dunia yang Nyaris Bangkrut Gara-gara COVID-19

Ini 7 Merek Fashion Terkenal Dunia yang Nyaris Bangkrut Gara-gara COVID-19, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Sudah menjadi rahasia publik jika COVID-19 memberi dampak yang signifikan terhadap perekonomian dunia. Bukan hanya di industri tertentu, semua bisang terkena imbasnya.

Banyak perusahaan yang gulung tikar, termasuk di antaranya adalah perusahaan yang bergerak di industri fashion. Gara-gara pandemi ini, banyak brand yang terpaksa menutup toko mereka. Meski masih ada penjualan secara online, ternyata tidak cukup untuk membuat perusahaan terus bertahan.

Hal itu mengakibatkan ditutupnya toko secara permanen di berbagai negara. Bukan hanya satu dua toko, melainkan puluhan bahkan ratusan toko di berbagai negara.  Berikut ini adalah beberapa fashion brand ternama yang saat ini sudah menutup banyak toko di berbagai negara.

H&M

Belakangan ini, H&M sedang gencar membuka toko di berbagai wilayah dan negara. Sayangnya, pertumbuhan bisnis itu harus terhambat dengan adanya pandemi. Brand asal Swedia ini mengalami kerugian hingga milyaran Rupiah selama pandemi.

Untuk menjaga agar perusahaan tidak mati total, harus ada perombakan. Salah satu yang dilakukan adalah dengan menutup beberapa toko yang tersebar di berbagai negara. Pihak H&M mengumumkan bahwa mereka telah menutup sekitar 170 offline stores dan lebih fokus pada penjualan secara online.

Victoria's Secret

Brand lain yang juga sudah mengumumkan tentang penutupan store adalah Victoria's Secret. Mereka akan menutup sekitar 250 toko di Amerika dan Kanada. Kemungkinan jika kondisi tidak kunjung membaik, toko lainnya juga akan mengalami nasib yang sama. Hal itu harus dilakukan untuk melakukan restrukturisasi.

Espirit

Nasib serupa juga dialami oleh brand Espirit. Di Juni lalu, Espirit menutup semua outlets di Asia kecuali di China. Langkah ini diambil setelah angka penjualan di Asia menurun hingga 52,2% selama setengahparuh pertama di 2020 ini.

Angka penjualan secara global juga mengalami penurunan hinga 25%. Sebagai dampak dari penutupan ini, ada sekitar 1.200 pekerja yang harus dirumahkan.

Zara

Zara juga sudah memberikan pengumuman bahwa dalam kurun waktu tiga bulan akan menutup sekitar 1.200 stores yang ada di berbagai negara. Mereka akan bermigrasi ke penjualan secara online.

Sekadar informasi, angka penjualan Zara menurun drastis hampir 44% dari angka penjualan tahun lalu. Zara sendiri belum memberikan pengumuman secara detail stores mana saja yang akan ditutup.

Guess

Hal yang nggak kalah buruk juga dialami oleh Guess. Angka penjualan brand ini benar-benar anjlok. Mereka sudah menutup hampir 100 tokonya yang ada di seluruh dunia. Ratusan pegawainya juga terpaksa dirumahkan karena kondisi perusahaan yang sudah semakin tidak kondusif.

GAP

Pada 2019 lalu, GAP sudah memberikan bocoran bahwa mereka berencana untuk menutup sekitar 230 toko di berbagai negara. Rencana itu sepertinya semakin dipercepat mengingat adanya penurunan angka penjualan yang dialami oleh brand ini.

Aldo

Brand asal Kanada ini juga mengalami krisis  karena COVID-19. Mereka harus berutang dan mau tidak mau menutup beberapa toko agar tetap bisa beroperasi dan tidak gulung tikar. Pihak perusahaan saat ini berjanji untuk tetap menjaga keberadaan toko Aldo di lebih dari 100 negara.

Brand yang terkena imbas dari COVID-19 ini sebenarnya baru sebagian. Masih ada banyak juga perusahaan di bidang fashion yang saat ini sedang mengalami krisis bahkan sudah tutup total. Apakah merek kesayanganmu juga termasuku dalam daftar ini.

Related

News 2489746898652698103

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item