Pemuda Muhammadiyah Anggap Pandji Ngawur dan Kurang Baca


Naviri Magazine - Ketua Hukum dan HAM Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Razikin menilai pernyataan komedian Pandji Pragiwaksono yang menganggap Muhammadiyah elitis dan jauh dari masyarakat sebagai ucapan yang ngawur.

Sebelumnya, Pandji membandingkan riwayat FPI dengan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama mengenai kedekatan dengan masyarakat.

"Pernyataan Pandji terkait Muhammadiyah dan NU yang jauh dengan masyarakat, pernyataan Pandji itu ngawur dan bodoh," kata Razikin dalam keterangan resmi yang telah dikonfirmasi.

Razikin menilai kontribusi sosial yang telah dilakukan NU dan Muhammadiyah selama ini tak dapat ditandingi dengan FPI. 

Ia mengatakan NU dan Muhammadiyah merupakan wajah dari ummat Islam Indonesia sesungguhnya.

"Karena itu saudara Pandji perlu banyak membaca agar memahami peta sosial masyarakat Indonesia. Kalau Pandji melawak, melawaklah dengan baik dan benar," kata dia.

Lebih lanjut, Razikin menyarankan Pandji perlu banyak membaca sejarah terkait riwayat ormas NU dan Muhammadiyah di Indonesia.

Ia tak ingin ucapan Pandji justru menimbulkan kemarahan kader-kader NU dan Muhammadiyah. 

Terlebih, saat ini mereka banyak yang berjuang membantu korban bencana alam di pelbagai daerah Indonesia saat ini.

"Perlu banyak baca, jangan asal ngoceh saja, ocehan saudara itu dapat menimbulkan kemarahan kader-kader Muhammadiyah terutama yang sekarang sedang berjuang membantu masyarakat di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat," kata dia.

Meski demikian, Razikin menegaskan Pemuda Muhammadiyah tetap mengapresiasi kehadiran ormas apapun yang ingin berkontribusi di tengah masyarakat. Ia mengatakan upaya membantu sama saja dengan berlomba untuk kebaikan sesama.

"Ayo deh saudara Pandji, kita berlomba-lomba berbuat baik untuk masyarakat, Pandji harus lebih peka terhadap situasi dan keadaan masyarakat," kata dia.

Terpisah, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto menilai pihaknya belum berencana memberikan langkah lanjutan menyikapi pernyataan Pandji tersebut. 

Ia mengaku memberikan kesempatan bagi Pandji untuk tabayun dan membaca kembali sejarah.

"Langkah hukum, langkah terakhir," kata Sunanto.

Pandji sempat melontarkan pernyataan yang menuai kontroversi dalam video yang berjudul 'FPI Dibubarin Percuma?'. Video itu di unggah di kanal YouTube miliknya, Panji Pragiwaksono.

Pandji mengutip pernyataan Sosiolog, Tamrin Tomagola yang mengatakan kalangan ormas FPI selalu terbuka untuk membantu masyarakat. Sementara NU dan Muhammadiyah terlalu elitis.

"Sering kejadian ada warga sakit, mau berobat gam punya duit, ke FPI, kadang kasih duit kadang ngasih surat. Suratnya dibawa ke dokter jadi diterima. Kenapa seperti itu," ujar Panji.

"Kata pak Tamrin Tomanggola, pintu ulama-ulama FPI terbuka untuk warga. Jadi orang mau dateng bisa. Nah yang NU dan Muhammadiyah, karena terlalu tinggi dan elitis warga gak kesitu, warga ke nama-nama besar FPI," sambungnya. 

Related

News 7900008709384950464

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item