Kisah Anak Petani Miskin yang Lulus dari Kampus Terbaik Hong Kong, dan Masuk Majalah Forbes

Naviri Magazine - Menjadi anak petani miskin dan kedua orangtuanya bercerai tak membuat Heni Sri Sundari minder dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Saat SD, ia harus berjalan kaki dua jam menuju sekolahnya. Begitu juga saat SMP, ia harus berjalan kaki pulang pergi ke sekolah.

Semua dijalaninya dengan ikhlas tanpa mengeluh. Heni kecil bercita-cita ingin menjadi seorang guru. Setelah lulus SMK, ia nekat menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Hongkong. Di sana ia mengumpulkan uang sedikit demi sedikit demi bisa meneruskan pendidikan di bangku kuliah.

Hingga akhirnya ia berhasil masuk kuliah di salah satu universitas di Hongkong dan lulus sarjana dengan gelar cumlaude dan menjadi lulusan terbaik.

Usai lulus, Heni memutuskan untuk kembali ke Tanah Air dan mendirikan Gerakan Anak Petani Cerdas dan Agro Edu Komunitas Jampang yang memberikan pendidikan gratis bagi anak petani untuk meningkatkan taraf hidup mereka. 

Karena sepak terjangnya di dunia sosial, Heni meraih penghargaan dari Majalah Forbes sebagai salah satu anak muda paling berpengaruh di Asia (Forbes 30 Under 20 Asia).

"Memberi bukan karena kelebihan tapi karena tau rasanya tidak punya apa-apa," kata Heni.

Video singkat sosok Heni diunggah oleh akun Tiktok @yasa_singgih hingga akhirnya viral di Tiktok ditonton 1,2 juta kali dan mendapat 145.600 likes serta 2.157 komentar dari para netizen.

Para netizen justru me-mention Presiden kelima RI Megawati Soekarno Putri yang sebelumnya mempertanyakan kontribusi anak milenial untuk negeri.

"Bu Mega terdiam melihat ini," kata seorang netizen.

"Bu Mega lihat ini," kata yang lain.

"Bu Mega kalau saya bilang buka mata, buka mata sekarang," kata netizen lainnya.