Muncul Suara Tangis dan Minta Tolong dari Kuburan Sepeda, Masyarakat Resah

Muncul Suara Tangis dan Minta Tolong dari Kuburan Sepeda, Masyarakat Resah

Naviri Magazine - Persaingan layanan sewa sepeda di China menciptakan banyak kuburan sepeda dari perusahaan yang bangkrut. Sepeda-sepeda tersebut belum mati dan masih berfungsi. Terdengar suara-suara meminta tolong dari kuburan tersebut.

Suara yang dimaksud bukan hal berbau mistis, melainkan memang sepeda tersebut sungguhan mengeluarkan suara. Sebabnya, sepeda-sepeda ini memang dirancang mengeluarkan pesan suara untuk mengingatkan pengguna agar menjaga sepedanya tetap tegak saat diparkir.

Di Changsha, ibu kota provinsi Hunan tengah China, penduduk di dekat lokasi salah satu kuburan sepeda melaporkan, mereka terganggu dengan suara minta tolong yang terus terdengar bersahut-sahutan. Sepeda-sepeda itu mengeluarkan suara karena diletakkan dan ditumpuk secara sembarangan, sehingga speaker yang masih aktif akan mengeluarkan bunyi.

"Sepeda kuning kecil jatuh. Tolong cepat dan bantu aku," demikian speaker pada sepeda bersuara menggunakan suara perempuan. Sepeda tersebut milik Ofo. Warna kuning dipilih Ofo untuk membedakannya dari kompetitor saat masih beroperasi.

Dalam video dari Tencent News yang beredar luas di jejaring sosial Weibo, seorang warga setempat mengatakan suara minta tolong itu terus terdengar sepanjang hari sampai malam. Sepeda sangat berisik sehingga pria itu mengaku sulit tidur. Beberapa penduduk lainnya juga menganggap seruan minta tolong berulang kali itu jadi terdengar menyeramkan terutama di malam hari.

Video tersebut itu mencatat, komunitas warga setempat sedang menyelidiki masalah ini. Sementara itu, Ofo tidak memberikan tanggapan saat dimintai komentar.

Fitur pesan suara ini kabarnya tak hanya dimiliki sepeda Ofo. Layanan sewa sepeda lainnya pun membenamkan fitur serupa. Namun sepeda Ofo punya suara yang unik karena mirip suara manusia. Masyarakat pun awalnya terkejut mendengar pesan suara di sepeda Ofo terdengar sungguhan seperti seruan minta tolong dari seorang perempuan.

Ofo adalah salah satu korban paling terpukul dari persaingan layanan sewa sepeda di China. Ketika semakin banyak layanan serupa menjamur, bisnis Ofo mulai oleng. Pada 2018, Ofo berjuang mengembalikan deposit para pengguna layanannya.

Ofo juga melakukan berbagai cara untuk meringankan beban keuangannya. Aplikasi Ofo dikembangkan menjadi tak hanya menawarkan layanan sewa sepeda, tetapi juga berbagai produk seperti elektronik, makanan ringan, dan pakaian.

Di sisi lain, situasi pandemi COVID-19 memberi penangguhan sanksi kepada perusahaan berbagi sepeda yang bangkrut karena orang-orang menghindari angkutan umum yang padat.

Beberapa perusahaan sewa sepeda melaporkan adanya peningkatan penggunaan dan perjalanan yang lebih lama karena orang kembali bekerja setelah puncak pandemi. Namun pengamat industri meragukan layanan sewa sepeda bisa menjaga momentum ini tetap berjalan.

Related

News 8484207137651970035

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item