Anggur Merah atau Anggur Putih, Mana yang Lebih Baik dan Sehat?

Naviri Magazine - Tidak ada yang memperselisihkan fakta, bahwa segelas anggur merah yang tinggi antioksidan dapat membantu mencegah kanker tertentu, menjaga kesehatan jantung, dan menawarkan manfaat kesehatan mental juga.

Fakta ini menunjukkan bahwa anggur putih mungkin menawarkan manfaat serupa. Namun, adakah merek anggur tertentu yang lebih sehat dari yang lain? Anggur Audacia di wilayah Stellenbosch Afrika Selatan, merilis anggur Merlot pada 2013.

Anggur Merlot menawarkan teknik produksi unik, di mana pengawet sulfit tradisional diganti dengan penggunaan teh Rooibos yang tinggi antioksidan, juga kayu Honeybush untuk menjaga rasa dalam anggur. 

Pabrik minuman anggur menggarisbawahi beberapa hal. Peluncuran kategori baru anggur ini memungkinkan orang-orang yang alergi terhadap sulfurdioksida (S02), atau pengawet lain yang sering digunakan dalam pembuatan anggur, bisa menikmati segelas anggur tanpa efek samping normal yang disebabkan pengawet sulfit.

Pabrik minuman anggur ini punya alasan valid. Penggunaan Rooibos dan Honeybush yang rendah tanin, yang bagi para peminum dengan tingkat sensitivitas lebih tinggi, kemungkinan membuat mabuk hebat di pagi harinya. Hal yang sama berlaku untuk sulfur dioksida, yang secara tradisional ditambahkan ke anggur sebagai pengawet.

Kendati memiliki sifat antioksidan, anggur merah mengandung zat tanin, seperti Tempranillo dan Petit Verdot, cenderung menyebabkan sedikit masalah mabuk di pagi hari. Namun, salah satu penyebab utamanya adalah dehidrasi.

Sehingga, menenggak minuman anggur menyegarkan, seperti anggur putih ringan atau Champers, mungkin akan menipu mulut. Anda tidak haus, dan semuanya baik-baik saja. Aturan sederhananya adalah mengikuti segelas anggur dengan segelas air, sehingga menghindari dehidrasi.

Anggur merah terbukti mengandung kadar senyawa alami yang disebut resveratrol, bermanfaat meningkatkan kepadatan tulang belakang untuk penderita sindrom metabolik, yakni kombinasi penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas, yang bisa menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

Penelitian yang diterbitkan American Journal of Enology dan Vitikultur pada 1995 menunjukkan, minuman anggur yang diproduksi menggunakan anggur Pinot Noir mengandung tingkat resveratrol tinggi. Anggur shiraz di Australia, sangiovese dari Italia, dan anggur burgundy Perancis, juga berisi senyawa tersebut pada tingkat tinggi.

Ada juga kandungan kalori lain pada segelas anggur yang patut dipertimbangkan manfaat kesehatannya. Sebuah arahan dari Uni Eropa menyerukan adanya jumlah kalori 'tersembunyi' dari semua anggur yang diungkapkan pada label.

Menurut DrinkAware.co.uk, segelas besar anggur merah dapat berisi banyak kalori, seperti salah satu jenis es krim terkenal. Namun, kekuatan ABV (alcohol by volume) pada anggur punya pengaruh besar pada kandungan kalori, alkohol mengandung sekitar tujuh kalori per gram.

Untuk minuman anggur seperti Rose wine, semakin manis maka semakin tinggi kalorinya. Segelas besar Rose mengandung rata-rata 200 kalori. Jadi, menikmati lebih dari dua gelas sehari, Anda akan memiliki kalori seperti mengonsumsi sandwich daging babi asap.

Bagi orang-orang yang berpikir segelas sampanye cukup menghilangkan rasa bersalah, pikirkan lagi. Kendati minuman Brut lebih rendah kalori, sekitar 90, varietas manisnya yang dikandungnya jauh lebih besar, hampir mencapai 160 kalori dalam beberapa jenis yang super manis.

Segelas anggur hidangan penutup punya kalori yang jauh lebih tinggi, kadang-kadang antara 250 sampai 270 kalori, yang secara efektif sama dengan mengunyah tiga cokelat biskuit. Beberapa produsen minuman anggur menawarkan sampanye rendah kalori.

Namun, bagi mereka yang benar-benar khawatir dengan berat badan, selalu sediakan segelas air mineral.