Mau Bikin Bisnis di Masa Pandemi Corona? Ini Tips yang Perlu Diperhatikan

Mau Bikin Bisnis di Masa Pandemi Corona? Ini Tips yang Perlu Diperhatikan

Naviri Magazine - Masa pandemi covid-19 membuat banyak masyarakat yang ingin memulai untuk membuka usaha sendiri. Selain 'kepepet' karena terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai dampak pandemi, masyarakat juga melihat adanya peluang dari covid-19 ini.

Namun, seringkali usaha-usaha baru yang dibangun tersebut gagal dalam waktu singkat. Melihat hal ini, pendiri Masalalu Cafe Ali Harahap membagikan tips untuk menghindari kondisi tersebut.

Pandai Mengatur Keuangan

Ali mengungkapkan bahwa kegagalan dalam merintis usaha karena sulit mengatur keuangan, ini imbas tingkat literasi keuangan yang masih minim. Hal ini bisa menyebabkan perhitungan bisnis yang kurang baik akan berdampak buruk pada kondisi keuangan pribadi.

"Hal ini dikarenakan kurangnya informasi dan wawasan yang bisa meningkatkan kualitas pengambilan keputusan yang berhubungan dengan aspek keuangan," ujar Ali dalam keterangan yang diterima media.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2019 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), masyarakat Indonesia pada umumnya belum sepenuhnya mengerti bagaimana cara meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan. Hal ini terlihat dari indeks tingkat literasi keuangan di OJK yang mencapai angka 38,03 persen.

Padahal, literasi keuangan merupakan kebutuhan dasar bagi semua orang, terutama bagi yang ingin memulai bisnis sendiri dan juga terhindar dari masalah keuangan. "Untuk menjalankan bisnis sendiri, baik kecil maupun besar pastinya membutuhkan pengelolaan keuangan yang baik agar dapat tercipta bisnis yang berkelanjutan," tegas Ali.

Ia bercerita saat dirinya memulai usaha kedai kopinya dari nol, usahanya jatuh bangun. Dari situ ia lantas tegas untuk mengembangkan mental dan kemampuan pribadi diiringi dengan perencanaan keuangan yang matang.

"Di awal membangun usaha kan sudah bentuk tim. Di situ kita harus sudah mikir untuk bisa membayar gaji karyawan. Di situlah pentingnya financial planning untuk jaga cash flow. Selama dua tahun push diri sendiri untuk kerja lebih keras buat dapetin untung supaya bisa bayar gaji karyawan," ungkapnya.

Menurut Ali, akan sangat berbahaya bagi pemilik usaha jika tidak pandai mengatur keuangan. Terlebih lagi jika menggabungkan pendapatan pribadi dan bisnis.

Hindari Kerugian

Corporate Secretary Akulaku Finance Indonesia Wildan Kesuma mengatakan dengan memiliki pemahaman literasi keuangan yang baik, maka kita bisa terhindar dari hal-hal yang merugikan.

Literasi keuangan merupakan pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku individu untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan.

"Aspek ini yang harus kita tingkatkan sebelum mulai mengambil keputusan yang bisa memengaruhi kondisi keuangan. Literasi keuangan merupakan pemahaman yang sangat penting dan harus dimiliki oleh masyarakat. Memiliki literasi keuangan yang baik juga membuat kita bisa mengetahui cara agar terhindar dari berbagai tawaran investasi yang fiktif dan ilegal," urai dia.

Wildan menambahkan, pemahaman literasi keuangan dapat ditingkatkan dengan cara membaca artikel mengenai literasi keuangan pada sumber berita atau artikel terpercaya. Salah satu sumber informasi terlengkap mengenai literasi keuangan adalah situs edukasi milik OJK, yakniwww.sikapiuangmu.ojk.go.id.

"Platform media sosial juga bisa menjadi sumber literasi keuangan yang baik bila kita mengikuti akun media sosial dari para ahli perencanaan keuangan yang berpengalaman dan memiliki rekam jejak yang baik," sambung Wildan.

Berwirausaha Melalui Platforme-Commerce Marketplace

Di masa pandemi ini, kebiasaan masyarakat dipaksa berubah drastis, masyarakat merubah kebiasaannya dari yang berbelanja langsung di swalayan atau pasar, kini terbiasa dengan berbelanja daring. Dari yang terbiasa membayar secara tunai, saat ini sudah membiasakan diri untuk membayar secara nontunai atau memanfaatkan pembayaran secara digital.

Ternyata, perubahan kebiasaan ini membawa peluang usaha yang menarik bagi para merchant e-commerce, salah satunya merchant di Akulaku Silvrr Indonesia, lini bisnis e-commerce marketplace di bawah Akulaku Group. Hal ini diceritakan oleh Business Development Manager Akulaku Silvrr Indonesia, Adrian Iskandar.

"Ada merchant di platform e-commerce Akulaku yang baru mulai berjualan menjelang masa pandemi dimulai dan ternyata penjualannya tetap bagus hingga sekarang. Kita melihat hal ini selain karena kebiasaan masyarakat yang berubah, juga disebabkan oleh kemampuan merchant dalam berinovasi saat berjualan di platform e-commerce dan juga menunjukkan besarnya potensi dalam berjualan dan bertransaksi secara daring," ungkap Adrian.

Adrian menambahkan, salah satu persyaratan administratif untuk dapat mulai berjualan dalam platform e-commerce Akulaku adalah dengan mendaftarkan KTP dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang dimiliki.

"Saat merchant sudah bisa mulai berjualan, baiknya merchant berinovasi dan menyajikan gambar visual produk yang menarik dan berbeda dari yang lain. Selain itu, untuk mengurangi risiko dalam memulai usahanya, merchant juga bisa menjalani peran sebagai dropshipper untuk barang-barang yang sedang laku di pasaran," tuturnya.

Dia menegaskan walaupun keadaan meluasnya dampak wabah pandemi covid-19 saat ini cukup menantang, ia percaya peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa pandemi itu masih ada.

"Namun perlu diingat kembali, sebelum mulai mengambil keputusan penting yang bisa berpengaruh pada kondisi keuangan, masyarakat perlu membekali diri dengan wawasan tentang literasi keuangan dan mengelola risiko dengan baik," tutup Wildan.

Related

Tips 739551811227869214

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item