Mengapa The Simpsons Sangat Sukses dan Digilai Jutaan Orang Amerika?

Mengapa The Simpsons Sangat Sukses dan Digilai Jutaan Orang Amerika?

Naviri Magazine - Dalam “The Triumph of Popular Culture: Situation Comedy, Postmodernism and ‘The Simpsons’” (1994), Matthew Henry menyebut The Simpsons sebagai serial yang lahir dari rahim genre di dunia pertelevisian bernama komedi situasi (sitkom), yang muncul pertama kali di AS sejak 1950-an dan kian populer sejak 1970-an. 

Sitkom, jelas Henry, populer karena jenis hiburan ini secara bersamaan menggabungkan kekonyolan dan kritik. Ini, tentu saja, tak asal terjadi.

Ketika sitkom lahir, industri manufaktur AS tengah berada di puncak. Jutaan pekerja makan darinya. Kaum pekerja, yang hidup dari gaji ke gaji, dari satu utang ke utang yang lain, ditertawakan dan menertawakan dirinya melalui tayangan televisi, lebih tepatnya lewat sitkom. 

Singkat kata, sitkom merupakan genre yang mengajak masyarakat AS menertawakan diri sendiri. Karena kisahnya berkutat pada kehidupan nyata, tak aneh bila sitkom terasa sangat riil meski kita tahu itu semua fiksi.

Perlahan, selepas serial The Honeymooners, All in the Family, Roseanne, Married with Children, The Flintstones, dan The Jetsons tayang di dunia pertelevisian AS, lahirlah The Simpsons. Menariknya, The Simpsons tak hanya menghibur masyarakat AS dan mengangkat kegelisahan kelas pekerja. 

The Simpsons adalah dokumentasi sosial bagi publik AS yang terlibat "culture wars" (perang budaya) di sekitar isu gender, seksualitas, dan obat rekreasional. Kembali merujuk Henry, kisah-kisah yang tertuang dalam The Simpsons menyajikan konflik nilai antara kaum konservatif dan progresif, antara umat beragama yang saleh dan yang tidak, Demokrat vs Republikan, dan seterusnya.

The Simpsons, tutur David Feltmate dalam “It’s Funny Because It’s True? The Simpsons, Satire, and the Significance of Religious Humor in Popular Culture” (2013) merupakan sitkom animasi yang menampilkan kisah-kisah jenaka dan satir yang terkait erat dengan kehidupan masyarakat AS. 

Serial ini berkutat pada kehidupan satu keluarga, The Simpsons, dengan Ned Flanders sebagai sosok kepala keluarga dan Maude sebagai ibu rumah tangga. Keluarga Simpsons menampilkan sosok Rod dan Todd sebagai anak-anak. 

Serial ini lahir dari pemikiran James L. Brooks, Matt Groening, dan Sam Simon. Sejak 14 Januari 1990, The Simpsons tayang di kanal televisi milik 20th Television—kini milik The Walt Disney Company.

Mula-mula, The Simpsons menayangkan “Bart the Genius”. Episode perdana ini memperoleh 24,5 juta penonton. Tak sampai setahun tayang, The Simpsons memperoleh predikat “Tayangan yang sangat sukses, pencipta tren industri, cetakan budaya, dan dianggap sebagai tayangan religius untuk pengikutnya yang paling fanatik.”

Kenapa The Simpsons sukses? Sederhana, meskipun para pencipta The Simpsons diduga merupakan orang-orang progresif, pendukung Partai Demokrat, dan lebih menjunjung tinggi sains daripada dogma agama, serial ini sukses menayangkan sketsa-sketsa yang tidak berat sebelah. Terlebih lagi, The Simpsons tidak bertujuan menjadi wasit perang budaya. 

The Simpsons, tutur Matt Groening, salah satu penciptanya, hanya dibuat untuk menonjolkan hiburan, bukan pernyataan sosial maupun politik. The Simpsons, tegas Groening, “adalah satir yang memberikan kesempatan yang sama bagi semua pihak. Kami akan mengolok-olok siapa pun yang kami anggap lucu”.

Related

Entertaintment 4004438736502038813

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item