Kabar Baik, PSBB Ketat Jakarta ternyata Bikin Saham Mal Melesat Naik
https://www.naviri.org/2020/09/kabar-baik-psbb-ketat-jakarta-ternyata.html
Naviri Magazine - Emiten yang bergerak di sektor ritel maupun emiten pengelola pusat perbelanjaan alias mal dapat bernapas lega, pasalnya ternyata PSBB Total yang digadang-gadangkan Anies tidak setotal di bayangan para pelaku usaha.
"Pasar dan pusat belanja boleh beroperasi paling banyak 50% pengunjung," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam keterangan pers di Balai Kota, Jakarta. Sontak hal ini membuat sumringah investor saham-saham mal dan ritel yang sebelumnya mengira mal akan ditutup seperti masa PSBB awal di Ibukota.
Kenaikan saham mal dipimpin oleh PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Emiten pengelola mal Kota Kasablanka dan Gandaria City ini berhasil melaju 5,71% ke level harga Rp 370/unit.
Meskipun sudah lolos dari lubang jarum, Ketua DPD Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta Ellen menyebutkan sejak mal dibuka 15 Juni 2020, jumlah pengunjung yang datang ke pusat belanja baru mencapai sekitar 35% hingga 40%, bahkan belum menyentuh level 50%. Keadaan itu, menurut dia, memang masih berat bagi para pelaku usaha dan juga pengelola mal.
Diketahui keputusan DKI 1 untuk tidak menutup total pusat perbelanjaan juga menjadi sentimen negatif bagi emiten peritel, sebab diketahui banyak emiten peritel yang menjadi tenant di pusat perbelanjaan sehingga apabila mal ditutup praktis peritel tidak dapat beroperasi.
Bernasib baik seperti saham mal, saham emiten peritel juga seluruhnya berhasil terbang di zona hijau.
Apresiasi saham peritel hari ini dipimpin oleh PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) yang mengoperasikan department store Ramayana. RALS berhasil melesat 4,27% ke level harga Rp 610/unit.
Selain itu kabar Pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk pegawai bergaji Rp 5 juta ke bawah pada tahap II yang digadang-gadang akan cair hari ini juga menyokong gerak harga saham ritel.
Realisasi penyaluran upah tahap I telah mencapai 2.479.261 orang atau 99,17 persen dari total penerima tahap I sebanyak 2,5 juta orang. Kemudian untuk tahap II penyalurannya telah mencapai 2.768.965 orang atau 92,30 persen dari total penerima tahap II sebanyak 3 juta orang.