Dari Mammoth sampai T-rex, Inilah 10 Hewan Prasejarah Paling Terkenal


Naviri Magazine - Dari banyaknya hewan prasejarah, ada beberapa di antara mereka yang sangat terkenal, entah karena ukurannya, bentuknya, ataupun karena fenomena yang mengiringinya. 

Tyrannosaurus-rex, misalnya, sangat terkenal karena wujud dan ukuran tubuhnya yang luar biasa. Karena popularitasnya pula, hewan ini terpilih menjadi salah satu “primadona” dalam film Jurassic Park.

Selain Tyrannosaurus-rex, Coelacanth juga menjadi hewan purba terkenal saat ini karena ditemukan kembali meski telah diyakini punah sejak 410 juta tahun yang lalu. Selain itu juga ada Velociraptor, Triceratops, Pterodactyl, Mammoth, Smilodon, dan Temnodontosaurus. Berikut ini uraiannya.

Triceratops

Dalam bahasa Yunani, Triceratops berarti muka bertanduk tiga. Ia hidup di akhir zaman Cretaceous, atau 68 juta tahun yang lalu.

Triceratops dapat tumbuh setinggi 3 meter, dengan panjang 9 meter, dan bobot seberat 12 ton. Ia memiliki dua buah cula sepanjang satu meter di atas matanya, dan satu cula lagi yang lebih pendek di bagian atas hidungnya. 

Yang membedakan hewan ini dari hewan prasejarah lain adalah tulang tengkoraknya yang mampu berkembang hingga sepanjang 2 meter—hampir sepertiga panjang tubuhnya.


Hewan ini diperkirakan hidup secara individual, tidak berkelompok, dan memakan tumbuh-tumbuhan, sementara tanduk yang dimilikinya hanya berfungsi sebagai wujud kedudukannya atas triceratops lain. Fosilnya ditemukan di Benua Amerika, dan menjadi objek penelitian yang cukup digemari para ilmuwan karena banyaknya fosil yang ditemukan.

Selain fosilnya banyak ditemukan, hewan ini juga dianggap unik, karena memiliki tiga tanduk. Wujudnya yang unik pun menjadikannya sebagai salah satu ikon terkenal hewan prasejarah yang mudah dikenali.

Mammoth

Mammoth (Mammuthus primigenius) adalah nenek moyang hewan yang sekarang kita sebut gajah. Ia hidup pada zaman Pliosen, atau 4,8 juta tahun yang lalu, dan memakan tumbuhan atau pohon-pohonan. 

Ia memiliki panjang tubuh hingga lima meter, dengan berat 12 ton, dan memiliki gading sepanjang 3,3 meter. Tanduknya yang luar biasa panjang itu diperkirakan untuk bertarung atau untuk menakuti musuh.

Fosil mammoth sering ditemukan dalam kondisi yang masih baik, karena kondisi suhu yang sangat rendah. Habitat mammoth adalah daerah-daerah Balkan (Rusia, Siberia, dan sekitarnya). Mammoth sering juga disebut woolled elephant atau gajah berbulu tebal, karena adanya bulu tebal yang melindungi tubuhnya. Bulu itu melindunginya bertahan pada suhu ekstrim.

Velociraptor

Velociraptor berarti “pencuri berkecepatan tinggi”. Ini salah satu hewan prasejarah yang amat terkenal, hingga biasa disebut dengan nama pendek “raptor”. Ia hidup pada akhir zaman Cretaceous, dan menjadikan hewan-hewan berukuran kecil sebagai makanannya.

Velociraptor memiliki panjang 2 meter, tinggi 1 meter, dan berat 50 kilogram. Ia memiliki 30 gigi yang panjang dan tajam, paruh yang datar, serta leher yang membentuk seperti huruf “S”. 

Predator ini dapat bergerak dengan cepat menggunakan kedua tungkainya yang berukuran kecil namun kuat, sehingga memiliki karakteristik yang hampir sama dengan cheetah di masa kini. Raptor mampu berlari hingga kecepatan 40 mil per jam.

Yang mengagumkan dari hewan ini bukan hanya kekuatan dan kecepatan tungkainya saat berlari, namun juga kapasitas otaknya yang diperkirakan memiliki kemampuan yang sama dengan simpanse, sehingga mampu berkomunikasi dengan sesama raptor melalui suara-suara yang spesifik. 

Kemampuan itu pula yang mungkin menjadikan raptor sering kali berburu dalam kelompok yang terdiri dari 3 sampai 10 ekor raptor.

Fosil Velociraptor ditemukan di Rusia, Mongolia, dan Cina.

Pterodactyl

Pterodactyl atau Pterosaurus hidup pada zaman Trias, atau 65,5 juta tahun yang lalu. Dalam bahasa Yunani, namanya berarti “kadal yang bersayap”. Ketika berdiri, tubuhnya setinggi tiga meter, dengan bentangan sayap mencapai panjang 10 meter. Ia terkenal dengan paruhnya yang panjang, dan memakan tumbuhan serta hewan-hewan kecil seperti ikan dan ular.

Peneliti dari Ohio University menemukan ada satu bagian otak—yang disebut flocculi—yang membedakan hewan ini dengan hewan vertebrata lainnya. Jika rata-rata vertebrata hanya memiliki 1-2% flocculi di dalam otaknya, proporsi flocculi di dalam otak pterosaurus mencapai 7,5%.

Kelebihan flocculi itu menyebabkan penglihatan pterosaurus menjadi jauh lebih baik dibanding hewan lainnya, dan hal itu ditunjang oleh bentangan sayapnya yang lebar. Karena selain berhubungan dengan otot mata, flocculi juga berhubungan erat dengan kerja saraf sensorik.

Smilodon

Hewan ini hidup pada zaman Megantereon atau 2,5 juta sampai 500.000 tahun yang lalu, dan fosilnya ditemukan di benua Amerika. Dalam bahasa Yunani, Smilodon artinya “gigi pahat”. Sementara orang Barat menjulukinya sabre-tooth cat. 

Smilodon memiliki berat antara 55 sampai 300 kilogram, memiliki gigi taring atas yang panjangnya mencapai 17 sentimeter, dan menjadikan tumbuhan sebagai makanannya. 

Ia memiliki tubuh yang mirip beruang karena bulunya menyerupai beruang, dan bagian perutnya lebar serta pendek. Namun, Smilodon berburu dalam kelompok seperti halnya singa saat ini.

Temnodontosaurus

Hewan ini dapat tumbuh sepanjang 9 meter dengan berat 15 ton, dan merupakan pemangsa bawah laut yang memiliki kemampuan berenang menakjubkan. Ia mampu berenang hingga ke dasar laut untuk mencari mangsa, dan menjadikan cumi-cumi serta ikan-ikan kecil sebagai makanannya.

Temnodontosaurus hidup pada zaman Awal Jura atau 196 juta tahun yang lalu, dan fosilnya ditemukan di perairan Inggris dan Jerman. Hewan ini memiliki mata yang besar, dengan lebar sekitar 20 sentimeter, dan mirip lumba-lumba saat ini karena memiliki paruh yang panjang dan sirip yang datar.

Tyrannosaurus-rex

Biasa disingkat T-rex, hewan prasejarah ini hidup pada zaman Cretaceous (68 juta tahun yang lalu). Namanya memiliki arti “raja kadal yang mengerikan”. 

Ia dapat tumbuh sepanjang 12 meter, tinggi 6 meter, dengan berat 7,5 ton. Sama seperti raptor, T-rex bertungkai dua, lehernya menyerupai huruf “S”, dan memiliki ekor sebagai penyeimbang gerakannya. Selain itu, T-rex memiliki tulang tengkorak yang besar (1,5 meter) yang dikelilingi jaringan-jaringan otot kuat sehingga membuatnya mampu mengunyah mangsa dengan mudah.

Meski memiliki tubuh yang besar, T-rex juga memiliki otot-otot dalam jumlah banyak yang memungkinkannya berlari hingga kecepatan 40 sampai 70 kilometer per jam. Kemampuan lain hewan ini adalah mampu mencium bau-bauan dari jarak jauh dibandingkan burung pemakan bangkai saat ini. Hingga saat ini masih menjadi perdebatan apakah sebenarnya T-rex pemakan bangkai atau hewan pemburu. 

T-rex juga memiliki sepasang lengan yang masing-masingnya sepanjang 1 meter, namun belum ditemukan apa fungsi sepasang lengan tersebut. Fosilnya ditemukan di benua Amerika dan benua Asia, sementara penelitian terbaru (April 2008) menyatakan bahwa T-rex memiliki kekerabatan dengan bangsa unggas, aligator, dan burung unta.

Coelacanth

Coelacanth (Latimeria chalumnae) menjadi hewan prasejarah yang sangat terkenal karena ditemukan masih ada di masa kini, meski sebelumnya diyakini telah punah jutaan tahun yang lalu. Ia diyakini telah punah sejak zaman Cretaceous.

Nama hewan ini berarti “duri/tulang punggung yang berlekuk”. Hewan yang memiliki panjang 2 meter dan berbobot 80 kilogram ini hidup di zaman Devonian pertengahan atau 410 juta tahun yang lalu, namun ajaibnya ditemukan masih hidup di beberapa tempat, di antaranya di perairan Tanzania, Madagaskar, Kenya, dan Indonesia. 

Meski penemuan hewan tersebut sudah dalam keadaan mati setelah ditangkap nelayan, namun diyakini hewan ini masih ada di perairan dalam. Coelacanth termasuk salah satu fosil hidup, karena nyaris tidak mengalami perubahan signifikan pada fisik hewan ini dari masa ke masa.

Related

Science 2660429366749632712

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item