Rahasia Korea Selatan Melahirkan Banyak Startup Sukses Berstatus Unicorn


Naviri Magazine - Drama Korea atau drakor Start Up mendapatkan sorotan luar biasa dari masyarakat Indonesia. Drakor yang dibintangi Bae Suzy dan Nam Joo-hyuk ini menceritakan seluk beluk membangun startup alias perusahaan rintisan.

Bae Suzy didapuk menjadi pemeran utama bernama Seo Dal-mi, perempuan yang punya mimpi menjadi CEO di perusahaan rintisan. Untuk memuluskan jalannya menjadi CEO, Seo Dal-mi bersama Nam Do-san yang diperankan oleh Nam Joo-hyuk serta tiga rekan lainnya membangun perusahaan rintisan bersama bernama “Samsan Tech”.

Samsan Tech punya keuntungan begitu besar karena mampu lolos menjalani program akselerasi bisnis di “Sandbox”. Perjalanan tim “Samsan Tech” mengembangkan bisnisnya sukses membius para pecinta drakor di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Start Up ini banyak menyoroti soal peran akselerator dan inkubator dalam proses bisnis perusahaan rintisan. Penonton disuguhi kecanggihan dari akselerator bernama “Sand Box”, rumah bagi inovasi teknologi untuk mengembangkan bisnisnya.

Menengok Ekosistem Startup Negeri Ginseng

Kendati Start Up adalah fiksi, namun cerita soal kecanggihan Korea Selatan sebagai rumah yang ideal bagi perusahaan rintisan bukan bualan. Negeri ginseng tercatat memiliki 8.708 startup yang terus berkembang. Sebanyak 12 startup di antaranya bahkan telah menyabet gelar unicorn. Industri startup di Korea Selatan juga telah menyerap total 100 ribu tenaga kerja.

Pemerintah Korea Selatan memberikan suntikan dana per kapita tertinggi di dunia. Pemerintah menyiapkan anggaran hingga 12 triliun won atau USD 9 miliar untuk mendanai para perusahaan rintisan tahun ini. Pemerintah juga menargetkan tambahan 10 startup berstatus unicorn baru pada 2022 mendatang.

Perusahaan rintisan Korea Selatan rupanya tidak berjalan sendirian. Para pendirinya didampingi oleh lebih dari 263 inkubator dan 85 akselerator. Hal ini yang menyebabkan ekosistem startup Korea Selatan lebih stabil dan dapat meredam risiko kebangkrutan saat produk startup meluncur di pasar.

Salah satu akselerator yang menjadi sorotan ialah Born2Global atau B2G yang berada di bawah naungan Kementerian Sains dan Teknologi Informasi Korea Selatan. Berdiri sejak 2013, B2G menyediakan program akselerasi kepada 100 startup setiap tahunnya. Akselerator ini juga menjadi jembatan antara start up dan investor. 

Pasalnya, sejak akselerator ini berdiri, sudah ada 395 kesepakatan bisnis dari investor luar negeri dengan nilai investasi mencapai 59,3 miliar won.

Related

International 2952197703119563691

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item