Rizieq Shihab, Enam Kali Akan Pulang, Enam Kali Batal

Rizieq Shihab, Enam Kali Akan Pulang, Enam Kali Batal

Naviri Magazine - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab kembali mengumumkan pulang ke Indonesia. Pengumuman ini jadi yang ketujuh sejak ia hengkang ke Arab Saudi pada April 2017.

Rizieq Shihab pertama kali dikabarkan akan pulang pada pertengahan 2017. Ia sempat dikabarkan akan pulang sebelum Ramadan.

Lalu Slamet Maarif yang saat itu masih menjabat Juru Bicara FPI menyebut Rizieq akan pulang pada 17 Ramadan atau 12 Juni 2017.

"Insyaallah sebelum puasa sudah datang ke Indonesia," kata Pengacara Rizieq Shihab, Sugito Atmo Prawiro, 12 Mei 2017 lalu.

Kabar kepulangan itu berkaitan dengan habisnya masa visa Rizieq. Selain itu, Rizieq diketahui sempat berkunjung ke Malaysia pada Mei 2017.

Namun, rencana kepulangan itu batal. Kuasa hukum menyebut ada upaya kriminalisasi jika Rizieq kembali ke Indonesia.

Setelah itu, Rizieq juga dikabarkan akan pulang pada 17 Agustus 2017. Rizieq disebut akan pulang bertepatan dengan milad FPI ke-17.

Meski begitu, rencana kepulangan kembali batal. Kuasa hukum Rizieq, Sugito, menyebut kliennya sedang bersiap ibadah haji.

Ia mengatakan Rizieq baru akan pulang setelah ibadah selesai.

Pada akhir 2017, Rizieq juga dikabarkan akan pulang. Penasihat hukum Rizieq, Kapitra Ampera, mengatakan kepulangan akan bertepatan dengan reuni Aksi 212 pada 2 Desember.

Sehari sebelum acara, Rizieq mengumumkan pembatalan. Pengumuman itu disampaikannya dalam sebuah video yang beredar di media sosial.

"Pada kesempatan ini tidak lupa saya amanatkan kepada K.H. Ahmad Sobri Lubis (Ketua Umum FPI) untuk memimpin, memandu, dan mengarahkan, yaitu jalannya acara reuni 212 agar sukses dan berkah," ucap Rizieq.

Wacana kepulangan Rizieq Shihab berlanjut di tahun berikutnya. Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif menyebut Rizieq akan pulang pada 21 Februari 2018 lewat Bandara Soekarno-Hatta.

Penasihat PA 212 Eggi Sudjana menjamin kepulangan kali itu akan terwujud. Ia bilang jutaan umat Islam akan memadati kawasan Cengkareng saat kepulangan Rizieq.

"Kalau Presiden Jokowi menghendaki perdamaian, hentikan kriminalisai ulama, mungkinkan Habib Rizieq pulang dengan aman," ujar Eggi di Jakarta Selatan 27 Januari 2018.

Pada 21 Februari, Rizieq kembali batal pulang. Padahal 3.500 aparat kepolisian sudah disiagakan mengantisipasi kerumunan massa. Alasan Rizieq kali ini adalah ia ingin istikharah terlebih dulu sebelum kembali ke Tanah Air.

Rizieq juga sempat dikabarkan akan pulang pada Reuni Aksi 212 kedua, 2 Desember 2018. Namun seperti tahun sebelumnya, ia kembali batal pulang ke Jakarta.

Pada November 2019, publik dihebohkan dengan video yang menyebut Rizieq Shihab sudah berada di Jakarta. Namun video itu dibantah oleh FPI. Menurut mereka, video itu rekaman lama.

Namun pada akhir bulan itu, Sekum FPI Munarman dan Ketua GNPF Ulama Muhammad Yusuf Martak terbang ke Saudi. Mereka disebut menjemput Rizieq agar bisa hadir di Reuni Aksi 212 ketiga, 2 Desember 2019. Namun lagi-lagi rencana batal.

Isu kepulangan sang ulama kontroversial pun kembali berembus tahun ini. FPI, PA 212, dan GNPF Ulama mengumumkan kepulangan Rizieq dalam demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jakarta, 13 Oktober 2020.

Kabar itu diikuti video di media sosial yang menayangkan pernyataan Rizieq untuk bersiap pulang. Wakil Sekjen PA 212 Novel Bamukmin bilang Rizieq pulang saat Maulid Nabi Muhammad.

"Insyaallah antara akhir bulan ini atau awal bulan, yaitu bertepatan dengan bulan Maulid Nabi," ujar Novel, Senin (26/10).

Rencana kepulangan yang ketujuh ini juga diragukan. Pasalnya Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel menyatakan Rizieq Shihab belum bisa keluar dari negara itu.

Agus mengatakan hal itu berdasarkan komunikasi dengan otoritas Arab Saudi. Dari sana diperoleh bahwa sistem portal imigrasi Kerajaan Arab Saudi menunjukkan Rizieq belum bisa keluar dari sana.

"Di portal imigrasi (status Rieziq) masih blink merah. Jadi kalo WNA (Warga Negara Asing) di Saudi masih blink merah (artinya) belum bisa keluar," kata dia saat dihubungi, Rabu (14/10).

Lebih lanjut dia menegaskan bahwa Indonesia tidak pernah menghalang-halangi kepulangan HRS ke tanah air.

Semua hal yang membuat dia tidak bisa pulang selama ini kata Agus karena ada permasalahan dengan pemerintah Arab.

"Indonesia tidak pernah menghalang-halangi kepulangannya. Kalau soal cekalnya bisa ditanya langsung ke Dubes Saudi atau ke pihak kerajaan langsung," tutur Agus.

Related

News 596502627065391719

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item